Sejarah Dan Seluk Beluk Tentang Tahun Baru Di Dunia

ARTIKEL UMUM
Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.


Saudara-saudara, setiap tahun kita pasti merayakan tahun baru, yang jatuh pada tengah malam tanggal 31 Desember pukul 00.00. Pada saat itulah awal dimulai tahun berikutnya, saat pergantian tahun ini semua orang menyambutnya dengan gegap gempita, dengan terompet, kembang api atau dengan cara lain. Tetapi tahukah anda  bagaimana sejarah awal mula ditetapkannya tahun baru tersebut ? berikut kisahnya.

Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di dunia.

Sejarah
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus. Kalender ini desebut sebagai sistem penangalan Kalender Julian.

Satu tahun dalam Kalender Julian berlangsung selama 365 hari 6 jam. Tetapi karena revolusi Bumi hanya berlangsung selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, maka setiap 1 milenium, Kalender Julian kelebihan 7 sampai 8 hari (11 menit 14 detik pertahun). Masalah ini dipecahkan dengan hari-hari kabisat yang agak berbeda pada kalender baru ini. Pada kalender Julian, setiap tahun yang bisa dibagi dengan 4 merupakan tahun kabisat. Tetapi pada kalender baru ini, tahun yang bisa dibagi dengan 100 hanya dianggap sebagai tahun kabisat jika tahun ini juga bisa dibagi dengan 400. Misalkan tahun 1700, 1800, dan 1900 bukan tahun kabisat. Tetapi tahun 1600 dan 2000 merupakan tahun kabisat.

Kalender Gregorian adalah kalender yang sekarang paling banyak dipakai di Dunia Barat. Ini merupakan modifikasi Kalender Julian. Yang pertama kali mengusulkannya ialah Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII pada tanggal 24 Februari 1582. Penanggalan tahun kalender ini, berdasarkan tahun Masehi. Kalender ini diciptakan karena Kalender Julian dinilai kurang akurat, sebab permulaan musim semi (21 Maret) semakin maju sehingga perayaan Paskah yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea I pada tahun 325 tidak tepat lagi. 
 

Setelah Kalender Gregorian dicanangkan, tidak semua negara mau memakainya. Baru beberapa abad setelah ini, hampir semua negara barat mau mengimplementasikannya. Rusia baru mengimplementasikannya pada tahun 1918. Dengan demikian Revolusi Komunis Rusia yang sekarang diperingati setiap tanggal 7 November, disebut sebagai Revolusi Oktober.Gereja Ortodoks sampai saat ini masih memakai Kalender Julian.
Pada tanggal 1 Januari 1622, 1 Januari ditetapkan sebagai permulaan tahun. Sebelumnya hal ini setiap negara Eropa berbeda-beda.

Tahun Baru dan Sistem Penanggalan (kalender) di Dunia.
  • Dalam Kalender Bahai, tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret yang disebut Naw Ruz.
  • Rosh hasanah adalah perayaan tahun baru bagi umat Yahudi. Hari tersebut jatuh sebelum tanggal 5 September pada Kalender Gregorian.
  • Tahun Baru Tiongkok atau Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari). Lebih lajut klik : http://id.wikipedia.org/wiki/Imlek
  • Tahun baru Tailand dirayakan mulai tanggal antara 13 April hingga 15 April dengan upacara penyiraman air.
  • Tahun baru Jepang  di Jepang dirayakan tanggal 1 Januari dan berlangsung hingga tanggal 3 Januari. Lebih lajut klik : http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru_Jepang   
  • Tahun Baru Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar (Sistem peredaran Bulan). Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi. Lebih lajut klik : http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru_Saka 
  • Tahun Baru Jawa dirayakan setiap tanggal 1 Suro (1 Muharam), disusun berdasarkan Kalender Jawa, sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua : siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran.Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.Dekrit Sultan Agung berlaku di seluruh wilayah kerajaan Mataram II: seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Banten, Batavia dan Banyuwangi (=Balambangan). PENANGGALAN JAWA INI SANGAT ISTIMEWA DAN ORIGINAL KARYA BANGSA KITA SENDIRI SEBAGAI ORANG INDONESIA ANDA WAJIB TAHU !.  Lebih lajut klik :http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Jawa
  •  Tahun baru bagi Kalender Saka Bali, diperingati sebagai hari raya Nyepi, Penanggalan Bali ini berdasarkan sisti penanggalan Kalender Saka Bali adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh orang Hindu Bali di pulau Bali dan Lombok. Kalender Bali bisa dianggap istimewa sebab kalender Saka Bali adalah penanggalan "konvensi". Tidak mutlak astronomis seperti kalender Hijriyah, namun tidak pula seperti kalender Jawa, tetapi 'kira-kira' ada di antara keduanya. Kalender Saka Bali tidak sama dengan Kalender Saka dari India, namun kalender Saka yang sudah dimodifikasi dan diberi tambahan elemen-elemen lokal. Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan syamsiah-kamariah (surya-candra), atau luni-solar. Jadi penanggalan ini berdasarkan posisi matahari dan sekaligus bulan. Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena sepanjang perjalanan tarikhnya masih dibicarakan bagaimana cara perhitungannya. Dalam kompromi sudah disepakati bahwa: 1 hari candra = 1 hari surya. Derajat ketelitiannya cukup bagus, hanya memerlukan 1 hari kabisat dalam seratusan tahun. PENANGGALAN BALI DAN SATU SATUNYA DIDUNIA INI SANGAT ISTIMEWA DAN ORIGINAL KARYA BANGSA KITA SENDIRI SEBAGAI ORANG INDONESIA ANDA WAJIB TAHU !.  Lebih lajut klik : http://id.wikipedia.org/wiki/Kalender_Bali

Kata Kunci : tahun baru, tahun baru Islam, imlek, kalender, kalender julian, kalender gregorian, budaya jawa, budaya bali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??