Kiyoshi Sakurazuka, Lelaki Tercantik Yang Lebih Cantik Dari Wanita Cantik
Kiyoshi Sakurazuka seorang "pria tercantik". Dia seorang cosplayer yg tak pernah memakai pakaian cosplay cowok. Karena wajahnya yg cantik tubuhnya yang kecil, dan kulit putih mulus, maka dia menjadi seorang cosplayer tercantik.
Kiyoshi Sakurazuka VS Ayu Ting Ting
Kiyoshi Sakurazuka VS Sandra Dewi
Kiyoshi Sakurazuka VS Agnes Monica
Kiyoshi Sakurazuka VS Nadine Candrawinata
Kiyoshi Sakurazuka VS Emmanuella Chirqui, wanita tercantik 2010 versi askmen.com
Kiyoshi Sakurazuka VS Madona
...
STOP !!!
Saya harap para pembaca jangan naksir dengan beliau ini karena ia adalah " Be A Man".
Berikut biodatanya :
Nama : Kiyoshi Sakurazuka
Nama Sebenarnya
: 澈樱冢 = Che Ying Zhong
Tempat Lahir
: Hunan, China
Tanggal Lahir
: April 4, 1984
Tinggi Badan
: 160 cm
Berat Badan
: 40kg
Golongan Darah
: A
Zodiak
: Aries
Jenis Kelamin
: Male / Laki-Laki
Pendidikan
: Beijing Institute of Technology
Tapi untungnya dia bukan maho (homo: penyuka sesama jenis), karena dia meniliki pacar seorang wanita, Ini dia pacarnya, silahkan berpendapat, cantik yang mana ???.
Kiyoshi yang sebelah kanan pakai baju hitam
Mengenal Apakah Yang Dimaksud Cosplay Itu ?
Cosplayers dalam Comiket Convention, Jepand
Cosplay (コスプレ Kosupure) (INGAT BUKAN KONSUPAY LHOO!!!) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.
Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.
Sejarah
A Wonder Woman cosplayer di Japan Expo 2010
Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah. Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng (masquerade) seperti dalam perayaan Haloween dan Paskah.
Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara peragaan kostum (costume show). Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.
Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shōjo dan film Virus. Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran dōjinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.
Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan dōjinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut "Tominoko-zoku" ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok "Tominoko-zoku" dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah "Tominoko-zoku" diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan "cosplay" sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.
Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio Tōkai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di tv asahi ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.
Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa "ber-cosplay". Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-kozō) yang senang memotret kegiatan cosplay.
Cosplay di Indonesia
Cosplayer adalah orang yang mengenakan pakaian/kostum/cosplay. Kebanyakan costume yang digunakan dari Jepang. Di Indonesia sangat jarang ditemukan Cosplayer yang mengenakan pakaian dari komik luar asia, beberapa menggunakan tipe eropa tetapi dikarenakan di ambil dari manga/manwa bukan dari komik luar asia.
Pada awalnya cosplay tidak begitu banyak di kenal di Indonesia. Pada awal 2000-an, beberapa event seperti Gelar Jepang UI mengadakan Event Cosplay. Tetapi saat itu belum ada yang berminat, cosplay pertama saat itu hanyalah EO dari acara Gelar Jepang tersebut.
Beranjak dari Event Jepang, beberapa pemuda-pemudi (kebanyakan pemudi) di Bandung memperkenalkan gaya Harajuku dan hadirnya cosplayer pertama yang bukan merupakan EO saat itu. Berlanjut hingga sekarang, hampir tiap bulannya selalu ada event cosplay di Jakarta, dan di kota-kota besar di Indonesia.
Sumber :
- http://liklak.blogspot.com/, dikutip dari : http://forum.kompas.com/, Senin, 30 Aprl 2012, 06:47 WIB. dengan perubahan
- http://id.wikipedia.org/, 10 Februari 2012, 12.29 WIB.
Komentar
Posting Komentar