7 Kesalahan yang Dilakukan Ibu Hamil
Ketika kehamilan yang ditunggu-tunggu itu tiba, Anda berusaha menjaganya sebaik mungkin sehingga Anda cenderung bertindak terlalu hati-hati. Selain mengonsumsi asam folat setiap hari, menghindari alkohol dan berhenti merokok, Anda juga mengurangi aktivitas fisik dan memastikan makan yang banyak agar bayi mendapatkan cukup makanan. Namun sikap kehati-hatian Anda ini kadang menjadi berlebihan, ditambah lagi Anda melakukan kesalahan lain yang tidak membantu kondisi Anda. Ingin tahu apa saja kesalahan tersebut?
1. Tidak memakai sabuk pengaman
Ibu hamil biasanya enggan memakai sabuk pengaman ketika sedang berkendara, karena khawatir ikatan yang kencang akan menciderai janin di dalam kandungan. Hal ini terus berlangsung hingga kehamilan semakin besar. Namun, di Amerika kecelakaan mobil lebih sering menewaskan janin daripada bayi setiap tahunnya. Oleh karena itu, seat belt tetap harus terpasang saat berkendara. Jika rasanya kurang nyaman, pastikan tali pinggangnya terletak di bawah perut dan menyilang di panggul Anda.
Ibu hamil biasanya enggan memakai sabuk pengaman ketika sedang berkendara, karena khawatir ikatan yang kencang akan menciderai janin di dalam kandungan. Hal ini terus berlangsung hingga kehamilan semakin besar. Namun, di Amerika kecelakaan mobil lebih sering menewaskan janin daripada bayi setiap tahunnya. Oleh karena itu, seat belt tetap harus terpasang saat berkendara. Jika rasanya kurang nyaman, pastikan tali pinggangnya terletak di bawah perut dan menyilang di panggul Anda.
2. Berhenti mengonsumsi obat-obatan untuk penyakit yang diderita
Banyak perempuan mengira obat-obatan resep bisa menyebabkan kelainan atau cacat pada janin, sehingga memilih berhenti mengonsumsinya ketika hamil. Ini tindakan keliru, khususnya untuk Anda yang memang mengidap diabetes, asma, kelainan kejang, atau penyakit psikiatris, yang kondisinya harus tetap terjaga. Bila Anda mengidap suatu penyakit yang sudah Anda alami sebelum hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apakah Anda harus menghentikan atau melanjutkan pengobatannya.
Banyak perempuan mengira obat-obatan resep bisa menyebabkan kelainan atau cacat pada janin, sehingga memilih berhenti mengonsumsinya ketika hamil. Ini tindakan keliru, khususnya untuk Anda yang memang mengidap diabetes, asma, kelainan kejang, atau penyakit psikiatris, yang kondisinya harus tetap terjaga. Bila Anda mengidap suatu penyakit yang sudah Anda alami sebelum hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apakah Anda harus menghentikan atau melanjutkan pengobatannya.
3. Makan untuk dua orang
Penambahan berat badan rata-rata selama kehamilan seharusnya hanya sekitar 12 kg. Untuk mendapatkan penambahan berat normal tersebut, perempuan hanya perlu menambah 300 kalori dalam menu makannya sehari-hari. Yang penting, apa yang Anda konsumsi harus mengandung banyak vitamin dan protein. Menambah berat badan terlalu banyak hanya akan meningkatkan risiko hipertensi, diabetes gestasional, dan bayi berberat badan tinggi, yang hanya akan menyulitkan persalinan.
Jangan berhenti berolahraga hanya karena Anda sedang hamil. Lakukan olahraga ringan untuk memastikan Anda tetap bugar dan menyiapkan persalinan yang lancar. Jalan kaki juga akan membantu! Anda bisa meminta saran dokter mengenai olahraga yang sebaiknya Anda lakukan. Bila Anda memiliki risiko keguguran, kemungkinan Anda akan diminta menunggu setelah usia kandungan 12 minggu.
Jika kehamilan Anda tidak bermasalah, sebaiknya lakukan persalinan normal. Bila memilih operasi caesar, Anda justru akan mengalami proses pemulihan yang lebih sulit dan menyakitkan. Operasi caesar tentu dapat menyelamatkan nyawa Anda maupun bayi jika memang diperlukan, namun caesar tetaplah sebuah operasi besar yang dapat berujung pada masa post-partum selama enam minggu. Kesulitan menyusui, infeksi, dan masa pemulihan yang lebih lama juga merupakan beberapa efek sampingnya.
6. Melewatkan sarapan
Makan secara teratur (tiga kali makan dan dua kali snack) juga membantu menjaga kadar gula darah. Melewatkan sarapan, atau membiarkan perut kosong selama 9-12 jam, akan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Jika Anda mengalami mual-muntah, konsumsi cemilan seperti crackers sebelum Anda tidur malam untuk mengurangi mual pada pagi hari. Setelah bangun, konsumsi sarapan yang ringan.
7. Tidak memperhatikan kondisi emosional
Banyak ibu hamil mengalami stres atau ketegangan, entah karena kekhawatiran akan kondisi kehamilan atau karena masalah di kantor. Kondisi stres yang dibiarkan akan menyebabkan tubuh tidak menyerap semua nutrisi dalam makanan yang Anda konsumsi. Seperti saat tidak sedang hamil, stres juga membuat Anda ingin menikmati comfort food seperti cokelat, keripik, atau junk food. Makanan-makanan tersebut tidak membantu perkembangan janin, dan hanya menambah berat untuk si ibu. Tidurlah dengan cukup, ikuti kegiatan seperti yoga atau bergabung dengan milis-milis untuk calon ibu, agar Anda bisa lebih rileks dan menyiapkan diri lebih baik.
Penulis : Felicitas Harmandini, Dini
Sumber : http://female.kompas.com/, Jumat, 9 Desember 2011,11:24 WIB
Komentar
Posting Komentar