Inikah Tempat Kehidupan di Bumi Bermula ?


Di manakah tempat kehidupan di Bumi bermula? Ilmuwan dari Laboratorium Geologi Lyon, Perancis, bidang studi Bumi, Planet, dan Lingkungan melakukan penelitian untuk memecahkan pertanyaan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitiannya, ilmuwan mengungkapkan, tempat kehidupan di Bumi bermula adalah di lumpur gunung api di Isua, bagian barat daya Greenland. Kesimpulan itu diambil setelah para ilmuwan meneliti serpentinite, batuan yang terdiri dari mineral serpentine, sebuah mineral yang terdiri dari senyawa magnesium, besi, silikat, dan air.


Serpentinite biasa ditemukan di ventilasi hidrotermal Bumi, suatu lubang yang mempertemukan air dan gas panas dari dalam Bumi. Serpentinite terbentuk ketika air laut meresap ke bagian atas mantel Bumi, pada kedalaman sekitar 200 meter dari dasar laut. Serpentinite biasa dipakai untuk dekorasi dan perhiasan.

Berdasarkan teori yang berkembang selama ini, kehidupan berkembang di tempat yang dekat dengan lokasi ventilasi hidrotermal. Kekayaan hidrogen, metana, dan ammonia yang ada di ventilasi hidrotermal sangat mendukung munculnya kehidupan. Sayangnya, ventilasi hidrotermal sangat asam sehingga menyulitkan senyawa kehidupan seperti asam amino untuk stabil.

Dalam penelitian, ilmuwan mempelajari serpentinite dari Isua. Diketahui, serpentinite dari Isua adalah salah satu yang tertua, berusia 3,8 miliar tahun. Menggunakan isotop seng sebagai indikator keasaman lingkungan, para ilmuwan menelaah karakter dasar cairan yang meresap ke serpentinite Isua untuk mengetahui apakah mineral serpentinite itu terbentuk dalam kondisi yang mendukung kehidupan.

Para ilmuwan juga membandingkan serpentinite dari Isua dengan dari Laut Artik, Alpen, dan Meksiko. Hasil penelitian menunjukkan serpentinite dari Isua lebih mampu mendukung kehidupan daripada yang lain.

Dahulu, serpentinite ini diresapi oleh cairan basa yang kaya akan mineral karbonat, menciptakan lumpur gunung api yang kini juga terdapat di Pulau Mariana, Pasifik. Lingkungan lumpur gunung api serpentine itulah tempat di mana kehidupan mungkin muncul, diawali dengan pembentukan asam amino, molekul pembangun protein yang dipercaya sebagai molekul inti kehidupan selain DNA dan RNA.

Kehidupan yang muncul tentu saja yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem. Diprediksi masih berupa bakteri yang sangat primitif, yang bisa tahan dalam kondisi asam dan panas. Pastinya juga bukan kehidupan yang berbasis pada ketersediaan oksigen, tetapi metana.

Penulis : Yunanto Wiji Utomo, A. Wisnubrata
Sumber :http://sains.kompas.com/, Selasa, 25 Oktober 2011 | 13:17 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?