G-30S/PKI, Pemberontakan atau Perebutan Kekuasaan ?

Ilustrasi kelicikan PKI

Hari ini tanggal 30 September 2012, kita memperingati hari berkabung nasional mengenang sebuah peristiwa pembunuhan sejumlah pejabat TNI Angkatan Darat yang kita ketahui bersama dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Dalam gerakan yang dinamakan "Gerakan 30 September" atau yang sering disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober). Peristiwa yang terjadi pada dini hari selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1 Oktober 1965. 

Pada era pemerintahan Presiden Suharto pada tanggal 30 September malam biasanya kita menyaksikan Film Pemberontakan G-30S/PKI ini di layar TVRI. Namun sejak era reformasi film ini tidak pernah diputar lagi, konon kata mereka ada "penyesatan sejarah" yang dilakukan oknum "Orde Baru" dalam film tersebut. Namun kita sebagai generasi muda mungkin perlu tahu dan menyaksikan film tersebut dan mencari kebenaran sejarah peristiwa bersejarah ini dalam berbagai referensi ilmiah si lembaga pendidikan  anda.


Film "Pemberontakan G-30S/PKI" yang dibuatt oleh Arifin C Noer itu dibintangi oleh beberapa artis terkenal kala itu. Sebut saja Ade Irawan, Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Sofia WD. Dan film yang diproduksi tahun 1984 itu digolongkan dalam film berdurasi panjang dengan total waktu 220 menit dan dilatarbelakangi musik besutan Embie C Noer.


Berikut film Pemberontakan G-30S/PKI tersebut, selamat menyaksikan, untuk kepentingan pendidikan anda bisa mendownload di link berikut (kopi link tersebut ke Internet Download Manager lalu lakukan proses pendownloadan) :

http://o-o---preferred---sn-nh5gu-n0ce---v6---lscache5.c.youtube.com/videoplayback?upn=EVF7Z7nKpgU&sparams=cp%2Cgcr%2Cid%2Cip%2Cipbits%2Citag%2Cratebypass%2Csource%2Cupn%2Cexpire&fexp=922401%2C920704%2C912806%2C913419%2C913546%2C913556%2C919349%2C919351%2C925109%2C919003%2C912706&ms=au&expire=1349047555&itag=18&ipbits=8&gcr=id&sver=3&ratebypass=yes&mt=1349020872&ip=114.79.28.157&mv=m&source=youtube&key=yt1&cp=U0hTTlBPVV9KT0NOM19ISVlGOjdxN2tzcUxob3R0&id=75d604c6c36d5fac&title=Pengkhianatan%20G%2030%20S-PKI%20%5BFull%5D&signature=16D20EB4A1649E5CED043C7C10B8974C4AF5BE48.B354A461235F43376D9647816887EA6BF251657A

atau kujungi link berikut : 

Pada hari kelam tersebut Pasukan Paspampres "Cakra Birawa" di bawah komando Letkol Untung bin Syamsuri mengambil paksa para perwira TNI Angkatan Darat Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:


  • Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/ Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi)

  • Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang Administrasi)

  • Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)

  • Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD bidang Intelijen)

  • Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD bidang Logistik)

  • Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)

  • Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena)

  • Lettu CZI Pierre Andreas Tendean,  Ajudan Pribadi Jenderal TNI Abdul Harris Nasution
  • Ade Irma Suryani Nasution, anak  Jenderal TNI Abdul Harris Nasution

Lettu CZI Pierre Andreas Tendean adalah korban yang menjadi korban salah tangkap, Ade Irma Suryani Nasution adalah korban meninggal karena terkena peluru nyasar. Pada saat itu Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, berhasil meloloskan diri. 


http://teguhtimur.files.wordpress.com/2009/04/lubang-buaya.jpg?w=425&h=550
Pengambilan jenasah korban pembunuhan G-30S/PKI

Berkas:Lubang Buaya.jpg
Sumur Lubang Buaya

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yang dikenal sebagai Desa Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965.


Pada tanggal 1 Oktober 1965, di Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, PKI melakukan pembunuhan terhadap :  

  • Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

  • Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas, Yogyakarta)

Mereka diculik PKI pada sore hari 1 Oktober 1965. Kedua perwira ini dibunuh karena secara tegas menolak berhubungan dengan Dewan Revolusi.

Monumen Pancasila Sakti

Kesemua korban pembunuhan tersebut mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Revolusi. Pada lokasi penemuan jenasah tersebut didirikan Monumen Pancasila Sakti, dan untuk menumbuhkan ingatan akan kemanusiaan Bangsa Indonesia pada tanggal 1 Oktober kita memperingatinya sebagai"Hari Kesaktian Pancasila.

Benarkah peristiwa ini murni pemberontakan atau perebutan kekuasaan antar petinggi TNI ? mari kita belajar bersama.

  • Partai Komunis Indonesia pernah memberontak pada tahun 1948 di bawah komando Muso di Madiun.
  • PKI di Indonesia merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung. Sehingga dimungkinkan Indonesia hendak dijadikan "Uni Soviet ke-II", sehingga untuk misi ini Organisasi PKI mendapat dukungan penuh dari Uni Soviet dan RRC (silahkan baca buku sejarah/ referensi ilmiah sejarah).
  • Pada awal tahun 1965 Bung Karno atas saran dari PKI akibat dari tawaran perdana mentri RRC, mempunyai ide tentang Angkatan Kelima yang berdiri sendiri terlepas dari ABRI. Pada kunjungan Menlu Subandrio ke Tiongkok, Perdana Menteri Zhou Enlai memberikan 100.000 pucuk senjata chung secara "gratis dan tanpa syarat". 
Berkas:45tahunPKI.jpg
  • Sebelum G-30S/PKI Organisasi PKI adalah Partai Politik terkuat, mempunyai akses langsung ke pusat kekuasaan yaitu Presiden Sukarno pada waktu itu, sehingga ia selalu berupaya memperlemah lawan politiknya dengan berbagai cara diantaranya TNI AD, Partai berbasis Agama (Masyumi)   dan Nasionalis (termasuk PNI (Sekarang dikenal dengan nama Partai Demokrasi Indonesia)).
  • Dari tahun 1963, kepemimpinan PKI makin lama makin berusaha memprovokasi bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dan polisi dan militer. Pemimpin-pemimpin PKI juga menginfiltrasi polisi dan tentara dengan slogan "kepentingan bersama" polisi dan "rakyat". Pemimpin PKI DN Aidit mengilhami slogan "Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi". Di bulan Agustus 1964, Aidit menganjurkan semua anggota PKI membersihkan diri dari "sikap-sikap sektarian" kepada angkatan bersenjata, mengimbau semua pengarang dan seniman sayap-kiri untuk membuat "massa tentara" subyek karya-karya mereka.
  • Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dan polisi dan para pemilik tanah. 
  • Menteri-menteri PKI tidak hanya duduk di sebelah para petinggi militer di dalam kabinet Sukarno ini, tetapi mereka terus mendorong ilusi yang sangat berbahaya bahwa angkatan bersenjata adalah merupakan bagian dari revolusi demokratis "rakyat".

  • Keributan antara PKI dan Islam (tidak hanya NU, tapi juga dengan Persis dan Muhammadiyah) itu pada dasarnya terjadi di hampir semua tempat di Indonesia, di Jawa Barat, Jawa Timur, dan di propinsi-propinsi lain juga terjadi hal demikian, PKI di beberapa tempat bahkan sudah mengancam kyai-kyai bahwa mereka akan disembelih setelah tanggal 30 September 1965.
  • Para korban pembunuhan adalah para perwira tinggi TNI AD yang sebelumya secara terang benderang menghalangi misi PKI membentuk Angkatan ke-lima.
  • Pada sekitar bulan September 1965 muncul isu adanya Dewan Jenderal yang mengungkapkan adanya beberapa petinggi Angkatan Darat yang tidak puas terhadap Soekarno dan berniat untuk menggulingkannya. Menanggapi isu ini, Soekarno "disebut-sebut" memerintahkan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan membawa mereka untuk diadili oleh Soekarno. Namun yang tidak diduga-duga, dalam operasi penangkapan jenderal-jenderal tersebut, terjadi tindakan beberapa oknum yang termakan emosi dan membunuh Letjen Ahmad Yani, Panjaitan, dan Harjono.
  • Setelah "sukses" melakukan aksi "bunuh jendral", PKI langsung beraksi menguasai Kantor Telekomunikasi dan RRI dan Lanud Halim Perdana Kusuma dengan membawa serta Bung Karno (Presiden RI waktu itu). sebagai sandera atau tameng keamanan ??
  • Para pemimpin PKI mengumumkan peristiwa pembunuhan tersebut pada tanggal 1 Oktober 1965, dan memproklamasikan kemenangannya terhadap para "Dewan Jendral" di Radio Republi k Indonesia.
  • Dokumen Gilchrist yang diambil dari nama duta besar Inggris untuk Indonesia Andrew Gilchrist beredar hampir bersamaan waktunya dengan isu Dewan Jenderal. Dokumen ini, yang oleh beberapa pihak disebut sebagai pemalsuan oleh intelejen Ceko di bawah pengawasan Jenderal Agayant dari KGB Rusia, menyebutkan adanya "Teman Tentara Lokal Kita" = PKI yang mengesankan bahwa perwira-perwira Angkatan Darat telah dibeli oleh pihak Barat sehingga PKI wajib melenyapkan para Dewan Jendral tersebut.
  • PKI telah memanfaatkan institusi negara Pasapampres Cakrabirawa untuk melancarkan proses kriminal meculik dan membunuh seorang Jendral TNI (rencana) dan  Menteri/Panglima Angkatan Darat/ Kepala Staf Komando Operasi Tertinggi, ini jelas peristiwa pemberontakan !
  • Pada tanggal 12 Oktober 1965, pemimpin-pemimpin Uni-Sovyet Brezhnev, Mikoyan dan Kosygin mengirim pesan khusus untuk Sukarno: "Kita dan rekan-rekan kita bergembira untuk mendengar bahwa kesehatan anda telah membaik...Kita mendengar dengan penuh minat tentang pidato anda di radio kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menghindari kekacauan...Imbauan ini akan dimengerti secara mendalam." (bergembira karena berhasil mengenyahkan lawan politik PKI ??)
  • Dalam sebuah Konferensi Tiga Benua di Havana di bulan Februari 1966, perwakilan Uni-Sovyet berusaha dengan segala kemampuan mereka untuk menghindari pengutukan atas penangkapan dan pembunuhan orang-orang yang dituduh sebagai PKI, yang sedang terjadi terhadap rakyat Indonesia.




Let.Kol Untung dalam Mahmilub atas keterlibatannya dalam G30S/PKI
  • Dalam Sidang Pengadilan Sipil maupun Militer para pelaku pemberontakan terbukti secara nyata bersalah sebagai pelaku (tersangka).



Syukurlah Tuhan masih melindungi bangsa kita, kita diselamatkan dari kekelaman paham KOMUNIS dan (biasanya) ATHEIS) melalui para pendiri bangsa yang masih jernih dan bersih.

PANCASILA jiwa dan roh Bangsa Indonesia dahulu - sekarang - dan masa depan Indonesia !

Saya pribadi berpendapat bahwa peristiwa pembunuhan ini adalah sebuah "peristiwa pemberontakan terencana" yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. dengan beberapa dasar pemikiran di atas, harapan saya, semoga sejarah adalah sejarah, jangan samapai sejarah terebut terlupa, atau dilupakan. Tidak ada yang namanya pemutihan merahnya sejarah. Apalagi untuk kepentingan pemutar balikan sejarah, hati-hati, hukum karma Tuhan !

Disarikan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September, Halaman terakhir diubah pada 30 September 2012, 09.52 UTC.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Kredit Bank.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Inilah : Satyrichthys welchi, Ikan Asal Aceh Yang Bentuknya Seperti Pesawat Tempur Siluman !

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?