Mengenal Sejarah Lengkap Pesta Olahraga Asia (Asian Games).
Asian Games Musim Panas adalah ajang olahraga yang diadakan empat tahun sekali yang diikuti oleh seluruh negara Asia yang terdaftar dalam Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Pesta Olahraga Asia 2018 (bahasa Inggris: 2018 Asian Games), secara resmi dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia ke-18, adalah acara olahraga multi-event regional Asia yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018, di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang, serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung yang tersebar di provinsi Jawa Barat dan Banten. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.
Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games IV akan kembali digunakan dalam Asian Games XVIII ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games akan diadakan di dua kota sekaligus.
Penunjukan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII.
Indonesia disetujui menjadi tuan rumah Asian Games XVIII oleh Dewan Eksekutif Dewan Olimpiade Asia pada 19 September 2014. Penyelenggaraan Asian Games XVIII yang awalnya akan diadakan pada tahun 2019 kemudian dimajukan menjadi tahun 2018 untuk menghindari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden Indonesia yang juga akan diselenggarakan pada tahun tersebut.
Awalnya Hanoi, Vietnam terpilih sebagai tuan rumah mengalahkan Surabaya, namun mereka mengundurkan diri akibat kendala keuangan.
Setelah Hanoi mengundurkan diri, sebagai tuan rumah Asian Games XVIII, OCA menyatakan bahwa Indonesia, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab adalah kandidat yang paling mungkin untuk menjadi tuan rumah. Indonesia dianggap sebagai favorit, karena Surabaya merupakan runner-up dari tawaran sebelumnya,[26] dan bersedia untuk melakukannya jika dipilih. Filipina dan India menyatakan minat mereka menjadi tuan rumah Asian Games XVIII, tetapi India gagal mengajukan tawaran karena gagal mendapatkan audiensi dengan Perdana Menteri Narendra Modi setelah diberi batas perpanjangan waktu oleh OCA.
Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021. Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu. Penjadwalan pertandingan Asian Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan presiden 2019. Pada tanggal 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah, dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Asian Games berikutnya.
Sejarah Penyelenggaraan Asian Games.
Asian Games awalnya merupakan ajang olahraga di Asia kecil. Far Eastern Championship Games diadakan untuk menunjukkan kesatuan dan kerja sama antar tiga negara, yaitu Kerajaan Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok. Far Eastern Championship Games pertama diadakan di Manila pada tahun 1913.
Negara Asia lainnya berpartisipasi setelah diselenggarakan. Far Eastern Championship Games dihentikan pada tahun 1938 ketika Jepang menyerbu Tiongkok dan aneksasi terhadap Filipina yang menjadi pemicu perluasan Perang Dunia II ke wilayah Pasifik.
Setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Asia menerima kemerdekaannya. Negara-negara baru tersebut meninginkan sebuah kompetisi yang baru di mana kekuasaan Asia tidak ditunjukkan dengan kekerasan dan kekuatan Asian diperkuat oleh saling pengertian. Pada Agustus 1948, pada saat Olimpiade di London, perwakilan India, Guru Dutt Sondhi mengusulkan kepada para pemimpin kontingen dari negara-negara Asia untuk mengadakan Asian Games.
Seluruh perwakilan tersebut menyetujui pembentukan Federasi Atletik Asia. Panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam untuk federasi atletik amatir Asia. Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Asian Games (Asian Games Federation). Dan menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi, ibu kota India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
Lokasi Penyelenggaraan Asian Games.
Pada tanggal 5 Mei 2014, OCA mengunjungi beberapa kota di Indonesia yang mungkin bisa menjadi tuan rumah Asian Games, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Palembang, sementara Surabaya memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Asian Games dan sebaliknya berfokus pada tuan rumah Asian Youth Games pada tahun 2021. Pada tanggal 25 Juli 2014, dalam pertemuan di Kota Kuwait, OCA menunjuk Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games XVIII dengan Palembang sebagai tuan rumah pendukung. Jakarta dipilih karena telah dilengkapi dengan sarana olahraga, jaringan transportasi yang memadai, dan fasilitas lain seperti hotel dan penginapan untuk tamu. Penjadwalan pertandingan Asian Games, diubah dari tahun 2019 menjadi tahun 2018, karena pada tahun 2019 akan diselenggarakan pemilihan presiden 2019. Pada tanggal 20 September 2014, Indonesia menandatangani kontrak tuan rumah, dan selama upacara penutupan Asian Games 2014 di Incheon, Indonesia ditunjuk secara simbolis oleh OCA untuk menjadi tuan rumah Asian Games berikutnya.
Sejarah Penyelenggaraan Asian Games.
Logo Asian Games
Seluruh perwakilan tersebut menyetujui pembentukan Federasi Atletik Asia. Panitia persiapan dibentuk untuk membuat rancangan piagam untuk federasi atletik amatir Asia. Pada Februari 1949, federasi atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Asian Games (Asian Games Federation). Dan menyepakati untuk mengadakan Asian Games pertama pada 1951 di New Delhi, ibu kota India. Mereka sepakat bahwa Asian Games akan diselenggarakan setiap empat tahun sekali.
- Asian Games pertama diadakan di Delhi, India, 4 - 11 Maret 1951. Dengan 4 peserta dari 11 Komite Olimpiade Nasional (Afghanistan, Burma Ceylon, India, Indonesia, Iran, Jepang, Nepal, Filipina, Singapura dan Thailand) , Asian Games pertama ini secara resmi dibuka oleh Presiden Rajendra Prasa di Stadion Nasional Dhyan Chand, menampilkan 6 cabang olahraga: atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bersepeda basket (bersepeda jalan dan bersepeda lintasan), sepak bola, dan Angkat Berat. Sebanyak 169 medali diberikan.
- Asian Games kedua diadakan di Manila, Filipina dari 24 - 9 Mei 1954. Dengan 970 peserta dari 19 Komite Olimpiade Nasional, Presiden Ramon Magsaysay di Stadion Memorial Rizal di Malate, Manila, secara resmi membuka Asian Games kedua. Menampilkan 8 cabang olahraga: atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bola basket, tinju, sepak bola, menembak, angkat berat, dan gulat. Sebanyak 229 medali diberikan.
- Asian Games ketiga diadakan di Tokyo, Jepang, 24 Mei - 1 Juni 1958. Dengan 1.820 atlet mewakili 20 Komite Olimpiade Nasional Asia, Asian Games ketiga ini secara resmi dibuka oleh Presiden HM Kaisar Hirohito di Olympic Stadium, yang menampilkan 12 cabang olahraga: atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bola basket, bersepeda (bersepeda jalan dan bersepeda lintasan), hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat berat. Sebanyak 350 medali diberikan.
- 1962, ini adalah Asian Games pertama di Indonesia yang menjadi kota tuan rumah. 24 Agustus, Asian Games ke-4 secara resmi dibuka oleh Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno. Dengan 1.460 atlet mewakili 17 Komite Olimpiade Nasional Asia, menampilkan 13 cabang olahraga; atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bola basket, tinju, bersepeda (bersepeda jalan dan bersepeda lintasan), hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, dan gulat. Sebanyak 372 medali diberikan. Pada 1962, Federasi mengalami perselisihan atas diikutsertakannya Taiwan dan Israel. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games menentang keikutsertaan Taiwan dan Israel.
- Asian Games ke-5 juga dikenal sebagai V Asiad, yang diadakan dari 9 Desember 1966 hingga 20 Desember 1966 di Bangkok, Thailand. Dengan 1.945 atlet mewakili 18 Komite Olimpiade Nasional Asia, Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka Asian Games ketiga ini di Stadion Suphachalasai. Menampilkan 14 cabang olahraga: atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bola basket, badminton, tinju, bersepeda, hoki lapangan, sepak bola, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat berat. Sebanyak 460 medali diberikan.
- Asian Games ke-6 diadakan dari 9 Desember 1970 hingga 20 Desember 1970 di Bangkok, Thailand. Awalnya, Korea Selatan dipilih untuk menjadi tuan rumah Olimpiade ke-6 tetapi itu ditolak karena alasan keuangan dan ancaman keamanan. Korea Selatan membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah Asian Games yang disebabkan karena ancaman keamanan dari Korea Utara, dan penyelenggaraan Asian Games dipindahkan ke Bangkok dengan pendanaan dari Korea Selatan. Untuk total 2.400 atlet, datang dari 18 negara, Asian Games ketiga secara resmi dibuka oleh Raja Bhumibol Adulyadej di Stadion Suphachalasai. Menampilkan 15 cabang olahraga: atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bola basket, badminton, tinju, bersepeda, hoki lapangan, sepak bola, berlayar, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat berat. Sebanyak 423 medali diberikan.
- Asian Games ke-7 diadakan di Teheran, Iran, 1 September - 16 September 1974. Dengan 3.010 atlet mewakili 25 Komite Olimpiade Nasional Asia. Syah Mohammad Reza Pahlavi di Aryamehr Stadium secara resmi membuka Asian Games ke-7. Menampilkan 18 cabang olahraga: atletik, olahraga air (berenang, menyelam, dan polo air), bola basket, badminton, tinju, bersepeda, pagar, hoki lapangan, sepak bola, senam, menembak, tenis meja, tenis, bola voli, gulat, dan angkat berat, total 609 medali diberikan. Pada tahun 1973, Federasi mengalami perselisihan kembali setelah Amerika Serikat dan negara-negara lainnya mengakui keberadaan Republik Rakyat Tiongkok dan negara-negara Arab menentang keterlibatan Israel.
- Pada tahun 1977, Pakistan membatalkan rencananya sebagai tuan rumah Asian Games karena konflik yang terjadi antara Bangladesh dan Pakistan. Thailand menawarkan bantuan dan Asian Games diadakan di Bangkok. Asian Games ke-8 diadakan dari 9 Desember hingga 20 Desember 1978 di Bangkok, Thailand. Awalnya, kota tuan rumah adalah Singapura tetapi Singapura membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade karena masalah keuangan. Dan kemudian Islamabad, ibu kota Pakistan diputuskan untuk menyelenggarakan Olimpiade ke-8. Namun Islamabad juga membatalkan rencananya untuk menjadi tuan rumah Asian Games karena konflik dengan Bangladesh dan India. Raja Bhumibol Adulyadej secara resmi membuka Asian Games ketiga ini di Stadion Suphachalasai. Sebanyak 3.842 atlet, yang berasal dari 25 negara, telah berkompetisi dengan menampilkan 21 olahraga. 626 medali diberikan di Asian Games ke-8.
- Asian Games ke-9 diadakan dari 19 November 1982 hingga 4 Desember, 1 82 di Delhi, India. Rekor luar biasa 74 Asian Games dan Asian Games rusak. Ini juga merupakan Asiad pertama yang diadakan di bawah naungan Dewan Olimpiade Asia. Sebanyak 4.595 atlet dari 33 Komite Olimpiade Nasional (NOC) berpartisipasi dalam permainan ini, yang berkompetisi dalam 21 cabang olahraga (handball equestrian, mendayung dan golf dimasukkan untuk pertama kalinya anggar dan bowling dikeluarkan). Presiden Zail Singh telah secara resmi membuka Asian Games ke-9 di Jawaharlal Nehru Stadium. Setelah beberapa penyelenggaraan Asian Games, Komite Olimpiade negara-negara Asia memutuskan untuk merevisi konstitusi Federasi Asian Games. Sebuah asosiasi baru, yang bernama Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA) dibentuk. India sudah ditetapkan sebagai tuan rumah pada tahun 1982 dan OCA memutuskan untuk tidak mengubah jadwal yang sudah ada. OCA resmi mengawasi penyelenggaraan Asian Games mulai dari tahun 1986 pada Asian Games di Korea Selatan.
- Asian Games ke 10 diadakan dari 20 September 1986, hingga 5 Oktober, 1 86, di Seoul, Korea Selatan. Sebanyak 4.839 atlet dari 27 Komite Olimpiade Nasional (NOC) berpartisipasi dalam permainan ini, yang bersaing dalam 24 cabang olahraga termasuk panahan, berkuda, anggar, bola tangan, judo, dan mendayung. Presiden Chun Doo-hwan telah secara resmi membuka Asian Games ke-10 di Stadion Olimpiade, dan 848 medali diberikan.
- Asian Games ke-11 diadakan dari 22 September 1990 hingga 7 Oktober 1990 di Beijing, China. Sebanyak 6.122 atlet dari 36 Komite Olimpiade Nasional (NOC) berpartisipasi dalam permainan ini, bersaing dalam 27 cabang olahraga dan 2 olahraga demonstrasi (baseball dan tenis sot). Presiden Yang Shangkun telah secara resmi membuka Asian Games ke 11 di Workers Stadium.
- Asian Games 1994 yang juga dikenal sebagai XII Asiad diadakan dari 2 Oktober hingga 16 Oktober 1994 di Hiroshima, Jepang. Tema utama edisi ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni di antara negara-negara Asia. Tuan rumah menekankannya karena tempat itu adalah lokasi serangan bom atom pertama 49 tahun sebelumnya. Karena Perang Teluk 1991, Irak diskors dari pertandingan. Ada total 6.828 atlet dan pejabat yang terlibat, dari 42 negara, dengan 1.079 medali yang diberikan. Pada tahun 1994, berbeda dengan negara-negara lainnya, OCA mengakui negara-negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan, Kirgistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Tajikistan.
- Asian Games ke-13 diadakan dari 6 Desember hingga 20 Desember 1998 di Bangkok, Thailand. Sebanyak 6.554 atlet dari 41 Komite Olimpiade Nasional (NOC) berpartisipasi dalam permainan ini, berkompetisi di 36 cabang olahraga termasuk kano, kabbadi, sepaktakraw, dan squash. Raja Bhumibol Adulyadej telah secara resmi membuka Asian Games ke-13 di Rajamangala National Stadium, dan 1.225 medali diberikan.
- Asian Games 2002, juga dikenal sebagai XIV Asia adalah acara multi-olahraga yang diadakan di Busan, Korea Selatan dari 29 September hingga 14 Oktober 2002. Busan adalah kota kedua di Korea Selatan, setelah Seoul pada tahun 1986 menjadi tuan rumah Olimpiade. 7.711 atlet dari 44 negara bersaing total 419 acara di 38 olahraga. Kim Dae-jung secara resmi membuka Asian Games ke-14 di Aryamehr Stadium. Menampilkan 38 cabang olahraga dan 1.350 medali diberikan.
- Asian Games ke-15 diadakan dari 1 Desember hingga 16 Desember 2006 di Doha, Qatar. Sebanyak 9.520 atlet dari 45 Komite Olimpiade Nasional (NOC) berpartisipasi dalam permainan ini, yang berkompetisi di 39 cabang olahraga termasuk body building, softball, tenis lunak, dan wushu. Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani telah secara resmi membuka Asian Games ke-15 di Khalifa International Stadium, dan 1.393 medali diberikan.
- Asian Games ke-16 diadakan di Guangzhou, China, 12-11 November 2010. Dengan 9.704 peserta dari 45 Komite Olimpiade Nasional, Perdana Menteri Wen Jiabao, secara resmi membuka Asian Games ke-16 ini di Stadion Olimpiade Guangdong. Menampilkan 42 cabang olahraga, total 1.577 medali diberikan.
- Asian Games ke-17 diadakan di Incheon, Korea Selatan, 19 September, 4 Oktober 2014. Dengan 9.501 peserta dari 45 Panitia Olimpiade Nasional Asian Games secara resmi dibuka oleh Presiden Park Geun-hye di Incheon Asiad Main Stadium, yang menampilkan 36 cabang olahraga , dan total 1.454 medali diberikan.
- Asian Games ke-18 diadakan 18 Agustus - 2 September 2018[3], di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang, Indonesia.
Lokasi Penyelenggaraan Asian Games.
Edition | Year | Host City | Host Nation | Opened by | Start Date | End Date | Nations | Competitors | Sports | Events | Top Placed Team | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
I | 1951 | New Delhi | India | President Rajendra Prasad | 4 March | 11 March | 11 | 489 | 6 | 57 | Japan (JPN) | [29] |
II | 1954 | Manila | Philippines | President Ramon Magsaysay | 1 May | 9 May | 18 | 970 | 8 | 76 | Japan (JPN) | [30] |
III | 1958 | Tokyo | Japan | Emperor Hirohito | 24 May | 1 June | 16 | 1,820 | 13 | 97 | Japan (JPN) | [31] |
IV | 1962 | Jakarta | Indonesia | President Sukarno | 24 August | 4 September | 12 | 1,460 | 13 | 88 | Japan (JPN) | [32] |
V | 1966 | Bangkok | Thailand | King Bhumibol Adulyadej | 9 December | 20 December | 16 | 1,945 | 14 | 143 | Japan (JPN) | [33] |
VI | 1970 | Bangkok | Thailand | King Bhumibol Adulyadej | 9 December | 20 December | 16 | 2,400 | 13 | 135 | Japan (JPN) | [34] |
VII | 1974 | Tehran | Iran | Shah Mohammad Reza Pahlavi | 1 September | 16 September | 19 | 3,010 | 16 | 202 | Japan (JPN) | [35] |
VIII | 1978 | Bangkok | Thailand | King Bhumibol Adulyadej | 9 December | 20 December | 19 | 3,842 | 19 | 201 | Japan (JPN) | [36] |
IX | 1982 | New Delhi | India | President Zail Singh | 19 November | 4 December | 23 | 3,411 | 21 | 147 | China (CHN) | [37] |
X | 1986 | Seoul | South Korea | President Chun Doo-hwan | 20 September | 5 October | 22 | 4,839 | 25 | 270 | China (CHN) | [38] |
XI | 1990 | Beijing | China | President Yang Shangkun | 22 September | 7 October | 36 | 6,122 | 27 | 310 | China (CHN) | [39] |
XII | 1994 | Hiroshima | Japan | Emperor Akihito | 2 October | 16 October | 42 | 6,828 | 34 | 338 | China (CHN) | [40] |
XIII | 1998 | Bangkok | Thailand | King Bhumibol Adulyadej | 6 December | 20 December | 41 | 6,554 | 36 | 377 | China (CHN) | [41] |
XIV | 2002 | Busan | South Korea | President Kim Dae-jung | 29 September | 14 October | 44 | 7,711 | 38 | 419 | China (CHN) | [42] |
XV | 2006 | Doha | Qatar | Emir Hamad bin Khalifa Al Thani | 1 December | 15 December | 45 | 9,520 | 39 | 424 | China (CHN) | [43] |
XVI | 2010 | Guangzhou | China | Premier Wen Jiabao | 12 November | 27 November | 45 | 9,704 | 42 | 476 | China (CHN) | [44] |
XVII | 2014 | Incheon | South Korea | President Park Geun-hye | 19 September | 4 October | 45 | 9,501 | 36 | 439 | China (CHN) | [45] |
XVIII | 2018 | Jakarta-Palembang | Indonesia | President Joko Widodo | 18 August | 2 September | 45 | TBD | 40 | 465 | TBD | [46] |
XIX | 2022 | Hangzhou | China | 10 September | 25 September | Future event | [47] | |||||
XX | 2026 | Nagoya | Japan | 18 September | 3 October | Future event |
Cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games.
Daftar cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games Musim Panas, beserta tahun dipertandingkan.
Penyelenggaraan Asian Games 2018
Daftar cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games Musim Panas, beserta tahun dipertandingkan.
- Anggar – 1974 sampai 1978, sejak 1986
- Angkat berat – 1951 sampai 1958, 1966, sejak 1974
- Atletik – Semua
- Balap sepeda – 1951, sejak 1958
- Berenang – Semua
- Berkuda – sejak 1982
- Bilyar & Snooker – sejak 1998
- Binaraga – sejak 2002
- Boling – 1978, sejak 1986
- Bisbol – sejak 1994
- Bola basket – Semua
- Bola tangan – sejak 1982
- Bola voli – sejak 1958
- Bulu tangkis – sejak 1962
- Catur – sejak 2006
- Dayung – sejak 1990
- Golf – sejak 1982
- Gulat – sejak 1954
- Hoki – sejak 1958
- Judo – sejak 1986
- Kano – sejak 1982
- Kabaddi – sejak 1990
- Karate – sejak 1994
- Layar – sejak 1978
- Menembak – sejak 1954
- Panahan – sejak 1978
- Pentatlon Modern – 1994, 2002
- Rugbi – sejak 1998
- Senam – sejak 1974
- Sepak bola – Semua
- Sepak takraw – sejak 1990
- Sofbol – sejak 1990
- Soft tennis – sejak 1994
- Squash – sejak 1998
- Taekwondo – sejak 1986
- Tenis – sejak 1958
- Tenis meja – sejak 1958
- Tinju – sejak 1954
- Triatlon – 2006
- Wushu – sejak 1994
- Yachting – 1986
Penyelenggaraan Asian Games 2018
- Negara partisipan
Seluruh 45 anggota Dewan Olimpiade Asia dijadwalkan berpartisipasi dalam acara ini. Telah disepakati bahwa Korea Utara dan Korea Selatan akan bersaing sebagai tim yang bersatu dalam beberapa pertandingan, seperti yang mereka lakukan di Olimpiade Musim Dingin 2018.
Di bawah ini adalah daftar semua NOC yang berpartisipasi; jumlah peserta per delegasi ditunjukkan dalam tanda kurung.
Komite Olimpiade Nasional yang berpartisipasi :
- Afghanistan (65)
- Arab Saudi (169)
- Bahrain (109)
- Bangladesh (117)
- Bhutan (24)
- Brunei (15)
- Filipina (272)
- Hong Kong (580)
- India (572)
- Indonesia (938) (H)
- Irak (56)
- Iran (387)
- Jepang (762)
- Kamboja (45)
- Kazakhstan (440)
- Kirgizstan (211)
- Korea Bersatu (60)[104]
- Kuwait (24)
- Laos (142)
- Lebanon (28)
- Makau (109)
- Malaysia (426)
- Maladewa (146)
- Mongolia (269)
- Myanmar (112)
- Nepal (185)
- Oman (47)
- Pakistan (310)
- Palestina (88)
- Qatar (222)
- Republik Rakyat Tiongkok (845)
- Singapura (265)
- Sri Lanka (163)
- Suriah (73)
- Tajikistan (112)
- Thailand (829)
- Timor Leste (69)
- Tionghoa Taipei (588)
- Turkmenistan (72)
- Uni Emirat Arab (138)
- Uzbekistan (232)
- Vietnam (352)
- Yaman (32)
- Yordania (35)
- Tanggal penyelenggaraan.
OC | Upacara pembukaan | ● | Kompetisi acara | 1 | Final acara | CC | Upacara penutupan |
Agustus/September | 10 Jum | 11 Sab | 12 Min | 13 Sen | 14 Sel | 15 Rab | 16 Kam | 17 Jum | 18 Sab | 19 Min | 20 Sen | 21 Sel | 22 Rab | 23 Kam | 24 Jum | 25 Sab | 26 Min | 27 Sen | 28 Sel | 29 Rab | 30 Kam | 31 Jum | 1 Sab | 2 Min | Medali
emas
|
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Perayaan | OC | CC | N/A | ||||||||||||||||||||||
Akuatik – Loncat indah | M | M | M | M | M | 10 | |||||||||||||||||||
Akuatik – Renang | M | M | M | M | M | M | 41 | ||||||||||||||||||
Akuatik – Renang indah | M | M | M | 2 | |||||||||||||||||||||
Akuatik – Polo air | ● | ● | ● | ● | 1 | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | 1 | 2 | |||||||||
Panahan | ● | ● | ● | ● | ● | ● | 4 | 4 | 8 | ||||||||||||||||
Atletik | 4 | 11 | 6 | 8 | 9 | 10 | 48 | ||||||||||||||||||
Bulu tangkis | ● | ● | ● | M | ● | ● | ● | ● | M | M | 7 | ||||||||||||||
Bisbol – Bisbol | ● | ● | ● | ● | ● | M | 1 | ||||||||||||||||||
Bisbol – Sofbol | ● | ● | ● | ● | M | 1 | |||||||||||||||||||
Bola basket – 5 x 5 | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | M | 2 | ||||||||
Bola basket – 3 x 3 | ● | ● | ● | ● | ● | M | 2 | ||||||||||||||||||
Boling | M | M | M | M | ● | M | 6 | ||||||||||||||||||
Tinju | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | M | 13 | ||||||||||||||||
Bridge | ● | ● | ● | ● | M | ● | ● | ● | ● | ● | ● | M | 6 | ||||||||||||
Kano – Slalom | ● | M | M | 4 | |||||||||||||||||||||
Kano – Sprint | ● | M | ● | M | 12 | ||||||||||||||||||||
Kano – Perahu naga | M | M | M | 5 | |||||||||||||||||||||
Balap sepeda – BMX (freestyle) | M | 2 | |||||||||||||||||||||||
Balap sepeda – BMX (race) | M | 2 | |||||||||||||||||||||||
Balap sepeda – Sepeda gunung | M | M | 2 | ||||||||||||||||||||||
Balap sepeda – Jalan raya | M | M | M | 4 | |||||||||||||||||||||
Balap sepeda – Trek | M | M | M | M | M | 10 | |||||||||||||||||||
Berkuda – Tunggang serasi | M | ● | M | 2 | |||||||||||||||||||||
Berkuda – Trilomba | ● | ● | M | 2 | |||||||||||||||||||||
Berkuda – Lompat rintangan | ● | M | M | 2 | |||||||||||||||||||||
Anggar | M | M | M | M | M | M | 12 | ||||||||||||||||||
Sepak bola | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | 1 | 1 | 2 | |||||
Golf | ● | ● | ● | M | 4 | ||||||||||||||||||||
Senam – Artistik | M | M | M | M | M | 14 | |||||||||||||||||||
Senam – Ritmik | M | M | 2 | ||||||||||||||||||||||
Senam – Trampolin | M | 2 | |||||||||||||||||||||||
Bola tangan | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | M | M | 2 | ||||||||
Hoki lapangan | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | M | M | 2 | ||||||||||
Jet ski | ● | M | M | M | 4 | ||||||||||||||||||||
Judo | M | M | M | M | 15 | ||||||||||||||||||||
Kabaddi | ● | ● | ● | ● | ● | 2 | 2 | ||||||||||||||||||
Karate | M | M | M | 13 | |||||||||||||||||||||
Bela diri – Jujitsu | M | M | M | 9 | |||||||||||||||||||||
Bela diri – Kurash | M | M | M | 8 | |||||||||||||||||||||
Bela diri – Pencak silat | ● | ● | ● | ● | M | M | 16 | ||||||||||||||||||
Bela diri – Sambo | M | M | 6 | ||||||||||||||||||||||
Bela diri – Wushu | M | M | M | M | M | 15 | |||||||||||||||||||
Pancalomba modern | M | M | 2 | ||||||||||||||||||||||
Paralayang | ● | ● | ● | M | ● | ● | ● | ● | M | 6 | |||||||||||||||
Olahraga rol – Sepatu roda | M | 2 | |||||||||||||||||||||||
Olahraga rol – Seluncur papan | ● | M | 4 | ||||||||||||||||||||||
Dayung | ● | ● | ● | ● | M | M | 15 | ||||||||||||||||||
Rugbi 7 | ● | ● | M | 2 | |||||||||||||||||||||
Layar | ● | ● | ● | ● | ● | M | 10 | ||||||||||||||||||
Sepak takraw | ● | ● | M | ● | ● | ● | ● | ● | M | ● | ● | ● | ● | M | 6 | ||||||||||
Menembak | M | M | M | M | M | M | M | M | 15 | ||||||||||||||||
Panjat tebing | M | ● | ● | M | M | 6 | |||||||||||||||||||
Skuas | ● | ● | ● | ● | M | ● | ● | ● | ● | M | 4 | ||||||||||||||
Tenis meja | ● | ● | M | ● | M | ● | M | 5 | |||||||||||||||||
Taekwondo | M | M | M | M | M | 12 | |||||||||||||||||||
Tenis – Tenis | ● | ● | ● | ● | ● | M | M | 7 | |||||||||||||||||
Tenis – Soft tenis | ● | M | M | M | M | 7 | |||||||||||||||||||
Trilomba | 1 | 1 | 1 | 3 | |||||||||||||||||||||
Voli – Pantai | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | 1 | 1 | 2 | ||||||||||||||
Voli – Indoor | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | ● | 1 | 1 | 2 | ||||||||||
Angkat besi | 2 | 2 | 1 | 2 | 2 | 2 | 2 | 2 | 15 | ||||||||||||||||
Gulat | 5 | 5 | 4 | 4 | 18 | ||||||||||||||||||||
Total medali emas | |||||||||||||||||||||||||
Total Kumulatif | |||||||||||||||||||||||||
Agustus/September | 10 Jum | 11 Sab | 12 Min | 13 Sen | 14 Sel | 15 Rab | 16 Kam | 17 Jum | 18 Sab | 19 Min | 20 Sen | 21 Sel | 22 Rab | 23 Kam | 24 Jum | 25 Sab | 26 Min | 27 Sen | 28 Sel | 29 Rab | 30 Kam | 31 Jum | 1 Sab | 2 Min | Medali
emas
|
- Tabel Perolehan Mendali
- Sponsor Asian Games 2018
- Logo, maskot dan medali
Maskot Asian Games 2018, dari atas ke bawah:
Bhin-Bhin (cenderawasih), Atung (rusa Bawean), dan Kaka (badak bercula satu).
Logo yang pertama yang diluncurkan pada tanggal 9 September 2015 mengambarkan cenderawasih, spesies burung langka di Indonesia. Drawa, personifikasi cenderawasih, diresmikan sebagai maskot oleh wakil presiden Jusuf Kalla pada tanggal 26 Desember 2015. Namun, setelah munculnya kritik dari masyarakat atas desain maskot dan logo yang kuno dan tidak menarik, penyelenggara menarik kembali maskot dan logo yang telah diluncurkan dan memerintahkan Badan Ekonomi Kreatif untuk merevisi desain logo tersebut.
Pada tanggal 28 Juli 2016, logo dan maskot baru diresmikan oleh Badan Ekonomi Kreatif, Komite Olimpiade Indonesia, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Logo baru ini didasarkan pada desain atap Stadion Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962 di Jakarta, dengan delapan jalur yang mengarah ke stadion, lambang Dewan Olimpiade Asia sebagai matahari bersinar sebagai cerminan Energi Asia yang bersinar di seluruh Asia.
Maskot baru mencerminkan keberagaman Indonesia dengan tiga hewan dari berbagai daerah di Indonesia. Bhin Bhin, personifikasi cendrawasih, mengenakan rompi dengan motif tradisional Asmat dari Papua dan melambangkan strategi. Atung, personifikasi rusa Bawean, mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan. Kaka, personifikasi badak bercula satu, mengenakan motif bunga dari Songket Palembang dan melambangkan kekuatan. Nama mereka diambil dari motto nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
Pada Juli 2018, Komite Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC) merilis desain medali ke publik, menampilkan logo Asian Games dan motif batik dari seluruh wilayah Indonesia, mencerminkan keragaman budaya Indonesia dan persatuan mereka. Selain keragaman budaya, motif batik tersebut juga mencerminkan keragaman etnis, agama, dan komunitas ras Asia yang berpartisipasi dalam Asian Games ke-18.
- Biaya
- Promosi
Pada 18 Agustus 2017, Acara simultan diadakan di Monumen Nasional, Jakarta dan Benteng Kuto Besak Palembang untuk menandai satu tahun sebelum dimulainya Asian Games. Acara di Jakarta dihadiri oleh presiden Joko Widodo, dan menampilkan pertunjukan oleh Taeyeon dan Hyoyeon dari grup K-pop Girls' Generation. Jam hitung mundur diresmikan di Tugu Selamat Datang dan di depan Stadion Gelora Sriwijaya.
Beberapa acara fun run telah diadakan di beberapa negara Asia sejak Desember 2017, dengan Lahore, Pakistan sebagai kota pertama yang menyelenggarakan acara ini.
Pada Mei 2018, sebuah acara yang menandai 100 hari menjelang Asian Games diadakan, menampilkan pengenalan obor Asian Games. Desain obor ini terinspirasi oleh senjata tradisional golok asal Betawi (Jakarta) dan skin dari Palembang.
- Lagu resmi
Video : "Meraih Bintang - Via Vallen - Official Theme Song Asian Games 2018"
- Relawan
- Kirab obor
Perjalanan kirab obor kemudian dilakukan di 54 kota, 18 provinsi di Indonesia, termasuk kedua kota penyelenggara. Kirab obor menempuh jarak sekitar 18.000 km. Kirab obor selesai pada 17 Agustus, tepat saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-73 di Monumen Nasional, Jakarta sebelum dibawa ke upacara pembukaan di Stadion Gelora Bung Karno pada hari berikutnya.
- Penyiaran
Untuk menjaga kualitas siaran Asian Games, INASGOC menggandeng perusahaan manajemen penyiaran asal Swiss, International Games and Broadcast Services (IGBS) sebagai mitra pengelolaan penyiaran pertandingan Asian Games ke-18. IGBS sebelumnya telah menjadi mitra penyiaran Asian Games pada tiga edisi sebelumnya, yakni Asian Games 2006 di Doha, Qatar, 2010 di Guangzhou, Tiongkok, dan 2014 di Incheon, Korea Selatan. Dalam tahap final lelang yang diselenggarakan oleh INASGOC di Jakarta pada bulan Juni 2017, mereka mengalahkan NEP, perusahaan media dari Australia. Penyiaran Asian Games akan didistribusikan di seluruh negara Asia bahkan ke Amerika Latin kecuali Brasil. Total 427 kamera dengan resolusi tinggi akan disiapkan untuk menyiarkan secara langsung semua cabang olahraga kecuali cabang bridge dan squash.
INASGOC bersama IGBS juga meluncurkan program pelatihan untuk para mahasiswa bertajuk Broadcast Legacy Asian Games 2018. Para mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk mengambil peran pada siaran langsung multi-event tersebut. Program ini dikhususkan untuk mahasiswa dari 10 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Kegiatan yang dijalani oleh para peserta yaitu magang dan pembuatan film pendek (vignette). Untuk magang, para mahasiswa berkesempatan menjadi asisten kamera, audio teknisi, hingga asisten logistik selama Asian Games 2018. Adapun untuk pembuatan film pendek, mahasiswa diwajibkan membuat tayangan berdurasi 30 detik yang kontennya untuk mempromosikan Asian Games 2018.
Sementara itu hak siar Asian Games 2018 dipegang oleh Dentsu, perusahaan penyiaran asal Jepang, sedangkan di Indonesia hak siar dipegang oleh Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek) yang memiliki hak siar atas siaran televisi terestrial (SCTV, Indosiar, O Channel), satelit (Nexmedia), kanal digital (Vidio.com) serta melalui aplikasi BBM. Grup Emtek juga akan membagi hak siar tersebut kepada sejumlah televisi nasional kecuali siaran pertandingan sepak bola dan bulu tangkis.
Selain Grup Emtek, Asian Games 2018 juga akan disiarkan oleh televisi terestrial lainnya (TVRI, MetroTV, tvOne (khusus cabang Akuatik)), seluruh penyedia jasa televisi berbayar, UseeTV, MNC Play, serta aplikasi MAXStream yang disediakan oleh Telkomsel. Untuk hak siar atas siaran radio, dipegang oleh RRI sebagai Emtek Radio Partner.
- Arena dan infrastruktur
Sebagian besar arena Asian Games 2018 merupakan arena yang sudah ada, termasuk Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno yang dibangun untuk Asian Games 1962 dan Kompleks Olahraga Jakabaring yang pernah digunakan untuk SEA Games 2011. Dengan penggunaan fasilitas yang sudah ada, biaya pembangunan diharapkan bisa ditekan. Perkampungan atlet di Jakarta tengah dibangun di atas lahan seluas 11 hektar di Kemayoran, Jakarta Pusat. Sementara itu, media center di kedua kota akan menggunakan bangunan yang sudah ada, yaitu Jakarta Convention Center dan Sriwijaya Promotion Center di Palembang.
Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta sendiri akan menyelenggarakan 13 olahraga setelah renovasi. Kapasitas Stadion Utama yang berusia 55 tahun dikurangi dari 88.000 penonton menjadi 76.127. Sistem pengenalan wajah juga akan dipasang di stadion untuk mengantisipasi ancaman teror. Sebuah Velodrome dibangun di kawasan Rawamangun di Jakarta Timur, dengan biaya US$ 40 juta untuk bersepeda, bulu tangkis, futsal, bola basket, dan gulat. Sebuah fasilitas berkuda dibangun di Pulomas dengan biaya US$ 30,8 juta, yang dapat menampung hingga 1.000 penonton. Arena tersebut diatur untuk dilengkapi dengan 100 kandang kuda, penginapan atlet, sebuah rumah sakit hewan, tempat pelatihan, dan area parkir di sebidang tanah seluas 35 hektar.
Upacara Pembukaan Asian Games 2018.
OCA memutuskan bahwa Jakarta akan menjadi kota penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan, meskipun Menteri Pemuda dan Olahraga sebelumnya mengatakan Palembang akan menjadi tuan rumah upacara penutupan.
Video : "Upacara Pembukaan Asian Games 2018"
Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar