Debat Capres Ajak Rakyat Rasional Memilih !
Debat perdana calon presiden dan wakil presiden yang akan dilakukan Senin (09/06) malam diharapkan bisa mengajak warga untuk memilih secara rasional, kata pengamat.
Tema debat antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla kali ini ialah mengenai pembangunan demokrasi, tata kelola pemerintahan yang bersih, dan kepastian hukum.
Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan debat antarpasangan capres dan cawapres lima kali. Debat yang pertama akan dilaksanakan di Balai Sarbini Senin, 9 Juni 2014, pukul 20.00 WIB.
Debat pertama dari lima acara serupa yang telah dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan disiarkan di sejumlah stasiun televisi secara langsung.
Jadwal debat dua kandidat
- 09 Juni - Debat Capres dan Cawapres (pembangunan demokrasi, pemerintahan bersih dan kepastian hukum)
- 15 Juni - Debat Capres (pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial)
- 22 Juni - Debat Capres (politik internal dan ketahanan nasional)
- 29 Juni - Debat Cawapres (pembangunan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan)
- 05 Juli - Debat Capres dan Cawapres (pangan, energi, lingkungan)
Sumber: KPU
Direktur Program Transparansi Internasional Indonesia (TII), Ibrahim Zuhdi Fahmi Badoh mengatakan debat merupakan cara bagi dua kandidat untuk tampil dengan wawasan kebangsaan.
"Perwajahan yang muncul akhir-akhir ini (dari kampanye hitam) sudah memunculkan konflik di beberapa tempat." "Budaya debat ini menarik, untuk mendorong rasionalitas pemilih," sambungnya.
Dicermati
Sejumlah warga yang ditemui oleh BBC Indonesia mengaku cukup tertarik untuk menyaksikan debat capres dan cawapres kali ini.
"Pastinya tertarik untuk mengetahui sisi positif dan negatif capres yang kita pilih. (Saya memilih) dengan banyak faktor, debat bisa menjadi referensi tetapi yang utama adalah apa yang telah dia kerjakan," kata Sulis, seorang warga Jakarta.
Hala senada diutarakan Reyfandi, warga Jakarta lainnya: "Masyarakat bisa melihat bagaimana cara calon presiden berbicara di depan masyarakat dan kita bisa tahu visi misi mereka."
Anti korupsi
Salah satu tema yang dinantikan malam ini adalah bagaimana kedua kandidat capres menjelaskan program pemberantasan korupsi.
Ibrahim Zuhdi dari TII menilai masih ada sejumlah hal yang belum jelas mengenai program antikorupsi kedua pasang kandidat, terutama mengenai skala prioritas dan target pencapaian.
"Secara substansial beberapa poin penting sudah masuk di dua pasang kandidat. Namun, secara faktual, program Jokowi-JK lebih detail jika dibandingkan dengan Prabowo Hatta," katanya.
"Prioritas saya rasa adalah bagaimana (kedua kandidat) bisa menyelesaikan masalah ini secara sistematis dan apakah strategi nasional pemberantasan korupsi yang sudah ada sekarang tetap dipertahankan atau tidak?"
Pemaparan program yang jelas dengan target yang terukur menurut Ibrahim bisa menjadi acuan yang baik sehingga suatu saat pemilih bisa menagih janji-janji yang dua kandidat lontarkan.
Adakah Pengaruh Debat Dengan Pilihan Pemilih?
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan hasil debat calon presiden dan wakil presiden akan mempengaruhi preferensi pemilih, khususnya kalangan menengah-atas. Alasannya, masyarakat kelas menengah-atas lebih berminat terhadap isu publik dan sering mengakses media yang menyiarkan debat.
"Kalau kalangan menengah ke bawah biasanya lebih suka menonton hiburan," ujar Qodari saat dihubungi, Senin, 9 Juni 2014. Apalagi, katanya, kalangan menengah-bawah sulit mencerna isu publik yang sering menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami.
Qodari menuturkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpaut sedikit. Dia mengatakan setiap kegiatan yang melibatkan kedua pasangan bisa mengubah atau bahkan membalikkan suara. Karena itu, Qodari menyarankan kedua pasangan tersebut memoles penampilan dan retorika serta memperbaiki data dan isi debat.
Dalam soal penampilan dan retorika, Qodari memprediksi Prabowo lebih unggul dibanding Jokowi. Sedangkan dalam perkara isi debat, Jokowi lebih diuntungkan karena debat bertemakan soal pemerintahan. "Jokowi cukup menyampaikan apa saja yang pernah dilakukan oleh dia," ujar Qodari. Jokowi lebih menguasai masalah pemerintahan dibanding Prabowo yang tak punya pengalaman di bidang tersebut.
Ihwal calon wakil presiden Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla, Qodari memprediksi mereka fasih membicarakan bidang ekonomi. Namun dalam soal gaya dan retorika, Kalla lebih spontan, sementara Hatta cenderung normatif.
Yuk Nonton Bareng Debat Capres Tanggal 9 Juni 2014.
Bagi anda yang belum sempat atau ingin melihat ulang Debat Capres pada tanggal 9 Juni 2014, silahkan lihat di streaming video di bawah ini.
Adakah Pengaruh Debat Dengan Pilihan Pemilih?
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan hasil debat calon presiden dan wakil presiden akan mempengaruhi preferensi pemilih, khususnya kalangan menengah-atas. Alasannya, masyarakat kelas menengah-atas lebih berminat terhadap isu publik dan sering mengakses media yang menyiarkan debat.
"Kalau kalangan menengah ke bawah biasanya lebih suka menonton hiburan," ujar Qodari saat dihubungi, Senin, 9 Juni 2014. Apalagi, katanya, kalangan menengah-bawah sulit mencerna isu publik yang sering menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami.
Qodari menuturkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpaut sedikit. Dia mengatakan setiap kegiatan yang melibatkan kedua pasangan bisa mengubah atau bahkan membalikkan suara. Karena itu, Qodari menyarankan kedua pasangan tersebut memoles penampilan dan retorika serta memperbaiki data dan isi debat.
Dalam soal penampilan dan retorika, Qodari memprediksi Prabowo lebih unggul dibanding Jokowi. Sedangkan dalam perkara isi debat, Jokowi lebih diuntungkan karena debat bertemakan soal pemerintahan. "Jokowi cukup menyampaikan apa saja yang pernah dilakukan oleh dia," ujar Qodari. Jokowi lebih menguasai masalah pemerintahan dibanding Prabowo yang tak punya pengalaman di bidang tersebut.
Ihwal calon wakil presiden Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla, Qodari memprediksi mereka fasih membicarakan bidang ekonomi. Namun dalam soal gaya dan retorika, Kalla lebih spontan, sementara Hatta cenderung normatif.
Yuk Nonton Bareng Debat Capres Tanggal 9 Juni 2014.
Bagi anda yang belum sempat atau ingin melihat ulang Debat Capres pada tanggal 9 Juni 2014, silahkan lihat di streaming video di bawah ini.
Video [Full HD] Debat Capres Cawapres 9 Juni 2014.
Durasi : 1 jam 46 menit 33 detik
Durasi : 1 jam 46 menit 33 detik
Pennyusun : Yohanes Gitoyo.
Sumber :
Sumber :
- http://www.bbc.co.uk/.
- http://pemilu.tempo.co/.
Komentar
Posting Komentar