Indonesia Siap Produksi Motor Listrik, Dahlan Iskan Tunjuk Dua BUMN Untuk Dukung Produksi Mobil Listrik
Keinginan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan teknologi otomotif yang ramah lingkungan terus dibuktikan. Setelah prototipe mobil listrik buatan Dasep Ahmadi dari Depok, Jawa Barat, kini giliran PT Pindad Persero beraksi.
Produsen peralatan militer ini menyatakan siap memproduksi motor listrik sebagai penggerak mobil listrik mulai tahun depan yang mampu menghasilkan tenaga 50 kilowatt (kW). Saat ini Pindad telah berhasil membuat prototipe motor listrik, yang nantinya akan diproduksi secara massal.
"Sekarang baru satu yang kita buat untuk membuktikan kita bisa memproduksinya. Pak Dahlan (Menteri BUMN) ke Pindad untuk mengetahui apakah kita sudah siapkan agar bisa diekspos Rabu nanti," ujar Direktur Utama Pindad Adik Avianto Sudarsono seperti dilansir Antara, Selasa (7/8/2012).
Pada produksi perdananya, motor listrik ini masih menggunakan komponen yang didominasi komponen impor sehingga harganya belum kompetitif. Beberapa jenis komponen yang diimpor adalah baja silikon dan tembaga.
"Jauh, harganya bisa lebih mahal sampai enam kali lipat kalau diproduksi (karena masih impor)," beber Adik. Indonesia menjadi negara pertama yang memproduksi motor listrik yang dapat menghasilkan 50 kW mayoritas selama ini 15 kW.
Jika Pemerintah Indonesia segera mengeluarkan insentif baru untuk impor komponen yang belum bisa diproduksi di Indonesia, harga motor listrik ini akan lebih kompetitif. Produsen mobil tentu tertarik menggunakannya!
Untuk mendukung proyek mobil listrik, kementerian BUMN melibatkan dua BUMN, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina untuk menyiapkan infrastruktur alat pengisi listrik (charger) di Jakarta.
"Saya sudah telepon Direktur PLN untuk menyiapkan charger station di jaringan SPBU milik Pertamina," tegasMenteri BUMN Dahlan Iskan, di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/7/2012).
Dijelaskan, rencananya ada 25 titik SPBU Pertamina di Jakarta. Tapi, untuk menghindari terjadinya penumpukkan parkiran mobil listrik maka akan disiapkan alat khusus. "Kalau charger standar kan mengisi baterainya lama, nanti kita pasang yang Quick Charge, khusus untuk SPBU," beber Dahlan.
"Saya sudah telepon Direktur PLN untuk menyiapkan charger station di jaringan SPBU milik Pertamina," tegasMenteri BUMN Dahlan Iskan, di Depok, Jawa Barat, Selasa (17/7/2012).
Dijelaskan, rencananya ada 25 titik SPBU Pertamina di Jakarta. Tapi, untuk menghindari terjadinya penumpukkan parkiran mobil listrik maka akan disiapkan alat khusus. "Kalau charger standar kan mengisi baterainya lama, nanti kita pasang yang Quick Charge, khusus untuk SPBU," beber Dahlan.
Selain Jakarta, Dahlan juga menginstruksikan persiapan infrastruktur charger listrik ke arah Bandung. Dengan melakukan ini, diharapkan akses mobilitas mobil listrik lokal bisa lebih jauh.
"Saya yakin harus bisa. Kalau yang berfikir itu sulit hanya untuk bangsa lemah, kita ini bukan seperti itu," tegas Dahlan.
Sumber : http://otomotif.kompas.com/.
Komentar
Posting Komentar