NO MATTER WHO YOU ARE, YOU HAVE TO RUN !
Di pagi hari tadi, harimau bangun untuk bersiap-siap berlari mengejar rusa.
Rusa yang bangun lebih awal di pagi itu, juga bersiap-siap untuk berlari menghindari harimau.
Harimau menggumam kepada dirinya sendiri ... :
" Hmm ... aku tak boleh lamban dalam lariku hari ini, atau keluargaku tak makan."
Rusa berbisik kepada dirinya ... :
" Aku harus berlari lebih cepat lagi hari ini, karena mungkin saja harimau lebih cepat larinya hari ini, atau aku tak pulang ke keluargaku di senja ini."
Mama kelinci mendengar desah hati sang rusa, dan berpaling kepada anaknya yang masih remaja, dan menasihatinya ... :
" Anakku yang aku cintai, Di hutan ini, tak masalah apakah engkau harimau, rusa, atau kelinci - engkau harus berlari. Kehidupan di hutan ini tegas dan kejam, dan menghukum keras siapa pun yang malas."
Si anak kelinci bertanya, : " Tapi Ma, mengapa di kota itu ada orang malas?"
Jawab Ibu Kelinci :
" Ooh ... itu karena mereka, tidak seperti binatang - mereka diberkati dengan kemampuan untuk mengeluh.
Kita - binatang ini, tak memiliki sifat alamiah untuk mengeluh, jadi kita bersegera bekerja dengan tanggung-jawab penuh untuk membangun kualitas kehidupan kita sendiri.
Kalau manusia, karena bisa mengeluh - mereka mengeluh.
Mungkin mereka mengira bahwa mengeluh akan memudahkan kehidupan. Padahal tidak!
Karena mengeluh tak memperbaiki kehidupan, mereka mengalihkan keluhan kepada orang lain - dengan memprotes dan menyalahkan orang lain " .
Tapi ada sebagian manusia yang terpuji jiwanya, yang rajin bekerja.
Dan karena mereka diberkati dengan akal, mereka membangun kehidupan yang jauh lebih baik daripada kita.
Tapi, jika kita mensyukuri nikmat Tuhan, tidak masalah apakah kita kelinci, rusa, harimau, atau manusia - kita akan hidup dengan berbahagia jika kita aktif dan rajin bekerja."
Lalu Mama Kelinci berkata kepada anak kesayangannya, :
" Udah … sana gih! Larilah, jadikan dirimu berguna."
Si remaja kelinci berlari riang, sambil berseru ... :
" Ok Mama, I love you as always! "
Mama Kelinci tersenyum: " Hmm ... kaya' Mario Teguh aja tuh anak."
"Tuhan, titip anakku yang sangat aku cintai itu ya?"
Aamiin
Penulis : Mario Teguh, via facebook
Komentar
Posting Komentar