Anak Penjaga Toko dan Parkir Lulus Ujian Nasional, Terbaik Tingkat Nasional !
Novi Wulandari (kiri), siswa SMA Negeri 2 Lamongan, peraih nilai tertinggi tingkat nasional.
Kabupaten Lamongan di Jawa Timur kembali menorehkan prestasi luar biasa dalam ujian nasional tahun ini. Dua siswi di kabupaten itu meraih nilai terbaik kedua dan tiga tingkat nasional SMA/SMK.
Mereka adalah Novi Wulandari dan Nur Uthfi Khumairo. Novi adalah anak M dari pasangan Mustakim-Sepi Setiawati. Sehari-hari Mustakim adalah penjaga toko, sementata Sepi bekerja sebagai pembantu rumahtangga. Novi meraih nilai terbaik kedua tingkat nasional dengan total nilai 58,50. Dia juga terbaik se Jawa Timur untuk siswa SMA bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
Sedangkan Nur Utfhi Khumairo meraih nilai tertinggi ke-3 nasional dan peringkat ke-2 se-Jatim untuk siswa SMK dengan nilai 38,53 bidang Akuntansi. Ayahnya, Jabar, sehari-hari adalah tukang parkir di Kaliotik, dan ibunya, Anis, ibu rumah tangga.
"Saya sebelumnya memang berobsesi jadi terbaik nasional agar bisa kuliah," kata Novi. Selama ini ia langgan juara I, tetapi saat kelas XII sempat merosot ke peringkat V karena bimbang melanjutkan kuliah atau tidak.
"Selama ini saya dapat beasiswa. Kalau kuliah uang dari mana. Tapi saya bertekad agar meraih prestasi nasional agar dapat beasiswa dan tidak memberatkan orangtua," katanya.
Saat mendapat informasi nilainya terbaik nasional ke-2, Novi langsung sujud syukur dan memeluk sang ayah. "Alhamdulillah keinginan saya membahagiakan orang tua terlaksana," ucapnya berkaca-kaca.
Meskipun masih bingung soal biaya, ia mendaftar seleksi ke Universitas Gadjahmada Yogyakarta lewat jalur prestasi jurusan Geofisika dan Statistika. Untuk di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik ia sudah lolos ujian tahap pertama. Kalau nanti yang di UGM tidak lolos Novi ingin ambil jurusan Statistik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. "Saya ingin dapat beasiswa agar tidak merepotkan orangtua," kata Novi.
Sedangkan Uthfi telah diterima kerja di sebuah dealer sepeda motor produksi India bagitu ujian usai. "Itu untuk mengisi waktu, jaga-jaga kalau nanti nggak bisa kuliah. Kalau ada biaya ingin ambil jurusan Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya. Saya mau jadi akuntan," harapnya.
Penulis : Adi Sucipto, Marcus Suprihadi
Sumber : http://regional.kompas.com/, Jumat, 25 Mei 2012, 14:10 WIB
Komentar
Posting Komentar