Ahli Duga Tanduk Dinosaurus Digunakan untuk Mencari Pasangan.


Triceratops, adalah dinosaurus herbivora yang hidup sekitar 68 juta tahun lalu di wilayah Amerika Utara. Seperti badak yang mengonsumsi tumbuhan, Triceratops juga memiliki tanduk. Dia tergolong dinosaurus ceratopsia (dinosaurus bertanduk). 

Dulu para ilmuwan menduga tanduk pada dinosaurus berfungsi untuk mengenali spesiesnya atau bertahan dari serangan predator. Kini, dugaan para peneliti berkembang. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society, menyebut tanduk dinosaurus berfungsi sebagai daya tarik untuk mendapatkan pasangan. 



"Makhluk hidup dapat memamerkan kualitas atau susunan genetik mereka untuk mendapatkan pasangan. Ini seperti yang terjadi pada burung merak yang mengembangkan bulu ekornya," kata Andrew Knapp, penulis utama penelitian diwartakan BBC, Rabu (21/3/2018). 

Peneliti menduga ciri khas dalam anatomi suatu spesies berguna untuk mencegah perkawinan beda spesies. Dalam penelitiannya, mereka fokus mengamati apakan tanduk yang ada pada jenis dinosaurus ceratopsia bertujuan untuk perkawinan. Sebab, penelitian terdahulu sudah membantah bahwa tanduk berguna untuk pertahanan dari predator atau mengatur suhu tubuh. Knapp dan timnya menggunakan fosil untuk lebih memahami palaebiologi dinosaurus. 

Catatan fosil untuk semua spesies ceratopsia dianalisis berdasarkan lokasi penemuan dan periode waktu. Knapp menemukan bahwa semua hewan baik yang hidup di masa lalu atau saat ini, tidak akan salah dalam membedakan spesiesnya. Pemahaman ini sudah ada sejak lahir.

Sebab itu, Knapp langsung membantah bahwa tanduk pada dinosaurus berfungsi sebagai petunjuk khas dalam spesiesnya. "Seperti rusa yang tidak memiliki kesulitan dalam membedakan saudara mereka," ujar Knapp. 


Dari pengamatan fosil, dinosaurus ceratopsia jantan dan betina tidak dapat dibedakan. Jika ada perbedaan fisik, Knapp mengatakan perbedaannya tidak menonjol. "Fakta bahwa mereka memiliki tanduk besar sangat menarik. Jika tanduk berfungsi untuk menyeleksi pencarian pasangan, itu akan sangat membantu untuk memahami bagaimana kehidupan masa lalu mereka," imbuhnya. 

Dinosaurus ceratopsia bertelur dan induknya tak perlu merawat anaknya seperti yang dilakukan mamalia. Hal ini menunjukkan sistem asuhan yang berbeda dengan lebih banyak kerjasama antar pasangan. "Mungkin pola asuhan mereka sama seperti yang kita lihat pada burung," tutupnya. 

Penulis : Gloria Setyvani Putri
Sumber :  BBC, dikutip dari sains.kompas.com, 21 Maret 2018, 20:01 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??