Benua Eropa Membeku !


Suhu dingin di Benua Eropa makin ektreme mencapai minus 38 derajat Celsius. Hujan salju pun tak berbentuk butiran lagi, tapi berubah menjadi bongkahan-bongkahan.

Bahkan, saking dinginnya, sebagian dari laut-laut di Eropa--Laut Hitam salah staunya--membeku di dekat pantai Rumania dan salju turun di pulau-pulau Kroasia di Laut Adriatik. Sebanyak 16 kota di Bulgaria mencatatkan suhu terendah sejak 100 tahun yang lalu.

Hal ini dipastikan juga berimbas ke Indonesia. Meski bukan hujan salju, tapi angin dingin (cold surge) hingga musim hujan bisa lebih ektrem dibanding biasanya.


Sulitnya evakuasi,baik melalui jalur darat, laut maupun udara, membuat ratusan nyawa—mendekati angka 400 jiwa-- melayang karena mengalami hipotermia dan radang dingin.

Cuaca dingin ekstrem yang membekukan seluruh Eropa diperkirakan akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari ini. Situasi diperparah dengan berkurangnya pasokan minyak dan gas dari pemasok utama, Rusia.

Lautpun membeku !

"Kami yakin cuaca akan berubah pada pertengahan Februari, namun bukan menjadi lebih hangat. Februari akan menjadi saat-saat paling dingin," kata meteorolog Leon Brown dari Weather Channel di Inggris, seperti diberitakan Reuters, Jumat (10/2).

Sebuah film cuaca Eropa selama Januari, 2012. Alam Warna RGB gambar diambil dari METEOSAT-9 satelit EUMETSAT di geostasioner orbit 36.000 km di atas bumi.

Udara dingin kutub dari Rusia yang mengapit area bertekanan tinggi mencegah udara hangat melintasi Atlantik menuju Eropa. Akibatnya, selama 10 hari terakhir Eropa mengalami musim dingin ekstrem dengan suhu jauh di bawah nol derajat Celsius.

Perbedaan tekanan antara Eropa dan Antartika yang diistilahkan ‘Goncangan Negatif Antartika’ diperkirakan baru akan mencapai ekuilibirum setelah dua atau tiga pekan mendatang. Selama itu, diperkirakan tak akan ada penghangatan dini, justru suhu akan anjlok ke titik terendah.



Eropa terakhir kali mengalami musim dingin ekstrem pada Februari 1986. Dengan perubahan suhu yang sangat dramatis tahun ini, kebutuhan migas Eropa yang terus meningkat berbanding terbalik dengan penyedianya.

Pemerintah Rusia membatasi ekspor gasnya ke Eropa pekan lalu di tengah permintaan yang meningkat, karena permintaan di dalam negeri yang juga besar. Hal ini membuat negara-negara seperti Italia meningkatkan impor dari Aljazair. Cuaca yang semakin dingin serta meningkatnya kebutuhan dalam negeri dapat memaksa Rusia kembali memangkas ekspornya ke Eropa.

Di Asia, Jepang juga mengalami cuaca ektreme yang menelan sedikitnya 82 orang tewas. Seperti diwartakan Reuters, Kamis (9/2), beberapa korban tewas karena terpeleset dari atap ketika mencoba membersihkan salju. Selain itu, banyak dari korban lain terkubur salju.Di Perfektur Niigata, tumpukan salju hingga mencapai 3,03 meter. Salju tebal yang menumpuk juga dialami beberapa wilayah lain di Negeri Matahari.

Terpisah, Peneliti Hubungan Matahari-Bumi  LAPAN, Thomas Djamaludin mengatakan cuaca ekstrem yang  sedang melanda Eropa dampaknya akan berpengaruh ke Indonesia meski dengan skala yang lebih rendah.

Tapi cuaca ekstrem akhir Januari – awal Februari di Indonesia akan lebih disebabkan oleh siklon tropis di Selatan Indonesia. Meski demikian  hembusan angin dingin (cold surge) antisinklon Siberia juga akan sampai ke wilayah Cina Selatan dan selanjutnya  bisa menyebar sampai ke wilayah Indonesia.

"Antisiklon Siberia akan sampai di Indonesia tapi dengan kekuatan yang sudah lemah. Namun, hal ini tetap harus diwaspadai terutama dalam pelayaran karena ancaman cuaca ekstrem juga disebabkan oleh sinklon tropis di Selatan Indonesia,"ujarnya, Kamis(9/2).

Menurut Thomas wilayah Indonesia yang rawan angin kencang akan terjadi  di sebagian Sumatera, seluruh Jawa, Nusatenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua pada akhir Januari sampai awal Februari.Cuaca ekstrem di Indonesia dipicu oleh mekanisme siklon yang dipicu oleh pembentukan daerah tekanan rendah di Selatan Indonesia.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, 321 Kabupaten dan Kota di Indonesia berisiko terkena bencana.  "Berdasarkan peta multi bahaya dari 13 jenis bencana maka terdapat 321 kabupaten/kota atau 65 persen yang memiliki risiko tinggi. Sebanyak 173 kabupaten/kota berisiko sedang atau sebanyak 35 persen," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho .

13 Jenis bencana yang ada di Indonesia yang dibuat pemetaan risiko bencana adalah gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, puting beliung, kekeringan, banjir, tanah longsor, gelombang pasang, kebakaran lahan dan hutan, epidemi dan wabah penyakit, gagal teknologi, kebakaran gedung dan permukiman, dan konflik sosial.

"Berdasarkan peta risiko tersebut maka tidak ada kabupaten/kota yang berisiko rendah terhadap bencana. Untuk itu pemda perlu memberikan prioritas pembangunan terhadap penanggulangan bencana," jelas Sutopo.

Sumber : http://www.surabayapost.co.id/ Jumat, 10/02/2012, 10:48 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?