10 Tips Mengajukan Kredit Bank
Tips
dan trik ini dimaksudkan bukan untuk mengakali perbankan (saya yakin
mereka memiliki staf yang jeli untuk urusan pemberian kredit), tapi
untuk memperlancar persiapan dalam mengajukan kredit.
1. Tentukan dulu kebutuhan anda.
Kebutuhan
apa yang anda inginkan untuk dibiayai bank. Untuk karyawan biasanya
lebih simple, beli rumah, beli kendaraan, dst. Sementara untuk
professional dan pengusaha lebih kompleks. Apabila yang anda perlukan
adalah suntikan untuk perputaran modal, misalnya untuk mengurangi hutang
dagang sehingga harga yang didapat lebih murah, atau untuk memperbanyak
inventori/persediaan barang, maka yang diajukan adalah kredit modal
kerja, seperti rekening Koran, kredit akseptasi dsb. Sementara bila yang
anda butuhkan adalah pembiayaan pembelian fixed asset seperti mesin,
kendaraan, bangunan ruko, gudang dll, ajukan kredit investasi.
2. Estimasikan kemampuan pembayaran (payback ability) anda.
Dari
laporan keuangan atau gaji/pendapatan yang anda peroleh setiap
bulannya, ambil titik aman bahwa besarnya kewajiban pembayaran tidak
lebih besar dari 30% pendapatan bersih anda (DBR umum setiap bank adalah
30-35% dari total pendapatan ). Contoh: Vidi dan suaminya memiliki
total penghasilan Rp 3.000.000, maka jadikan patokan dalam diri Vidi
kalau besar angsuran nanti tidak boleh lebih dari Rp. 1.000.000
perbulannya nanti. Untuk pengusaha, hitung tingkat DBR anda dari Nett
Profit jangan Gross (untuk lebih amannya)
3. Periksa pemenuhan syarat administrasi anda.
Untuk
karyawan, pastikan anda telah bekerja di perusahaan anda lebih dari 2
tahun (ada juga bank yang menerapkan lebih dari itu), status pendapatan
tetap (adanya komponen gaji tetap, untuk dihitung dalam perhitungan
DBR), untuk pendapatan yang sifatnya hanya komisi (tidak tetap) biasanya
bank akan cenderung menolak. Demikian juga untuk professional dan
pengusaha, paling tidak ijin praktek/usaha di atas dua tahun dari
tanggal terbit, atau telah menjalankan usahanya selama di atas dua
tahun.
4. Perhatikan data dan fisik jaminan anda.
Untuk
dokumen pastikan sertifikat yang absah dan berlaku. Untuk SHGB,
pastikan jangka waktu berlakunya masih lama minimal tidak lebih dari
jangka waktu kredit yang akan diajukan. Untuk fisiknya jaminan tanahnya
sendiri: (hampir) semua bank menginginkan jaminan yang marketable
(artinya bila ada masalah kredit dan terjadi penyitaan, bank akan mudah
menjual jaminan itu), untuk itu jaminan harus memiliki akses jalan (di
pinggir jalan), biasanya yang masuk 2 mobil - sekitar lebar 3.5-4 meter,
jaminan di lokasi strategis (bukan daerah terpencil/pinggiran yang
cenderung tidak berkembang), jaminan tidak terletak di
tebing/lereng/daerah miring/daerah pemakaman/daerah rumah ibadah (misal
masih satu lokasi dengan rumah ibadah), jaminan bangunan harus memiliki
IMB, fisik bangunan harus baik dan kokoh. Untuk kendaraan pun demikian ,
penilaiannya lebih mudah.
Mobil
baru tinggal disesuaikan dengan data dealer, mobil bekas kondisinya
harus masih prima, tahunnya masih muda, dll. Jumlah kredit yang akan
diberikan bank umumnya maksimum berkisar antara 70-80% dari nilai
jaminan menurut taksiran bank.
5. Pastikan anda tidak memiliki catatan cacat perbankan pada tahun berjalan (saat anda mengajukan kredit tersebut.
Bank
memiliki jaringan data yang online seluruh negeri, di bawah jaringan
server BI. Ada 2 macam data yang dapat dicek. Pertama DHBI yakni daftar
hitam yang didapatkan seorang
pemiliki
rekening giro apabila dia telah memberikan cek atau bilyet giro kosong
melebihi batas ketentuan BI, kedua Data Kolektibilitas yang menunjukkan
data kredit yang dimiliki calon debitur suatu bank, yang sudah ada.
Misalnya Vidi telah memiliki kredit di Bank Jabar dengan kolektibilitas
lancar, maka Vidi dapat mengajukan kembali kredit di bank lain bila
memenuhi syarat. Hal pertama yang dilakukan oleh suatu officer bank
dalam memeriksa pengajuan kredit adalah Cek DHBI dan Cek Kolektibilitas.
Data yang dilihat adalah berdasarkan nama, no KTP/ID, dan NPWP. Apabila
anda pernah masuk dalam kedua list tsb, namun pada saat anda mengajukan
sudah ter-rehab, sudah beres dan lancar, maka tidak menutup kemungkinan
untuk melanjutkan pengajuan.
6. Siapkan rekening tabungan atau giro yang mencerminkan pendapatan anda.
Terutama
sekali untuk first impression bagi pihak bank. Saat ini bank akan lebih
melihat data rekening anda dibanding data laporan keuangan atau gaji
yang umumnya dapat dibuat buat. Apabila anda sebagai pengusaha
mengatakan bahwa omzet anda per bulan 100juta, maka bank akan meminta
keluar masuknya uang dalam rekening anda minimal 80% dari jumlah omzet
anda tsb.
Bank
akan melihat ke jumlah transaksi per bulannya BUKAN pada saldonya.
Biasanya rekening yang diminta adalah data selama tiga bulan, maka saya
sarankan bila anda akan mengajukan bulan April, pastikan data jumlah
transaksi pada rekening anda Januari - Maret telah mencerminkan
omzet/pendapatan. Jangan ragu untuk lebih mengaktifkan mobilitas
transaksi di rekening anda
7. Pilih bank dengan total servis terbaik:
Tingkat
suku bunga yang tidak mahal (dalam satu periode, masing masing bank
memiliki tingkat suku bunga kredit sendiri), bunga efektif, jenis kredit
yang ditawarkan lengkap (ada bank yang hanya melayani KPR, dll)
sehingga anda bisa mendapatkan kredit yang sesuai dengan kebutuhan,
biaya biaya yang terkait dengan kredit yang paling bersaing (perhatikan
iklan dari bank: misal bebas biaya notaris, suku bunga paling rendah,
dsb, gunakan kesempatan tersebut), pilih bank yang menjanjikan proses
pengajuan kredit tidak lama (waktu yang umum biasanya maksimal dua
mingguan), pilih bank yang mendapat rekomendasi bagus dari teman/partner
atau relative lain terutama terkait dengan customer
maintenance/relationship, pilih bank yang teknologinya cukup canggih
sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi apa saja terkait dengan bank
tersebut (bayar angsuran lewat mobile banking/otodebet, dll).
8. Ada baiknya anda mencari rekomendasi dari debitur yang telah lebih lama berhubungan baik dengan bank tersebut.
Bank
umumnya akan melakukan trade checking, baik itu dengan perusahaan
tempat anda bekerja (untuk karyawan), dengan supplier/pesaing/pelanggan
(untuk profesional dan pengusaha). Info trade checking yang kurang baik
bisa langsung menurunkan penilaian bank terhadap anda.
9. Gunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan awal.
Seringkali
terjadi kemacetan kredit akibat terjadinya kesalahan pemakaian.
Misalnya kredit modal kerja digunakan untuk membangun rumah, akibatnya
modal kerja anda tidak bertambah, sementara dengan adanya kredit berarti
anda seharusnya meningkatkan keuntungan untuk membayar kewajiban
kredit, sehingga akhirnya anda tidak mampu membayar pada bank.
10.
Terlepas dari semua itu, perhitungkan baik baik oleh anda bahwa dengan
pemberian kredit ini akan membantu anda, bukannya justru menyulitkan
anda di kemudian hari (lihat contoh perhitungan bunga).
Satu
hal yang harus diperhitungkan: ambil payback ability anda terkecil
untuk dijadikan acuan pengajuan besarnya kredit. Satu pesan saya, dalam
perjanjian kredit hampir 99.9%, posisi bank sangat terlindungi oleh
hukum terkait. Sehingga bila terjadi masalah kredit, umumnya di
pengadilan bank biasanya akan selalu menang. Oleh karena itu, jangan
ambil kredit bank kalau anda ragu dengan kemampuan payback anda. Jangan
karena tergiur besarnya uang yang diterima di awal yang cukup besar,
tapi pikirkan nanti setiap bulannya anda harus membayar kewajiban pada
bank.
Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan :))
Sumber : http://batamglobal.blogspot.com/, Mei 2010, dikutip dari http://entrepreneurshiplearningcenter.blogspot.com/.
Komentar
Posting Komentar