Cegah Pelecehan Seksual Pada Anak, Ajarkan Anak 5 Hal Ini !


Kasus pelecehan seksual kembali terjadi di Ibu Kota. Kali ini korbannya adalah bocah lima tahun yang bersekolah di taman kanak-anak bertaraf internasional. Bocah itu menjadi korban sodomi sejumlah pegawai sekolahnya sendiri.

Peran orang tua sangatlah penting untuk melindungi anak mereka di lingkungan sosial. Organisasi perlindungan anak dari Dewan Uni Eropa, Underwear Rule, memiliki tip yang bisa diterapkan orang tua.


Tip ini lebih mengarah pada pemberian pengertian agar anak bisa menjaga diri di lingkungan sosial:

1. Tubuhmu adalah milikmu.
Anak harus diajarkan bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin. Lakukan komunikasi terbuka dengan anak usia dini tentang seksualitas dan area pribadi. Dengan penggunaan istilah yang tepat, anak akan mudah paham tentang apa yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Anak juga harus diajak berani mengatakan tidak jika ada seseorang yang melakukan kontak fisik yang tidak nyaman. Anak juga harus diajarkan berani melapor kepada orang dewasa jika mengalami hal tersebut.


2. Yang boleh dan tak boleh.
Anak-anak sering tidak tahu bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan mana yang tidak. Jelaskan kepada Anak bahwa tidak baik jika orang lain menyentuh area pribadi mereka atau orang lain. Jika anak kurang mengerti akan hal ini, berikan informasi tentang siapa orang dewasa yang bisa mereka percaya dan yang tidak untuk memberi pengarahan atau bantuan.

3. "Memilih" rahasia.
Kerahasiaan adalah taktik utama pelaku kejahatan seksual. Itulah alasan pentingnya memberi penjelasan tentang perbedaan antara rahasia yang baik dan buruk. Setiap rahasia yang membuat mereka cemas, tidak nyaman, takut, atau sedih harus diceritakan ke orang tua, guru, atau dokter.

4. Perlindungan dari orang tua.
Ketika menjadi korban pelecehan, anak-anak akan merasa malu, bersalah, dan takut. Orang dewasa harus mencegah hal itu dan membahas hal tabu mengenai seksualitas. Orang dewasa harus memberi perhatian dan menerima perasaan serta perilaku anak-anak. Di sisi lain, anak juga harus diberikan pengertian untuk menceritakan masalah ini kepada orang dewasa.

5. Pencegahan.
Anak-anak harus diberitahu tentang orang dewasa yang bisa mereka percayai demi keselamatan mereka. Dalam banyak kasus, pelaku pelecehan biasanya adalah orang yang mereka kenal. Namun anak-anak juga harus diberi pengertian untuk tidak bergaul dengan orang asing, setidaknya tanpa arahan orang tua. Selain itu, anak-anak juga harus dikenalkan kepada orang dewasa yang dapat membantu, seperti guru, dokter, polisi, untuk meminta pertolongan ataupun nasihat.

Penulis : Rindu P. Hestya.
Sumber : underwearrule.org, dikutip dari : http://www.tempo.co/, Rabu, 16 April 2014,  07:31 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Kredit Bank.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Inilah : Satyrichthys welchi, Ikan Asal Aceh Yang Bentuknya Seperti Pesawat Tempur Siluman !

10 Video Dokumenter (Asli) Pada Jaman Penjajahan Belanda, Jepang dan Perang Kemerdekaan Indonesia : 1945 - 1949.