Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Adam Turun di India, Manusia Pertama Tundukkan Seluruh Hewan?

Gambar
Banyak orang berpendapat, bahwa Sulaiman merupakan manusia pertama yang mampu menundukkan semua hewan di Bumi, bahkan makhluk tak kasat mata ciptaan Sang Pencipta. Tetapi, dalam teks yang disebutkan dalam buku 'Forgotten Books of Eden' karya Rutherford H Pratt pada tahun 1926, disebutkan bahwa semua hewan tunduk kepada Adam setelah dia turun ke Bumi, dia adalah manusia pertama yang memijakkan kaki di Bumi yang hidup di dalam gua bersama Hawa selama beberapa waktu. Sastra ini pertama kali diterjemahkan pada akhir tahun 1800-an oleh Dr SC Malan dan Dr E Trumpp, berdasarkan kisah legenda dari generasi ke generasi, seseorang telah menuliskan kisah ini dalam karya tulis Mesir dan tidak diketahui identitasnya yang menggunakan bahasa Arab, tetapi terjemahan pertama ditemukan di Ethiopia. Tidak ada catatan sejak kapan teks pertama ditulis, berdasarkan referensi Pseudepigrapha mungkin ditulis beberapa ratus tahun sebelum kelahiran Isa. Kisah ini merupakan bagian dari ra

Tahukah Anda :Ternyata Peta Dunia Yang Selama Ini Kita Pelajari Salah ?

Gambar
Waduh, ternyata peta yang selama ini kita pelajari salah kaprah! Sejak di bangku sekolah, kita sudah dibuat familiar dengan bentuk peta yang terpajang di dinding kelas, maupun yang kita pelajari di atlas maupun geografi. Namun tahukah Anda apabila akurasi bentuk peta ternyata tak merepresentasikan bentuk aslinya? Yap, peta yang biasa kita lihat ternyata tak berbentuk bagaimana semestinya daratan tersebut berbentuk. Hal ini masuk akal, dikarenakan Bumi sebenarnya bulat dan peta dipaksakan untuk berbentuk dua dimensi. Dari sinilah ketidak akuratan muncul, di mana peta datar dua dimensi yang disebut "Proyeksi Mercator" ini membuat beberapa ukuran negara jadi terlihat lebih besar. Coba bayangkan, Bumi yang bentuknya bulat ini membuat berbagai negara mustahil untuk diperlihatkan dalam bentuk dua dimensi. Tentu berbagai daratan yang ada di Bumi punya ragam bentuk seperti bentuk dan tekstur. Bentuknya antara lain berbentuk hati atau bahkan berbentuk kerucut. 

Mengenal : Yellow Juku Kapal Selam Tanpa Awak Bikinan Indonesia.

Gambar
 Yellow Juku di Ritech Expo Hakteknas 2016. Perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-21 digelar di Stadion Manahan Surakarta, Rabu (10/8/2016). Acara yang dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir serta Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko ini menampilkan hasil riset serta inovasi karya peneliti Indonesia dari berbagai instansi. Salah satu yang menjadi unggulan adalah kapal selam nirawak yang siap melindungi perairan laut Indonesia.  Kapal selam ini merupakan hasil kerja sama antara PT Hidrolab Naval Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Ada 3 (tiga) jenis kapal selam nirawak yang dihasilkan dari kerja sama tersebut, namun yang dipamerkan adalah sebuah kapal nirawak bernama Yellow Juku. Petugas Sistem Kontrol Juku PT Hidrolab Naval Indonesia Priyo Sasoko mengatakan, penamaan ' Juku' diambil dari bahasa Makassar yang bera

Anda Harus Tahu : Biak dan Morotai Jadi Calon Lokasi Bandara Antariksa LAPAN.

Gambar
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) berencana membangun bandara antariksa di Tanah Air. Bandara ini nantinya akan digunakan untuk meluncurkan satelit. Sebab, selama ‎ini peluncuran roket selalu menumpang negara lain seperti India. “‎Dalam Undang-Undang Keantariksaan diamanatkan untuk mengembangkan bandara antariksa, sebagai wahana untuk peluncuran roket ke ruang angkasa,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dalam seminar Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/8/2016). Rencananya, lokasi bandara antariksa tersebut akan dibangun di tiga lokasi. Namun seiring perkembangan, kini pilihan lokasi menjadi dua, yakni Biak dan Morotai. “Dulu itu awalnya ada tiga daerah Enggano, Morotai dan Biak. Tetapi kini tinggal dua dan masih terus dilakukan penelitian serta pengkajian terhadap dua lokasi tersebut,” papar Thomas. Letak Wilayah Biak Papua. Pilihan di Morotai dan Biak karena alasan geografis. Yakni terletak di dekat garis lintang

Menengok Kecanggihan Kokpit Pesawat Tempur SU-35, (Calon) Elang Tempur Masa Depan TNI-Angkatan Udara.

Gambar
Anda pasti tahu kehebatan Su-35 saat bermanuver atau dalam posisi statis di pangkalan udara, tidak ada salahnya kali ini kita mengetahui jeroan kokpit Su-35, lengkap dengan fungsi tombol dan tampilan pada layar monitor multifungsinya. Pada stik kontrol pilot, tersedia bermacam-macam tombol dengan fungsinya masing-masing. Tombol mematikan kontrol otomatis. Ada dua tombol termasuk satu lagi tuas di bawah jari kelingking pilot yang menonaktifkan kontrol otomatis secara berkala sesuai keinginan pilot. Swicth empat mode untuk memilih mode tempur dan navigasi avionic yang kompleks. Tombol ‘Zero Roll”. Dalam kasus kehilangan orientasi karena tekanan gravitasi pilot dapat menekan tombol ini untuk secara otomatis mengembalikan pesawat tempur ke posisi lurus. Kontrol joystick untuk menggerakkan posisi kursor pada layar monitor. Tombol “manuver” atau pesawat tempur dalam mode supermanuver. Tombol untuk menembakkan meriam GAU-30 mm, untuk persenjataan rudal, ada tombol berben

Menuju Revolusi AI: "Jangan Jadikan Indonesia Bangsa Robot"

Gambar
Baru-baru ini publik terhenyak menyaksikan keputusan Presiden Joko Widodo melepaskan amanah Menteri Pendidikan dari  Anies Baswedan. Baswedan, yang selama ini memiliki perhatian yang mendalam terhadap pendidikan karakter di seluruh pelosok Nusantara, harus berhenti melakukan perjuangannya dalam posisi strategis di negeri ini. Posisi ini digantikan oleh Muhadjir Effendy, Seperti dikutip dalam berita Tempo, dalam pelantikannya, Presiden Joko Widodo berpesan kepada Effendy untuk bekerja optimal dalam hal pemerataan pendidikan dan ketenagakerjaan. Tujuan pemerataan pendidikan di seluruh pelosok Nusantara merupakan isu penting, namun bagaimana dengan tujuan ketenagakerjaan sebagai target pendidikan? Presiden menginginkan Indonesia memiliki orang-orang terampil yang siap bekerja memenuhi kebutuhan pasar. Mungkin tujuannya mulia, namun di sini tersirat bahwa sekolah lebih berperan sebagai “pabrik tenaga kerja”. Orang-orang masuk tanpa ketrampilan dan kemudian keluar d

Potret Perempuan Jawa pada Era Penjajahan Belanda, Ternyata Tidak Seburuk dari Anggapan Kita....

Gambar
Sosok perempuan Jawa yang diambil pada tahun 1885. Selama ini, kita lebih banyak disuguhi gambaran mengenai perempuan Jawa di era kolonialisme yang lemah lembut, tak berdaya bahkan tidak memiliki inisiatif.  Namun anggapan itu ternyata tak seluruhnya benar. Perempuan Jawa yang hidup di masa kolonialisme juga aktif, berani, dan yang terpenting sadar hukum. Hal ini tercermin dari kisah perempuan di Kadipaten Pakualaman yang sekarang masuk ke dalam wilayah kota Yogyakarta. Mereka sangat aktif di berbagai hal seperti memiliki peran dalam perekonomian dan hukum.  Makalah The Image of Javanese Women on the Affidavit yang dipaparkan dalam Konferensi Gender, Household, Labour Relations and (Post) Colonialism, 1800-present pada Selasa (26/7/2016) di Universitas Gajah Mada mengungkapnya. Makalah tersebut menguraikan, perempuan-perempuan yang tinggal di masa itu tak segan mencari keadilan.  Mereka terbagi dalam tiga golongan perempuan : Pertama, perempuan J

Mengenal KRI RE Martadinata 331, Kapal Perang TNI-AL Terbaru dan Tercanggih Saat Ini.

Gambar
Setelah resmi diluncurkan pada 18 Januari lalu dengan pengukuhan nama sebagai KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331, PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA Class 10514 pesanan pertama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI ini dijadwalkan akan diserahterimakan ke penggunanya, yakni Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL pada bulan Januari 2017. Fregat SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) diberinama KRI RE Martadinata, kerjasama PT PAL dan Damen Shipyard Belanda yang dikerjakan di Surabaya, Jawa Timur. Banyak negara yang terkejut dengan pekerjaan ini. Mereka kagum dengan PT PAL yang ternyata mampu merakit Light Frigate Sigma ini. Dari 7 modul, PT PAL menggarap 5 modul, sementara Damen Shipyard Belanda hanya dua modul. Pada kapal frigate yang kedua, Damen hanya akan menggarap satu modul. Sebelum proses penyerahan ke TNI AL, sudah barang tentu PKR SIGMA Class 10514 yang konstruksinya digarap patungan antara Dutch shipbuilder Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) and PT PAL, harus