Waspada : 8 Makanan Palsu Berbahaya Asal China !!!
China dikenal dengan banyak hal, mulai dari tembok besar China yang menjadi warisan sejarah dan budaya, hingga pemandangannya yang indah. Namun hal yang paling populer dari China bagi perdagangan dunia adalah benda-benda palsu atau KW yang mereka hasilkan. Mulai dari tas, elektronik, hingga benda lainnya.
Tak hanya tas dan benda elektronik, makanan pun bisa dipalsukan di negara ini. Banyak makanan palsu yang hingga saat ini diproduksi dan tersebar di China. Bahkan salah satunya sudah sampai di Indonesia, yaitu beras yang terbuat dari plastik.
Makanan palsu apa saja yang membahayakan asal China, dan akankah makanan palsu tersebut sampai ke Indonesia seperti dilansir Listverse!
1.Beras palsu
Jika ada makanan yang tampaknya tak mungkin untuk dipalsukan, salah satunya adalah nasi. Tetapi faktanya, China berhasil memalsukan beras dan nasi. Beras palsu ini dinamakan beras plastik yang terbuat dari kentang, ketela rambat, dan bahan sintetis resin. Semua bahan kemudian dicampur dan dibentuk seperti beras. Beras plastik ini banyak dijual di Taiyuan, Provinsi Shaanzi.
Nasi ini baru ketahuan kalau palsu apabila dimasak, karena teksturnya yang agak keras dan lebih sulit dicerna. Cara membedakannya adalah bahwa beras plastik akan tetap keras meski sudah dimasak dan tidak mudah dicerna.
Kalau dari segi kesehatan, tentu saja beras palsu ini sangat berbahaya karena menurut penelitian, memakan tiga mangkuk nasi ini sama saja efeknya dengan memakan sekantung plastik betulan. Selain memproduksi beras plastik, para pemalsu itu juga mampu memalsukan beras asli sehingga mirip ‘Beras Wuchang’, salah satu varietas beras yang cukup mahal di China. Parahnya lagi, beras Wuchang yang asli hanya mampu diproduksi sebanyak 800 ribu ton setahun, namun di pasaran China bisa terjual 10 juta ton dalam setahun. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat China pun tidak mampu membedakan mana beras yang asli dan palsu.
Nasi ini baru ketahuan kalau palsu apabila dimasak, karena teksturnya yang agak keras dan lebih sulit dicerna. Cara membedakannya adalah bahwa beras plastik akan tetap keras meski sudah dimasak dan tidak mudah dicerna.
Kalau dari segi kesehatan, tentu saja beras palsu ini sangat berbahaya karena menurut penelitian, memakan tiga mangkuk nasi ini sama saja efeknya dengan memakan sekantung plastik betulan. Selain memproduksi beras plastik, para pemalsu itu juga mampu memalsukan beras asli sehingga mirip ‘Beras Wuchang’, salah satu varietas beras yang cukup mahal di China. Parahnya lagi, beras Wuchang yang asli hanya mampu diproduksi sebanyak 800 ribu ton setahun, namun di pasaran China bisa terjual 10 juta ton dalam setahun. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat China pun tidak mampu membedakan mana beras yang asli dan palsu.
Beras plastik ini jelas berbahaya karena mengandung zat kimia. Mengonsumsi tiga mangkuk beras plastik sama dengan mengonsumsi satu plastik vinyl dan satu plastik kresek. Terkadang pedagang juga mencampur beras ini dengan beras biasa sehingga tidak mencurigakan. Dari 10 juta ton beras yang terjual, diperkirakan sembilan ton adalah beras plastik.
2.Daging domba palsu
Pedagang di China juga memalsukan daging domba yang dijual di pasaran. Mereka menggunakan daging tikus, rubah, dan cerpelai yang dicampur dengan zat kimia, kemudian menjualnya sebagai daging domba. Seorang penjual daging domba palsu yang tertangkap, bernama Wei, mengaku menambahkan zat kimia nitrat, gelatine, dan carmine pada daging tikus dan rubah sebelum menjualnya sebagai daging domba.
Pemalsuan ini sudah sangat populer di China sehingga telah banyak dilakukan penangkapan dan razia untuk mencegah penyebaran daging domba palsu. Polisi China juga telah menyebarkan cara membedakan daging domba asli dengan daging domba buatan. Jika dilihat sekilas, keduanya memang tampak sama. Namun jika direbus, daging domba palsu yang terbuat dari daging tikus akan mudah terbelah dan terpisah-pisah.
Begitu sulitnya membedakan daging yang asli dan palsu, polisi di China harus memposting tutorial di situs micro blogging terkenal China, Weibo. Meskipun dilihat secara sekilas memang susah dibedakan, namun apabila diiris atau dimasak akan kelihatan mana yang asli dan palsu.
Begitu sulitnya membedakan daging yang asli dan palsu, polisi di China harus memposting tutorial di situs micro blogging terkenal China, Weibo. Meskipun dilihat secara sekilas memang susah dibedakan, namun apabila diiris atau dimasak akan kelihatan mana yang asli dan palsu.
3.Tahu dari zat kimia
Tahu yang terbuat dari kedelai adalah makanan yang sangat familiar dan banyak dikonsumsi orang baik di China maupun di Indonesia. Beberapa waktu lalu, pemerintah China menangkap kelompok orang yang memproduksi tahu palsu di Wuhan, Provinsi Wubei. Mereka mencampurkan berbagai zat kimia untuk membuat tahu palsu.
Tahu ini dibuat dari campuran beberapa bahan kimia, protein kedelai, monosodium glutamat, tepung, pewarna dan es balok sebelum dikemas dalam kemasan merk tahu asli. Campuran itu masih belum seberapa bahaya. Pabrik tahu palsu yang lain malah menggunakan larutan pemutih yang dikenal berbahaya karena bisa menyebabkan kanker.
Selanjutnya mereka mengemas tahu palsu tersebut dengan nama pabrik yang memproduksi tahu asli. Terkadang pembuat tahu palsu juga menambahkan zat kimia rongalite, yaitu yang biasa digunakan untuk membutuhkan pakaian dan bisa menyebabkan kanker. Zat tersebut diakui bisa membuat tahu mereka berwarna lebih terang dan mudah dikonsumsi.
Tahu palsu ini lebih kenyal dan berwarna lebih terang, demikian ciri-ciri yang bisa digunakan untuk membedakannya dengan yang asli. Sebelum pabrik-pabrik ini digerebek, diperkirakan sekitar 100 ton tahu palsu ini sudah beredar di pasaran.
Tahu ini dibuat dari campuran beberapa bahan kimia, protein kedelai, monosodium glutamat, tepung, pewarna dan es balok sebelum dikemas dalam kemasan merk tahu asli. Campuran itu masih belum seberapa bahaya. Pabrik tahu palsu yang lain malah menggunakan larutan pemutih yang dikenal berbahaya karena bisa menyebabkan kanker.
Selanjutnya mereka mengemas tahu palsu tersebut dengan nama pabrik yang memproduksi tahu asli. Terkadang pembuat tahu palsu juga menambahkan zat kimia rongalite, yaitu yang biasa digunakan untuk membutuhkan pakaian dan bisa menyebabkan kanker. Zat tersebut diakui bisa membuat tahu mereka berwarna lebih terang dan mudah dikonsumsi.
Tahu palsu ini lebih kenyal dan berwarna lebih terang, demikian ciri-ciri yang bisa digunakan untuk membedakannya dengan yang asli. Sebelum pabrik-pabrik ini digerebek, diperkirakan sekitar 100 ton tahu palsu ini sudah beredar di pasaran.
4.Roti bakpao dari kardus
Anda barangkali tak pernah membayangkan bagaimana roti bisa terbuat dari kardus. Namun hal ini benar-benar terjadi. Sekelompok orang di China memotong-motong kardus, kemudian mencampurkannya dengan zat kimia dan zat perasa daging babi. Selanjutnya mereka membuatnya menggunakan roti yang disebut baozi. Pertama, kardus yang dipotong tersebut dicampur soda yang biasa digunakan dalam produksi sabun, selanjutnya dicampurkan dengan zat kimia lain dan dicampurkan dengan zat perasa daging.
Disebut sebagai bakpao kardus karena bakpao ini memang terbuat dari kardus bekas. Biasa disebut sebagai baozi, sebuah video investigasi yang dilakukan oleh CTV (China Central Television) memperlihatkan bakpao ini dibuat dengan mencampur kardus bekas dengan larutan kimia tertentu dan penyedap rasa. Sebelum dicampurkan, kardus terlebih dahulu dilarutkan dengan soda api (cairan yang biasa digunakan produsen sabun dan kertas) kemudian dicampur lemak babi dan bumbu penyedap.
Video itu kemudian bocor ke mana-mana hingga akhirnya menjadi konsumsi media internasional. Cara pembuatan roti dari kardus ini telah tersebar melalui video dan menghebohkan seluruh dunia. Namun pemerintah China mengelak dan mengatakan bahwa video tersebut hanya hoax. Reporter yang merekam semua proses pembuatan roti kardus tersebut ditangkap dan kasus ini kemudian ditutup.
Dan seperti biasa, respon pemerintah China adalah dengan menangkap jurnalis pembuat video itu, bukan pembuat bakpaonya. Pemerintah China menganggap pembuatan video itu semata-mata untuk menaikkan rating stasiun televisi tersebut.
Disebut sebagai bakpao kardus karena bakpao ini memang terbuat dari kardus bekas. Biasa disebut sebagai baozi, sebuah video investigasi yang dilakukan oleh CTV (China Central Television) memperlihatkan bakpao ini dibuat dengan mencampur kardus bekas dengan larutan kimia tertentu dan penyedap rasa. Sebelum dicampurkan, kardus terlebih dahulu dilarutkan dengan soda api (cairan yang biasa digunakan produsen sabun dan kertas) kemudian dicampur lemak babi dan bumbu penyedap.
Video itu kemudian bocor ke mana-mana hingga akhirnya menjadi konsumsi media internasional. Cara pembuatan roti dari kardus ini telah tersebar melalui video dan menghebohkan seluruh dunia. Namun pemerintah China mengelak dan mengatakan bahwa video tersebut hanya hoax. Reporter yang merekam semua proses pembuatan roti kardus tersebut ditangkap dan kasus ini kemudian ditutup.
Dan seperti biasa, respon pemerintah China adalah dengan menangkap jurnalis pembuat video itu, bukan pembuat bakpaonya. Pemerintah China menganggap pembuatan video itu semata-mata untuk menaikkan rating stasiun televisi tersebut.
5.Kepiting Yangcheng palsu
Kepiting Yangcheng adalah jenis kepiting yang terkenal sebagai bahan makanan dan cukup mahal. Karena itu banyak orang yang berusaha memalsukan kepiting tersebut menggunakan kepiting biasa agar bisa dijual dengan harga yang mahal. Banyak cara dilakukan. Mulai dengan meletakkan kepiting biasa di air yang berasal dari Danau Yangcheng, hingga menggunakan zat kimia agar kepiting biasa tersebut terlihat seperti kepiting Yangcheng yang memiliki banyak rambut.
Meski ini tampak tak berbahaya, namun zat kimia yang digunakan pada kepiting yang dibuat menyerupai kepiting Yangcheng tentu bisa berdampak untuk kesehatan dalam jangka panjang. Diperkriakan dari 100.000 ton kepiting yang dijual, hanya ada 3.000 kepiting Yangcheng saja yang asli.
6.Mie palsu
Selain nasi, mie juga banyak dipalsukan di China. Pedagang menggunakan tepung beras yang sudah basi dan berjamur. Tepung ini biasanya digunakan sebagai makanan ternak, namun justru digunakan untuk membuat mie yang dijual di pasaran. Untuk membuat mie terlihat layak makan, pedagang menggunakan beberapa zat kimia yang bisa menyebabkan kanker seperti sulfur dioxida.
Dalam sehari, sebuah pabrik mie palsu di Dongguan bisa memproduksi 500.000 kilogram mie palsu yang dijual di pasaran. Kepolisian China berhasil membekuk pabrik pembuat mie palsu ini dan diperkirakan terdapat 35 pabrik yang sama yang memproduksi mie palsu. Beberapa di antaranya menggunakan tepung jagung atau nasi yang sudah basi dan memakai pemutih serta boraks dalam produksinya.
7.Daging babi bercampur zat kimia
Selain daging domba yang dipalsukan, beberapa pedagang di China juga menjual daging babi yang sudah dicampur dengan zat kimia. Para peternak menambahkan zat kimia bernama clenbuterol untuk babi mereka. Zat kimia ini sebenarnya sudah dilarang oleh pemerintah karena meski bisa membakar lemak pada hewan, namun jika dikonsumsi manusia bisa menyebabkan sakit, penyakit jantung, keringat berlebihan, dan pusing.
Banyak pedagang menggunakan zat kimia ini untuk membuat daging babi mereka lebih empuk. Hal ini sudah memakan korban di China pada tahun 1998 hingga 2007. Satu orang meninggal dan 1.700 lainnya sakit akibat mengonsumsi daging babi bercampur clenbuterol tersebut.
8. Telur palsu
telur palsu dan asli
Telur palsu ini baru bisa dibedakan jika sudah dipecah atau dimasak, karena meskipun penampilannya mirip tapi bau dan rasanya tentu saja jauh berbeda. Selain itu warna kuning telur juga nampak lebih gelap. Telur palsu ini di China bukan barang baru lagi karena telah ada sejak pertengahan ’90-an. Dengan peralatan yang memadai seorang pemalsu bisa menghasilkan kira-kira 1.500 telur palsu.
Itulah beberapa makanan palsu yang berbahaya dari China. Waspadalah jangan sampai makanan palsu ini masuk ke Indonesia. Selalu perhatikan makanan yang akan Anda konsumsi. Pilih makanan yang segar, dan bila perlu berasal dari produsen lokal yang terpercaya.
Komentar
Posting Komentar