Mulai Besok Definisi Kilogram Resmi Berubah, Begini Efeknya ...
November lalu para ilmuwan mengumumkan akan mengganti pakem pengukur berat atau kilogram yang sudah dipakai selama 130 tahun pada 2019 ini. Kini, para ilmuwan mengumumkan bahwa definisi baru dari kilogram akan secara resmi berubah mulai besok. Keputusan ini sudah bulat sesuai hasil rapat General Conference on Weights and Measures di Versailles, Perancis, tahun lalu.
Seperti dalam pemberitaan Kompas.com edisi (16/11/2018), disebutkan bahwa selama ini ukuran berat dibuat berdasarkan Le Grand K atau K besar, logam yang menentukan berat satu kilo. Berbagai timbangan mulai dari timbangan di dapur sampai timbangan berat badan dibuat berdasarkan standar logam yang disimpan di brangkas Paris sejak 1889.
Seiring berjalannya waktu, logam yang disimpan di brangkas Paris itu mudah kehilangan atom atau menyerap molekul dari udara, yang membuat massanya berubah puluhan mikrogram dalam satu abad terakhir. Ini berarti, prototipe yang digunakan di seluruh dunia untuk mengukur kilogram dan timbangan kalibrasi tak lagi akurat.
Perbedaan tipis ini tak akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Namun bagi para ilmuwan, terutama yang bersinggungan dengan perhitungan sains akan menjadi masalah. Oleh karena itu, prototipe ukuran berat harus tepat dan konstan, dan sebisa mungkin berdasarkan hukum alam semesta bukan berdasarkan objek fisik seperti patokan ukuran kilogram.
Untuk diketahui, empat dari tujuh unit dasar Sistem Satuan Internasional (SI) tidak didasarkan pada konstanta fisika, yakni amper (arus listrik), kelvin (suhu), mole (jumlah zat atau partikel), dan kilogram ( massa).
Dalam pembahasan November lalu, para ilmuwan juga mempertimbangkan untuk memperbarui patokan pengukuran amper, kelvin, dan mole. "Kami berpendapat, jika semua unit pengukuran didasarkan pada konstanta fisika, maka di masa depan pakem pengukuran akan stabil, tidak berubah, dan terpenting dapat diakses secara universal di mana saja," jelas Terry Quinn selaku Direktur Emeritus dari International Bureau of Weights and Measures (BIPM), dilansir Science Alert, Minggu (19/5/2019). Sebagai contoh, satu meter ditentukan oleh jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 per detik. Satu detik ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan atom sesium untuk berosilasi 9.192.631.770 kali. Sementara satu kilogram didasarkan pada objek fisik yang mungkin massanya bisa berubah.
Seperti disinggung di atas, ukuran satu kilogram ditentukan oleh logam yang terbuat dari 90 persen platinum dan 10 persen iridium, yang disimpan di brangkas Paris sejak 1889. Kilogram merupakan satu-satunya unit dasar pengukur SI yang masih ditentukan objek fisik. International Prototype of the Kilogram (IPK), logam yang dijadikan pakem untuk mengukur kilogram sejak 1889. Logam ini disimpan di dalam brangkas di Paris. Perubahan pakem kilogram atas dasar ingin membuat patokan satuan kilogram berdasarkan hukum alam, para ilmuwan memutuskan untuk menghitung kilogram berdasar konstanta Planck dan rasio energi dengan frekuensi foton.
"Baru sekarang kita dapat mendefinisikan kilogram ke dalam konstanta fisika, yakni konstanta Planck, kecepatan cahaya, dan frekuensi resonansi atom sesium," jelas Quinn. "Mengapa ketiganya? Ini karena satuan konstanta Planck adalah kgm2s-1, jadi kita pertama-tama harus mendefinisikan meteran (dalam hal kecepatan cahaya) dan kedua (dalam hal atom sesium pada atom) jam," imbuh dia. "Jadi berdasar definisi baru, perhitungan untuk besaran satu kilogram dengan menetapkan nilai numerik konstanta Planck agar sama dengan 6.626 069 ... x 10-34 ketika dinyatakan dalam satuan SI s - 1 m2 kg, yang sama dengan Js."
Tak perlu khawatir, penghitungan kilogram akan berubah dan menyulitkan kita. Jika kita membeli satu kilogram apel sebelum definisi kilogram diubah, hasilnya akan sama dengan satu kilogram apel setelah terjadi perubahan definisi. Hal ini hanya akan memengaruhi para pakar metrologi (ahli menghitung) dan para ilmuwan pada umumnya.
Lalu bagaimana nasib logam yang disimpan di Paris? Quinn menjelaskan, logam tersebut akan terus disimpan di tempatnya dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya untuk menghormati warisan. "Logam itu juga mungkin akan dipelajari di masa depan untuk mengamati seberapa banyak perubahan massanya," ujar Quinn.
Dengan definisi kilogram baru yang dipastikan tidak akan berubah, para ilmuwan akan dapat memastikan apakah logam itu benar-benar kehilangan massa selama seabad terakhir. Quinn menambahkan, meski penghitungan massa ini tampak rumit, namun sistem ini akan mudah dipahami oleh siapapun. "Bahkan anak sekolah akan bisa bersenang-senang dengan perhitungan baru ini," ujar dia.
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri
Sumber : Science Alert, dikutip dari sains.kompas.com, 20 Mei 2019, 11:17 WIB.
Komentar
Posting Komentar