Mengenal Fungsi Satelit Seharga "Rp. 55 Miliar" Milik LAPAN.
Satelit Lapan-A2 buatan lokal dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah mengorbit di angkasa setelah diluncurkan dari India, hari ini (28/9). Apa fungsi satelit berbobot 76 kilogram ini?
Thomas Djamaluddin selaku Kepala Lapan menjelaskan, Lapan-A2 telah dilepas di orbit pada ketinggian 650,16 kilometer dari permukaan Bumi agar bisa menjalankan semua fungsinya.
"Ada beberapa fungsi, di antaranya pemantauan maritim, memantau permukaan Bumi, bencana, hingga identifikasi pulau," kata Thomas kepada CNN Indonesia.
Dengan bobot 76 kilogram dan berdimensi 500 x 470 x 380 milimeter, Lapan-A2 membawa misi pemantauan permukaan Bumi, identifikasi kapal laut, dan komunikasi radio amatir.
Untuk misi pemantauan wilayah RI, satelit Lapan-A2 membawa kamera video analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi 3,5 meter.
Untuk menjalankan misi pemantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia, satelit dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS). Teknologi ini dapat mendeteksi ribuan kapal dengan cakupan area pengamatan mencapai ribuan kilometer.
Sementara itu, misi komunikasi amatir pada Lapan-A2 bertujuan untuk komunikasi pada kondisi darurat bencana dan kegiatan radio amatir dalam mendukung kepentingan nasional.
Untuk misi pemantauan wilayah RI, satelit Lapan-A2 membawa kamera video analog dengan resolusi lima meter dan kamera digital dengan resolusi 3,5 meter.
Untuk menjalankan misi pemantauan lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia, satelit dilengkapi dengan Automatic Identification System (AIS). Teknologi ini dapat mendeteksi ribuan kapal dengan cakupan area pengamatan mencapai ribuan kilometer.
Sementara itu, misi komunikasi amatir pada Lapan-A2 bertujuan untuk komunikasi pada kondisi darurat bencana dan kegiatan radio amatir dalam mendukung kepentingan nasional.
Kemudian fungsi komunikasi radio amatir juga disebutkan oleh Thomas yang nantinya bisa mengobservasi potensi bencana alam yang bakal terjadi di Bumi, serta fungsi lainnya seperti identifikasi pula-pulau terluar Indonesia.
Orbitnya dekat ekuatorial sehingga Lapan-A2 bakal melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari dengan periode orbit 100 menit. Hal ini pun dipercaya sebagai pendukung dari aktivitas pemantauan wilayah nusantara dari luar angkasa. Lapan-A2 akan bergerak di cakupan enam derajat Lintang Selatan hingga enam derajat Lintang Utara.
Proses perakitan Lapan-A2 memakan waktu sekitar empat sampai lima tahun dan menelan biaya sebesar Rp 55 miliar. Seluruh kegiatan perancangan, pembuatan, dan pengujiannya selesai pada Agustus 2012 di dalam negeri.
Proses peluncuran Lapan-A2 ini menumpang roket milik India bernama TSLV-C30 dan diterbangkan bersama muatan utama yakni satelit astronomi Astrosat yang juga milik India.
Thomas turut menambahkan, Lapan berencana meluncurkan satelit ketiganya, Lapan-A3 tahun 2016 yang juga tetap akan menebeng dengan India. Sementara untuk satelit keempat, Thomas berkata kemungkinan akan melibatkan kemitraan dengan China.
Penulis : Hani Nur Fajrina
Sumber : CNN Indonesia, Senin, 28 September 2015, 15:34 WIB.
Komentar
Posting Komentar