5 Hal Salah Kaprah Kita Tentang Charles Darwin....
Teori evolusi yang dicetuskan Charles Darwin menginspirasi banyak pemikiran ilmiah. Teori ini juga melahirkan kontroversi yang masih ramai hingga kini.
Beratus-ratus tahun setelah kematiannya, banyak pihak mencoba mengungkap fakta-fakta tentang Charles Darwin. Berikut ini lima fakta yang salah kaprah tentang Charles Darwin, seperti dilansir About.com, Minggu (1/6/2014).
1. Orang pertama yang "menemukan" evolusi
Banyak ilmuwan sebelum Darwin menyampaikan gagasan bahwa makhluk hidup berubah sepanjang waktu. Bahkan, para filosof kuno juga memiliki cerita dan ide yang dapat dipertimbangkan sebagai basis lahirnya evolusi.
Jadi, mengapa Darwin yang mendapat kredit atas teori evolusi? Jawabannya, dia adalah orang pertama yang mempublikasikan tidak hanya teori, tetapi juga bukti dan mekanisme seleksi alam tentang bagaimana evolusi terjadi.
Perlu dicatat, publikasi pertama Darwin tentang seleksi alam dan evolusi ditulis bersama dengan Alfred Russel Wallace. Tetapi setelah berbicara dengan geolog Charles Lyell, Darwin diam-diam menulis abstraksi dan mempublikasikan buku terkenalnya, On the Origin of Species.
2. Teorinya langsung diterima
Data dan tulisan Darwin dibagikan pada pertemuan tahunan Linnaean Society of London pada 1858. sebenarnya, Charles Lyell adalah orang yang bertanggung jawab mengompilasikan hasil kerja Darwin dan Alfred Russel Wallace serta memasukkannya ke dalam agenda pertemuan tersebut.
Ide Darwin tentang evolusi dan seleksi alam memang disambut baik. Namun dia tidak ingin segera mempublikasikan hasil kerjanya. Darwin masih menyusun data-data yang dimilikinya agar menghasilkan argumentasi yang kuat.
Setahun kemudian, Darwin mempublikasikan On the Origin of Species. Buku yang memuat bukti dan postulat tentang bagaimana makhluk hidup berubah sepanjang waktu diterima lebih baik ketimbang ide awalnya dahulu. Bagaimanapun juga, ada saja pihak-pihak yang menolak teori tersebut hingga membuat Darwin terus mengedit dan menambahkan berbagai macam data dan bukti ke dalam bukunya. Hal ini dilakukan Darwin hingga dia meninggal pada 1882.
3. Ateis
Anggapan umum yang beredar menyebut bahwa Darwin adalah seorang ateis. Faktanya, Darwin pernah belajar menjadi pendeta. Istrinya, Emma Wedgwood Darwin, adalah seorang kristen yang taat dan sangat aktif di gereja Inggris.
Penemuan Darwin memang mengubah keyakinannya selama bertahun-tahun. Menjelang akhir hidupnya, Darwin mendeskripsikan dirinya sebagai pribadi "agnostik", yakni orang yang ragu akan keberadaan tuhan. Hal-hal yang mengubah keyakinan Darwin tersebut pada dasarnya adalah rasa sakit atas kehilangan anak perempuannya, bukan hasil kerja Darwin pada evolusi.
Darwin percaya bahwa agama maupun kepercayaan sangat penting dalam keberadaan manusia. Dia juga tidak pernah menjelek-jelekkan orang yang ingin memercayai tuhan.
Dia kerap kali berkata bahwa ada kekuatan besar di balik semuanya, tetapi dia tidak lagi mengikuti ajaran kristen. Darwin mengaku sangat sakit baginya untuk tidak dapat memercayai buku favoritnya dalam Injil, The Gospels. Gereja liberal Unitarian menyambut baik ide-ide Darwin dan menggabungkan gagasan tentang evolusi ke dalam sistem kepercayaan mereka.
4. Darwin menjelaskan asal muasal kehidupan
Miskonsepsi tentang Darwin nampaknya datang dari judul buku terkenalnya On the Origin of Species. Meskipun judul buku tersebut mengindikasikan penjelasan tentang bagaimana hidup bermula, sebenarnya tidaklah demikian.
Darwin tidak memberikan penjelasan tentang bagaimana hidup bermula di bumi. Apalagi hal itu juga tidak ada dalam cakupan datanya.
Buku Darwin sebenarnya berisi gagasan tentang bagaimana spesies makhluk hidup berubang sepanjang waktu melalui seleksi alam. Hipotesanya memang menjelaskan bahwa semua hidup terhubung dengan nenek moyang yang sama. Tetapi, Darwin tidak menjelaskan bagaimana nenek moyang tersebut menjadi makhluk hidup.
5. Charles Darwin berkata manusia merupakan hasil evolusi monyet
Adalah sebuah perjuangan bagi Darwin untuk memasukkan atau membuang pemikirannya tentang evolusi manusia dalam publikasinya. Dia mengetahui bahwa pemikirannya tersebut akan menjadi kontroversial. Meski dia memiliki bukti dan intuisi kuat tentang subjek itu, dia pada awalnya menghindar dari bahasan tentang bagaimana manusia berevolusi.
Pada akhirnya, dia menulis buku The Descent of Man dan menjelaskan hipotesanya tentang evolusi manusia. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah berkata bahwa manusia berevolusi dari kera dan pernyataan ini juga membuat pemahaman tentang konsep evolusi secara umum menjadi salah.
Dalam bahasa Darwin, dalam pohon kehidupan, manusia masih satu keluarga (family) dengan primata seperti kera. Manusia bukan keturunan langsung monyet atau kera karena berada dalam cabang yang berbeda dalam pohon tersebut. Akan lebih akurat jika dikatakan bahwa manusia dan kera adalah saudara sepupu.
Penulis : Rifa Nadia Nurfuadah
Sumber : http://kampus.okezone.com/, Minggu, 01 Juni 2014 11:12 wib.
Komentar
Posting Komentar