Ayo ! Buka Puasa Dengan Racun Makanan !!!


Pembaca yang saya sayangi, membaca judul di atas anda pasti mengira anda, bahwa anda mengajak anda bunuh diri ??

Bukan maksud saya menghina saudara saya yang berpuasa lalu mengajak mereka makan racun, saya hanya mengingatkan betapa banyak makanan buka puasa yang dijual para pedagang takjil dan hidangan berbuka puasa.  

Seperti biasa setiap sore hari menjelang saat berbuka puasa jalanan dipenuhi oleh para pedagang makanan dan minuman dengan warna-warna yang menarik dan menggugah selera.


Perlu anda tahu bahwa makanan yang anda beli dari para pedagang saja mengandung bahan :
  • bahan pengawet makanan berbahaya, misal formalin, formalin adalah bahan kimia untuk mencegah  pembusukan pada mayat !!
  • bahan pewarna yang bukan untuk makanan, bayangkan, pewarna merah yang harusnya dipakai mewarnai baju anda, digunakan untuk mewarnai es/ makanan dan pastinya juga akan mewarnai usus anda !!!
  • bahan pengenyal makanan yang pastiya akan bisa membantu mengenyalkan isi perut anda !!!
  • zat perasa makanan misal pemanis buatan, MSG, yang pasti akan memaniskan hari-hari anda.
  • zat kimia berbahaya lain yang dengan berbagai jenis dan tujuan ikut dicampurkan pada makanan yang akan makan.
  • Makanan yang dijual belum tentu dimasak secara benar, terjaga kebersihannya, diolah dengan bahan-bahan yang layak untuk dikonsumsi.

Mengapa demikian :
  • mereka mungkin ingin mengambil keuntungan sebesar-besarnya
  • mereka ingin memasak semudah dan secepat mungkin
  • kadang mereka tiodak tahu, bahwa salah satu bahan yang mereka gunakan termasuk zat berbahaya, misal pewarna makanannya, pengenyalnya, penambah rasa makanannya dan lain-lain
  • mungkin mereka menggunakan "es batu " yang memakai air mentah .... wuuaa kebayang air dari mana itu ...
  • dan lain-lain.


Jika demikian apakah judul artikel di atas berlebihan ? mari kita belajar lebih lanjut.

Walaupun sudah berulang kali disidak dan diperingatkan, tetapi masih saja ditemukan makanan yang mengandung zat berbahaya di pasaran. Bukan cuma terdapat dalam bahan makanan basah seperti mi dan tahu, jajanan anak di sekolah juga tak luput dari ancaman bahan kimia berbahaya.

Dari hasil pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dalam beberapa tahun terakhir, ada empat jenis bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan, yakni formalin, boraks, pewarna rhodamin B, dan methanyl yellow.

Sebenarnya, tanpa melakukan uji laboratorium agak sulit menentukan apakah bahan makanan yang dijual aman atau bebas dari bahan kimia berbahaya.

Namun, menurut Chandra Irawan, staf pengajar dari Akademi Kimia Analisis Bogor, secara umum kita dapat mengenali makanan yang mengandung zat berbahaya dari bentuk fisiknya, seperti warna, tekstur, dan rasa. 


Inilah Ciri Makanan Mengandung Zat Berbahaya


Ciri makanan berformalin

  • Mi basah berformalin: Tidak lengket, lebih mengilap, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar, dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celsius).
  • Tahu berformalin: Teksturnya terlampau keras, kenyal tetapi tidak padat. Tidak rusak sampai 3 hari dalam suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
  • Ikan berformalin: Warna insang merah tua tidak cemerlang, bukan merah segar, dan warna daging ikan putih bersih. Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar.
  • Ikan asin berformalin: Bersih cerah dan tidak berbau khas ikan asin. Tidak dihinggapi lalat di area berlalat, tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu 25 derajat celsius.
  • Bakso berformalin: Teksturnya sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.
  • Ayam berformalin: Teksturnya kencang, tidak disukai lalat, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar.


Ciri makanan mengandung boraks:

  • Mi basah: Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
  • Bakso: Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging, tetapi lebih cenderung keputihan.
  • Snack: Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan memberikan rasa getir.
  • Kerupuk: Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.



Ciri makanan menggunakan pewarna rhodamin B dan methanyl yellow:

  • Warnanya mencolok
  • Cerah mengilap
  • Warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal)
  • Ada sedikit rasa pahit
  • Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya


Mohon maaf dengan penulisan artikel ini, bukan saya ingin mematikan jiwa kewira usahaan mereka, karena saya hanya ingin anda dan saya lebih berhati-hati dan selektif dalam mengkonsumsi makanan dan miniman, demi kesehatan saya dan anda sendiri.

Untuk anda yang berjiwa wira usaha : 
  1. mari kita banyak belajar untuk membuat karya layak jual dan tidak membahayakan konsumen
  2. harga bagi kesehatan tubuh adalah nomor 2 (dua), jangan kuatir usaha anda akan gulung tikar, karena jika anda berusaha dengan benar Tuhan akan menyertai anda
  3. banyak cara menarik konsumen gunakan pewarna makanan alami, cari resep masakan dan masak dengan benar, jangan gunakan pewarna buatan, pewarna buatan dan bahan pengawet makanan (karena jika tidak habis terjual) mungkin anda konsumsi sendiri makanan tersebut.
  4. banyak masyarakat sekarang sadar kesehatan, mereka bisa memilah dan memilih makanan sehat bagi tubuhnya.
  5. Semangat, belajar dan berusaha, Tuhan mnyertai anda dalam berusaha !


Penulis : Yohanes Gitoyo.
Sumber referensi : http://health.kompas.com/, Rabu, 2 Maret 2011, 15:15 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??