Motor Listrik Buatan Indonesia Ini Melesat 110 Km per Jam !
Sejak 2015 lalu, Garasindo bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah menciptakan kendaraan guna mewujudkan keinginan masyarakat memiliki sepeda motor listrik nasional.
Mimpi Garansindo membuat kendaraan nasional semakin mendekati kenyataan. Lewat sebuah kontrak kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, keduanya berhasil membuat sepeda motor bertenaga listrik dengan komponen lokal hingga 90 persen.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto, saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 6 April 2016.
“Kita pakai komponen lokal hampir seluruhnya. Yang masih impor adalah baterai, yang didatangkan dari Jepang. Jadi sekitar 90 persen itu menggunakan komponen lokal,” ungkap Muhhammad.
Jika data yang disampaikan benar maka bisa dibilang bahwa motor listrik karya anak bangsa ini memiliki kandungan lokal lebih tinggi dibanding low cost green car (LCGC) yang dijual saat ini, yang angkanya sebesar 88 persen.
Selain masih diimpor, baterai juga menjadi komponen yang paling mahal harganya. Bahkan nyaris setengah dari biaya produksi motor itu sendiri.
“Harga baterai itu paling mahal. Kontribusinya bisa sampai 40 persen,” jelasnya.
Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS mengatakan, hadirnya prototipe lengkap sepeda motor listrik bersama Garansindo ini menunjukkan kapabilitas Indonesia dalam pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Model ini nantinya, akan ditujukan pada pengguna sepeda motor berdomisili di kota-kota besar Indonesia.
"Produk ini nantinya menggunakan motor elektrik 5 kWh, setara dengan motor mesin konvesnional berkapasitas 100-110 cc," ujar Nur di Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
Motor elektrik ini nantinya akan mendapat pasokan baterai 7 kWh. Dengan tenaga yang disuplai, kecepatan maksimum Skutik listrik bisa menembus 90-100 kpj. Jarak tempuh bisa mencapai 100 km.
"Semua data ini masih sifatnya di atas kertas. Kami baru akan menguji jalan, setelah prototipe dipamerkan," kata Nur.
Baterai yang digunakan lithium, waktu pengisian daya diperkirakan memakan waktu 4 jam dari posisi kosong sampai penuh, menggunakan colokan rumah. Sedangkan jika menggunakan pengisian daya lebih besar, pengisian bisa dilakukan hanya dalam setengah jam.
Meski sudah dipamerkan melalui sebuah video yang diunggah di media sosial, Muhammad mengatakan, motor masih belum diuji coba untuk menempuh perjalanan jauh.
“Motor ini merupakan kerja keras kawan-kawan di ITS dan dukungan dari Garasindo. Kita belum uji untuk perjalanan jauh, hanya baru uji di sekitar kampus. Kita masih terus melakukan riset. Tapi, saya yakin motor ini tidak kalah kualitasnya dengan motor konvensional yang ada di pasaran,” katanya.
Mimpi Garansindo membuat kendaraan nasional semakin mendekati kenyataan. Lewat sebuah kontrak kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, keduanya berhasil membuat sepeda motor bertenaga listrik dengan komponen lokal hingga 90 persen.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto, saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 6 April 2016.
“Kita pakai komponen lokal hampir seluruhnya. Yang masih impor adalah baterai, yang didatangkan dari Jepang. Jadi sekitar 90 persen itu menggunakan komponen lokal,” ungkap Muhhammad.
Jika data yang disampaikan benar maka bisa dibilang bahwa motor listrik karya anak bangsa ini memiliki kandungan lokal lebih tinggi dibanding low cost green car (LCGC) yang dijual saat ini, yang angkanya sebesar 88 persen.
“Harga baterai itu paling mahal. Kontribusinya bisa sampai 40 persen,” jelasnya.
Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS mengatakan, hadirnya prototipe lengkap sepeda motor listrik bersama Garansindo ini menunjukkan kapabilitas Indonesia dalam pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Model ini nantinya, akan ditujukan pada pengguna sepeda motor berdomisili di kota-kota besar Indonesia.
"Produk ini nantinya menggunakan motor elektrik 5 kWh, setara dengan motor mesin konvesnional berkapasitas 100-110 cc," ujar Nur di Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2016).
Motor elektrik ini nantinya akan mendapat pasokan baterai 7 kWh. Dengan tenaga yang disuplai, kecepatan maksimum Skutik listrik bisa menembus 90-100 kpj. Jarak tempuh bisa mencapai 100 km.
"Semua data ini masih sifatnya di atas kertas. Kami baru akan menguji jalan, setelah prototipe dipamerkan," kata Nur.
Baterai yang digunakan lithium, waktu pengisian daya diperkirakan memakan waktu 4 jam dari posisi kosong sampai penuh, menggunakan colokan rumah. Sedangkan jika menggunakan pengisian daya lebih besar, pengisian bisa dilakukan hanya dalam setengah jam.
Video "Motor Listrik Nasional made in Garansindo-ITS"
“Motor ini merupakan kerja keras kawan-kawan di ITS dan dukungan dari Garasindo. Kita belum uji untuk perjalanan jauh, hanya baru uji di sekitar kampus. Kita masih terus melakukan riset. Tapi, saya yakin motor ini tidak kalah kualitasnya dengan motor konvensional yang ada di pasaran,” katanya.
Tak membutuhkan waktu lama, ITS secara resmi mengatakan bila pihaknya telah selesai menciptakan kendaraan roda dua ramah lingkungan. Terlebih sebuah video yang menunjukkan motor listrik bergaya skuter matik (skutik) yang diyakini sebagai hasil dari kerjasama tersebut telah dapat dikendarai.
Meski belum melakukan uji coba secara total, Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto, mengatakan, motor listrik tersebut dapat menempuh jarak hingga 100 km dengan keadaan baterai terisi penuh.
“Saya baru bisa bilang secara data, karena kita belum melakukan uji coba jarak jauh hanya baru sekitaran kampus. Baterai pada motor mampu menempuh jarak hingga 100 km sekali isi daya,” katanya kepada VIVA.co.id.
Untuk kecepatan yang dihasilkan, motor ini, diakui Muhammad, mampu mencapai kecepatan hingga 100 sampai 110 km per jam. “Kalau dari hasil simulasi kami, motor ini mampu menempuh kecepatan hingga 100 sampai 110 km per jam. Tapi untuk realnya kita masih belum melakukan uji coba,” terangnya.
Selain itu, Muhammad menambahkan untuk jangka waktu pengisian daya baterai, motor listrik ini diklaim dapat diisi layaknya peralatan elektronik lainnya di rumah. Caranya sangat mudah, yakni hanya dicharge selama 4 jam.
“Garasindo menginginkan pengisian baterai itu sangat mudah. Baterai dicopot sehingga pemilik yang menggunakan nanti tidak perlu menghabiskan waktu mengisi daya. Jadi baterai berisi penuh akan dijual dan pemilik hanya perlu mendatangi tempat pengisian lalu mengganti baterai dengan yang telah berisi penuh. Kami buat semudah mungkin untuk pemilik kendaraan. Kalau mau diisi di rumah hanya 4 jam, caranya sama seperti penggunaan alat eletronik,” katanya.
Siap Dijual Massa, anda berminat ?
Kerjasama Garansindo Inter Global (GIG) dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk meluncurkan motor listrik nasional tampaknya akan segera terwujud. Hal tersebut dibuktikan dengan tersebarnya sebuah video yang menunjukkan motor listrik bergaya skuter matik (skutik) yang diyakini sebagai karya anak bangsa sudah dapat dikendarai.
Pertanyaan umum yang pasti terlintas di benak publik tentu, berapa harga untuk satu unit motor tersebut?
Menurut Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto, motor tersebut akan dibanderol dengan harga di bawah Rp20 juta.
"Soal harga, rencananya kita bakal jual sekitar Rp 20 jutaan nanti. Desain memang sengaja dibuat sesuai selera konsumen. Tetapi, kita punya teknologi yang jauh lebih maju," kata Muhammad Al Abdullah, Presiden Direktur Garansindo, ketika ditanya soal proyek sepeda motor listriknya ini.
Selain itu, Muhammad juga menegaskan, banyaknya produksi motor juga sangat berpengaruh pada harga motor tersebut nantinya. “Kalau produksi satu motor dengan produksi 1.000 motor harganya itu berbeda,” tambahnya.
Saat disinggung mengenai nama yang akan diusung oleh motor listrik karya anak bangsa tersebut, Muhhammad masih belum mengetahuinya. Meski demikian, nama yang akan digunakan akan menggunakan bahasa Indonesia, sebagai ciri khas motor.
“Namanya kita masih belum tahu, tapi yang pasti akan menggunakan nama dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan mencirikan bila motor listrik ini adalah produk Indonesia,” katanya.
Terkait waktu peluncuran kendaraannya tersebut, Muhhammad mengatakan bahwa semuanya tergantung dari pihak Garansindo. “Belum diluncurkan secara resmi, menunggu waktu yang tepat dari Garasindo. Waktunya kapan Saya kurang tahu,” katanya.
Siap Dijual Massa, anda berminat ?
Pertanyaan umum yang pasti terlintas di benak publik tentu, berapa harga untuk satu unit motor tersebut?
Menurut Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto, motor tersebut akan dibanderol dengan harga di bawah Rp20 juta.
"Soal harga, rencananya kita bakal jual sekitar Rp 20 jutaan nanti. Desain memang sengaja dibuat sesuai selera konsumen. Tetapi, kita punya teknologi yang jauh lebih maju," kata Muhammad Al Abdullah, Presiden Direktur Garansindo, ketika ditanya soal proyek sepeda motor listriknya ini.
Pilih model mana yang anda suka....
Selain itu, Muhammad juga menegaskan, banyaknya produksi motor juga sangat berpengaruh pada harga motor tersebut nantinya. “Kalau produksi satu motor dengan produksi 1.000 motor harganya itu berbeda,” tambahnya.
Saat disinggung mengenai nama yang akan diusung oleh motor listrik karya anak bangsa tersebut, Muhhammad masih belum mengetahuinya. Meski demikian, nama yang akan digunakan akan menggunakan bahasa Indonesia, sebagai ciri khas motor.
“Namanya kita masih belum tahu, tapi yang pasti akan menggunakan nama dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan mencirikan bila motor listrik ini adalah produk Indonesia,” katanya.
Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar