Benarkah Temulawak Bisa Melindungi Hati dari Penyakit?
Sejumlah ramuan tradisional dari tumbuhan asli Indonesia sudah banyak yang teruji secara ilmiah, salah satunya adalah jamu temulawak.
Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) secara ilmiah memiliki khasiat untuk mencegah penyakit kuning, gangguan hati atau lever, meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah bau badan, antiinflamasi, menghilangkan jerawat, dan pencahar lemak.
Eka Dinata, warga Kartasura, Jawa Tengah, berkata bahwa setelah minum jamu temulawak secara teratur, kondisi badannya membaik.
"Yang jelas kondisi tubuh menjadi lebih sehat dan setelah dicek ke dokter, lever saya semakin membaik dan berfungsi normal," katanya, Rabu (7/2/2018).
Identifikasi senyawa kimia fraksi curcuminoid dari Curcuma xanthorrhiza
Menurut Profesor Bambang Pujiasmanto, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang memiliki kandungan minyak asiri, kurkumin, kamfer, glukosida, phellandrene, turmerol, mycrene, xanthorizol, isofuranogermacreene, p-tolyletycarbinol dan pati.
Oleh karena itu, minum ramuan temulawak secara teratur memang bisa membantu memulihkan kondisi seseorang dengan gangguan lever.
Dia dan istri pun secara teratur minum temulawak yang dicampur dengan kunir putih dan kuning. "Setiap bahan diambil satu sendok teh, dicampur, lalu diseduh dengan air hangat. Bisa ditambah madu satu sendok, setelah itu diendapkan beberapa saat, lalu airnya diminum," katanya kepada Kompas.com, Rabu (7/2/2018).
"Kita coba cek laboratorium, Alhamdulilah, kondisi jantung, lever dan ginjal, semuanya baik," imbuhnya.
Sementara itu, Dr Irsan Hasan, spesialis penyakit dalam dari Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM juga berkata bahwa senyawa kurkumin di temulawak memang bisa memberikan proteksi bagi organ hati, sehingga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Namun, temulawak kurang cocok untuk digunakan menyembuhkan penyakit hati, seperti hepatitis. "Untuk hepatitis yang disebabkan oleh virus, maka virusnya harus diobati. Fungsi temulawak hanya memberikan efek proteksi," katanya kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).
Penulis : Michael Hangga Wismabrata
Editor : Shierine Wangsa Wibawa
Sumber : sains.kompas.com, 9 Pebruari 2018, 08:08 WIB WIB.
Komentar
Posting Komentar