Demonstrasi Rusuh, Siapa Yang Salah ?



Bentrok antara polisi dan mahasiswa yang terjadi pada Selasa (27/3/2012) sore di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, menimbulkan korban di kedua belah pihak. Di pihak polisi, tercatat ada 17 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan dari pihak mahasiswa diperkirakan jumlahnya lebih dari 30 orang.


Lokasi di sekitar Stasiun Gambir itu seketika terasa layaknya arena pertarungan antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Batu, bom molotov, sampai gas air mata mewarnai peristiwa ini.

Korban pun jatuh dari kedua belah pihak yang bertikai tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan bentrokan ini bermula saat petugas Polsek Metro Gambir melakukan sweeping terhadap peserta unjuk rasa yang akan melakukan long march menuju Istana Negara.

"Penyekatan dilakukan karena ada sekelompok orang yang diduga akan demo menuju istana karena curiga, polisi menghadang dan berniat melakukan sweeping. Ternyata beberapa orang menghindar dan justru masuk ke tengah kelompoknya untuk memprovokasi yang lain," ujar Rikwanto, Selasa malam, di Mapolda Metro Jaya.

Aparat kepolisian menuding bahwa para mahasiswa yang terlibat bentrokan sebenarnya hendak membuat kerusuhan dalam aksi unjuk rasa. "Demo di Gambir itu sebenarnya kami melihat bukan untuk sampaikan pendapat di muka umum tapi memang mau rusuh," tukas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (27/3/2012) malam, di Mapolda Metro Jaya.


Ia mengatakan polisi curiga aksi mahasiswa memang diskenario untuk rusuh lantaran ditemukan sejumlah alat-alat untuk menyerang seperti kayu, batu, hingga bom molotov. "Saat mau kami periksa barang bawaan mereka, mereka menolak. Di sini kami baru mengerti kalau tujuan mereka bukan benar-benar untuk demo," kata Rikwanto.

Kepala Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, mengatakan bahwa aksi mahasiswa di Jakarta Pusat biasanya tidak seanarkis ini bahkan hingga berani menyerang anggota polisi lalu lintas yang bertugas di kawasan Senen.

"Biasanya kalau saya tangani mahasiswa dari Jakarta, seanarkis-anarkisnya mereka tidak akan menyerang polisi lalu lintas paling hanya bentrok dengan aparat yang amankan demo. Tidak dengan polisi lalu lintas yang ada di pos. Ini aneh," kata Yoyol.

Para mahasiswa ini juga merusak sebuah mobil Daihatsu Xenia warna silver bernomor L 1653 PO yang terparkir di lokasi kejadian. Kaca belakang dan samping mobil pecah dan badan mobil penyok. Pemilik mobil juga kehilangan kamera digital dan tas berisi pakaian, charger, dan buku tabungan atas nama Agus Soleh.

Komisaris Besar Rikwanto Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya menuturkan bahwa polisi sudah mengamankan 32 orang terkait bentrokan itu. Sebagian besar orang yang diamankan adalah para mahasiswa. Namun, ada tiga orang warga sipil yang diamankan lantaran melempari batu. Tiga warga sipil itu yakni Ariyanto (petugas toko listrik), Ali Sadikin (penganggur), dan Trio (pemulung).


"Dari polisi ada 17 orang yang jadi korban dan menjalani perawatan di rumah sakit. Dari jumlah itu, hanya satu orang yang rawat inap karena kepalanya sobek, sisanya rawat jalan," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/3/2012) malam.

Semua polisi yang terluka, katanya, menjalani pemeriksaan di Bidokkes Polda Metro Jaya, RS Tarakan, dan RSPAD Gatot Soebroto.


Sementara dari data yang dihimpun sebelumnya, ada sekitar 28 mahasiswa yang sempat dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto. Jumlah korban dari pihak mahasiswa diperkirakan bertambah lantaran ada pula mahasiswa yang dilarikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RS Tarakan. 
Sumber : http://megapolitan.kompas.com/, Rabu, 28 Maret 2012



Membaca berita di atas hati saya sungguh miris, tanpa memihak kedua belah pihak saya sungguh terkejut begitu mudahkah bangsa ini di pecah belah ?

Mahasiswa sebagai anak muda penuh idealisme hendak memperjuangkan nasip rakyat berhadapan para abdi negara yang memang ditugaskan untuk mengamankan dan menertibkan jalannya aksi demo agar berjalan lancar. 

Kita sungguh dapat memahami bagaimana gelora semangat idealisme mahasiswa kita dan memang di tangan merekalah masa depan bangsa ini terletak. Namun dengan melihat keberinagasan mereka saat demo sungguh saya sangat kecewa mungkin sebagian dari anda juga demikian. 

Sedangkan para petugas polisi, mereka memang ditugaskan untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama terjadi demo, dalam hal ini diatur dengan perijinan menyelenggarakan demo. Segala hal yang memungkinkan terjadinya gangguan keamanan / kerusuhan (anarkhis) harus dieliminir. Dan dengan berbagai cara mereka harus mempertanggungjawabkan tugasnya itu kepada negara.

Sebagai manusia kedua belah pihak bisa emosi, keadaan lelah dan capek serta banyaknya massa yang cenderung liar dan sulit dikendalikan.


Demonstrasi atau unjuk rasa adalah sarana mengungkapkan pendapat secara masal, seyogyanya dilakukan dengan tertib dan terarah, masing-masing peserta demo saling menjaga emosi rekan mereka, serta jangan ada orang lain masuk/ bergabung apalagi memprovokatori peserta demo. 

Penemuan tiga warga sipil yang terlibat dalam kerusuhan : Ariyanto (petugas toko listrik), Ali Sadikin (penganggur), dan Trio (pemulung), serta penemuan bom molotov, batu, kayu dan lain-lain  : menunjukkan bahwa demo sudah ditunggangi/ dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang "berkepentingan". Dikabarkan pula beberapa partai politik ikut berperan serta dalam kegiatan demo tersebut. 

Dengan mengetahui hal ini kita diharapkan lebih arif dalam mensikapi peristiwa ini, kejadian ini sangat kompleks dan tidak dapat dilihat secara hitam putih. 

Mari kita jaga emosi, dan menggunakan kedewasaan berpikir.

BBM naik atau tidak kita harus tetap bekerja keras untuk bangsa ini dan keluarga kita. Sluman - Slumun - Slamet, itulah pedoman kita jangan sampai emosi kita menyebabkan kita menjadi rendah martabat manusiawinya.

Mahasiswa adalah anak-anak kita, Polisi adalah sahabat kita, bersama kita berpadu : Indonesia adalah Satu, Satu untuk Indonesia !


Salam damai saya untuk anda semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?