Agama VS Ilmu Pengetahuan ?
ARTIKEL UMUM
Artikel ini saya kutip dari sebuah link di internet yang merupakan bacaan sangat saya sukai, yaitu : http://www.apakabardunia.com. Selain artikel ini anda dapat membaca ratusan artikel yang sangat menarik, utamanya bagi anda yang gemar membaca artikel tentang ilmu pengetahuan. Jika anda berminat silahkan klik link di atas, atau klik sumber bacaan di bawah. Artikel ini berjudul : " Kebodohan Profesor yang Menganggap Agama Sebuah Mitos Terjawab Sudah. "
Artikel ini menjawab sebuah pertanyaan yang sederhana, namun untuk menjawabnya dibutuhkan pemahaman yang mendalam. Agama dan ilmu pengetahuan sepertinya seperti bertolak belakang, namun benarkah demikian ?
Bagi seorang yang belum mengenal Tuhan, agama mungkin cuma dianggap sebagai "mitos/ legenda". Mereka menggunakan dasar "ilmiah untuk membuktikan keberadaan sesuatu", dan bagi mereka eksistensi Tuhan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Namun menurut saya, agama merupakan titik pangkal / acuan bagi pengembangan dan pencarian ilmu pengetahuan, dan apapun temuan yang ada merupakan pembuktian ilmiah dari keberadaan "Sang Penciptanya". Seperti ungkapan ada yang mengawali, ada yang menjaga dan ada yang mengakhiri.
"Agama tanpa Ilmu adalah mitos, Ilmu tanpa agama adalah sesat"
apedtuname.blogspot.com
Seperti kita masuk ke dalam sebuah gua, agama merupakan titik cahaya yang menerobos masuk ke dalam kegelapan sehingga kita dapat mengetahui segala sesuatu di dalam gua tersebut. Ibarat pemahaman tentang "Gajah", agama merupakan deskrepsi hewan bernama gajah yang diceritakan kepada 3 orang buta, lalu ketiganya membuktikan beberadaanya. Orang Buta 1 memegang ekornya, orang buta 2 memegangkakinya, dan orang buta 3 memegang telinganya. Lalu mereka menceritakan hasil pengamatannya, dan sudah dapat dipastikan ketiganya pasti menghasilkan deskripsi yang berbeda tentang "Gajah" tersebut. Begitu pula dengan ilmu pengetahuan, ia merupakan potongan-potongan pemahaman ilmu yang jika digabungkan akan menghasilkan satu pemahaman tentang suatu obyek ilmu pengetahuan. semoga mulai sekarang anda dan saya tidak lagi mempertentangkan :
- Perbedaan pemahaman agama yang berbeda.
- Perbedaan pemahaman antara ilmu pengetahuan dan agama
Berikut adu argumen antara seorang mahasiswa yang bernama Albert Einstein dengan Dosen Pengajarnya tentang bukti keberadaan Tuhan, semoga bermanfaat.
mysticmedusa.com
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini.
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
"Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."
Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."
"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."
"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."
"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam.
Sumber : http://www.apakabardunia.com/2011/02/kebodohan-profesor-yang-menganggap.html, diakses Selasa 22 Pebruari 2011, 22:15 WIB
Komentar
Posting Komentar