Persiapan Berkendara Saat Hujan
Musim hujan memasuki penghujung 2011 ini perlu serius diwaspadai. Karena menurut BMKG, pada awal datang musim hujan setelah kemarau panjang, umumnya disertai cuaca yang cenderung ekstrem.
Panas terik, tiba-tiba hujan turun yang kemungkinan juga akan dibarengi angin kencang. Hal ini diperkirakan bakal terjadi antara 1-2 bulan ke depan.
Untuk itu pengendara mesti lebih wawas. Persiapan berkendara wajib komplet. Karena nggak hanya panashujan atau panas saja, kemungkinan hujan bahkan banjir harus diantisipasi sebaik mungkin. Sehingga tetap nyaman dan aman berkendara di cuaca ekstrem.
Panas terik, tiba-tiba hujan turun yang kemungkinan juga akan dibarengi angin kencang. Hal ini diperkirakan bakal terjadi antara 1-2 bulan ke depan.
Untuk itu pengendara mesti lebih wawas. Persiapan berkendara wajib komplet. Karena nggak hanya panashujan atau panas saja, kemungkinan hujan bahkan banjir harus diantisipasi sebaik mungkin. Sehingga tetap nyaman dan aman berkendara di cuaca ekstrem.
Pemakaian helm nggak melihat cuaca. Karena fungsinya melindungi kepala. Helm yang baik adalah menutupi seluruh bagian tengkorak kepala dan wajah hingga dagu.
"Paling benar helm full face yang menutup hingga dagu. Sehingga kalau terjatuh, jika kepala membentur aspal bisa tetap melindungi. Termasuk bagian dagu," terang Jusri Pulubuhu, dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Pada saat hujan helm full face lebih aman dari tetesan hujan. Yang perlu diperhatikan adalah pemakai helm half face. Helm model half face yang tidak menutupi bagian dagu. Jangan lupa selalu lengkapi helm model ini dengan kaca helm atau visor. Agar air tidak menyerang langsung ke bagian muka. Yang bisa bikin muka terasa sakit akibat kena hantam air hujan.
Kaca Helm
Kaca helm atau visor penting dipakai. Jangan menantang hujan atau panas tanpa kaca helm. Saat panas kaca helm bisa membantu pandangan ke depan lebih jelas, tanpa hambatan sinar.
Pada musim hujan kaca helm melindungi muka dari percikan air hujan. Tanpa kaca helm, muka jadi sakit akibat kena tampar percikan air.
Kalau hujan sebaiknya pakai kaca helm bening. Kaca helm berwarna malah bikin pandangan terhalang. Apalagi kalau hujan deras, kaca berwarna akan sangat mengganggu jarak pandang.
"Sekarang kan banyak helm yang memiliki dua visor. Kombinasi kaca bening dan gelap. Ini bisa dimanfaatkan saat cuaca gak menentu seperti sekarang. Kalau panas pasang kaca gelap, pas hujan, tinggal geser kaca gelap, pakai kaca bening," terang Musi dari Siam Motor di Jl. Otista Raya 19A, Jakarta Timur, distributor helm dan variasi.
Jaket
Jaket jadi perlengkapan standar untuk melindungi tubuh pengendara. Dalam kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang, perlu trik cerdas dalam memilih jaket. Artinya, jaket tetap nyaman dipakai pada cuaca panas terik, dan pas dipakai ketika hujan datang mengguyur.
Jaket bahan kulit tetap ideal dipakai saat panas maupun hujan. Saat panas, walau terik, jaket kulit tidak terlalu menguras keringat. Apabila kalau hujan mengguyur tiba-tiba, jaket kulit bisa tetap melindungi pakaian jadi tetap kering.
Yang nggak punya jaket kulit nggak usah khawatir. Paling penting jaket simpel, sehingga saat dipakai bersamaan dengan jas hujan tidak terasa mengganjal di tubuh. Kalau terasa mengganjal atau memberatkan badan, malah bikin berkendara di hujan jadi tidak nyaman.
Sarung Tangan
Walau cuaca hujan, sarung tangan tetap penting dipakai. Sekarang, sudah banyak beredar sarung tangan dengan berbagai bahan di pasaran. Buat yang doyan pakai sarung tangan dengan bahan rajutan wool atau model half glove, sebaiknya tinggalkan dulu.
"Pilih sarung tangan yang berbahan tebal. Karena berfungsi melindungi kulit dan tulang jika terjadi gesekan langsung dengan tanah," tambah Jusri lagi.
Sarung tangan bahan rajutan wool lebih mengganggu ketika dipakai pada cuaca hujan. Sebab bahan wool, selain mudah menyimpan air juga mudah kering.
Ketika hujan bahan wool sangat licin untuk menggenggam setang. Ujung-ujungnya, gerak tangan jadi terganggu. Bahkan membahayakan. Selain itu, bahan yang mudah menyimpan air, bikin beban tangan jadi lebih berat.
Ini sudah seringkali MOTOR Plus bahas. Pilihan jas hujan bisa dari bentuk, warna dan bahan. Paling direkomendasi buat dipakai pasti jas hujan setelan celana. Pertimbangan keamanan salah satunya. Jas hujan dengan setelan celana sangat meminimalisasikan gangguan atau celaka.
Tidak seperti jas hujan model kelelawar, yang mengganggu ketika dipakai riding. Jas hujan model ini bisa saja nyangkut ke kendaraan lain. Misalnya nyangkut di spion motor atau kendaraan lain. Sangat mengganggu dan berbahaya.
Dari sisi warna, kelir jas hujan yang mencolok akan membantu pengendara lain melihat keberadaan pengendara. Untuk bahan, perkembangan bahan jas hujan makin pesat. Dahulu mungkin orang hanya mempertimbangkan bahan tebal. Bahan tebal diklaim tidak mudah robek.
"Sekarang banyak yang jas hujan berbahan tipis tetapi lebih lentur dan juga tidak mudah robek. Biasanya harganya juga mahal. Tetapi pemakaiannya juga bisa lama. Maklum, harga setara dengan kualitas," ucap Hanafi dari King Motor di Jl. Otista No. 35B, Jakarta Timur.
Bahan tipis dan lentur ini juga lebih mudah disimpan dan dikeringkan. Karena tidak banyak memakan tempat. "Juga bisa dilipat sampai pada ukuran kecil, sehingga motor yang punya bagasi kecil juga bisa tetap muat. Seperti Scoopy yang punya ukuran bagasi sangat kecil. Kalau jas hujan tebal, mengganjal di jok dan ujung-ujungnya bikin jok malah jadi susah ditutup. Selain merusak jas hujan itu sendiri, kelamaan juga bisa merusak bentuk jok," lanjut Hanafi.
Banyak pengendara yang salah kaprah waktu hujan turun. Karena nggak ada persiapan riding ketika hujan dan sayang kalau sepatu basah, yang dipakai selama riding malah sendal jepit. Walah, itu bahaya!
Ingat! Sendal jepit sama sekali tidak melindungi kaki. Kalau terpeleset dikit, kaki bisa jadi korban. Apalagi di musim hujan seperti sekarang, jalanan pasti licin. "Walau hujantetap gunakan sepatu yang bisa sempurna melindungi seluruh bagian kaki hingga menutupi mata kaki," anjur Jusri Pulubuhu.
Pada musim seperti sekarang persiapkan sepatu yang memang layak buat riding di saat hujan dan panas. Kalau nggak mau ribet dengan persiapan sepatu yang beda, atau nggak mau repot ganti sepatu, minimal sediakan mantel sepatu yang banyak di pasaran.
Banyak pilihan mantel sepatu yang ditawarkan, sebaiknya tetap mempertimbangkan keamanan. Saat musim hujan, jalanan pastinya lebih licin, bahan sol mantel juga perlu diperhatikan. "Kalau yang harganya murah bahannya juga kurang bagus, seperti bahan penutup tipis, dan sol yang licin," terang Muhamad Sidiq dari Aisyah Motor di Jl. Kalimalang No. 3A, Jakarta Timur.
Paling penting kaki tetap terlindungi, sewaktu hujan, riding tetap bisa aman dan nyaman.
Penulis : Niko, Hend, Teks Editor : Nurfil.
Sumber : http://motorplus.otomotifnet.com/, Selasa, 22 November 2011 06:17 WIB
Komentar
Posting Komentar