Benarkah Cowok Perokok Itu Pekerja Keras ?
Hasil Survey yang telah saya lakukan diberbagai tempat di Aceh, menyatakan bahwa cowok perokok itu sesosok pekerja keras. Tapi, pekerja keras disini tergolong ke dalam 2 bagian. Pertama adalah tekun bekerja dan kedua adalah berusaha bekerja.
Tekun Bekerja
Dalam survey ini menunjukkan bahwa mereka melaksanakan sebuah pekerjaan bukan karena faktor perokok, mereka berani merokok karena bisa dan sanggup untuk memenuhi kebutuhannya akan rokok. ketergantungan akan rokok itu sangat tinggi, tanpa rokok dalam bekerja akan berakibatkan suatu hal yang fatal seperti pikiran streesss, tidak konsentrasi, dan semangat kerjanya menurun. Terkadang ketika jam istirahat tiba, sambil menikmati secangkir kopi selalu disertai dengan rokok. Tanpa rokok seakan-akan tidak ada gunanya dalam bekerja. Karakter seperti ini (mayoritas cowok yang ada di Aceh) yang saya temukan melalui survey.
Kenapa mesti harus rokok? kan bisa saja batang bambu kecil kita bakar lalu kita hisap? ternyata di dalam survey tersebut terjawab bahwa ada sebuah kenikmatan dan kelezatan tersendiri yang timbul dari rokok, bisa membuat kita rileks dan fokus dalam bekerja atau menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Berusaha Bekerja
Disisi yang lain, hasil survey yang saya lakukan ternyata ada juga orang yang perokok itu malah akan menimbulkan dampak yang sangat negatif. Salah satunya melakukan hal-hal yang bisa menghasilkan uang untuk membeli rokok dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak yang sangat negatif dari seorang perokok itu adalah nekat mencuri dan melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya. Sifat seperti ini sering kita dapatkan di desa-desa (seperti mencuri ayam dan barang-barang lain yang bisa dijualnya), anak jalanan dan ada beberapa tempat lainnya. Mereka dituntut berusaha bekerja untuk bisa menikmati sebatang rokok. Anehnya, yang menuntut mereka untuk berusaha bekerja adalah rokok. Bekerja apapun diperbolehkan, apakah itu pekerjaan yang baik atau pekerjaan buruk.
Terkadang sebagian dari sifat mereka, jika ada kesempatan sering meminta sebatang rokok kepada orang lain. Setidaknya kebutuhan akan rokok itu terpenuhi, tanpa adanya rasa malu.
Mungkin bagi anda seorang perokok akan membantah terhadap 2 pernyataan hasil survey diatas. Karena bisa saja anda tidak termasuk ke dalam 2 kategori tersebut. Bila pun anda tidak menerima hasil survey tersebut, itu sah-sah saja. Setidaknya begitulah gambaran yang saya temukan di lapangan mengenai sifat orang perokok.
Hasil survey diatas, bukan untuk memuji, meremehkan, atau melecehkan seorang perokok. Saya hanya ingin memberikan gambaran terhadap apa yang telah saya dapatkan melalui survey tersebut.
Penulis: Muksalmina Mta
Penulis : http://sosbud.kompasiana.com/, 14 July 2012, 11:31 WIB
Komentar
Posting Komentar