Hidupkan Kembali Virus Raksasa Kuno, Ilmuwan Rusia Bahayakan Manusia ?
Sejak tahun 2003 silam, ilmuwan telah memulai misi pencarian virus-virus raksasa yang sedang tertidur di bagian-bagian paling ekstrim di Bumi. Yang cukup membuat khawatir, ilmuwan tidak hanya ingin menemukannya, tetapi juga menghidupkannya kembali!
Virus yang segera dihidupkan dalam waktu dekat adalah Mollviurus sibericum (M. sibericum). Virus adalah virus raksasa ke-4 yang ditemukan tertidur di tanah beku (permafrost) kawasan Siberia, Rusia, oleh tim ilmuwan Prancis yang tergabung dalam French National Centre (FNC)
Diklaim berumur 30.000 tahun, virus ini mempunyai ukuran yang fantastis, sekitar satu per sepuluh milimeter. Bahkan bisa dilihat dengan memakai mikroskop cahaya yang ada di sekolah-sekolah.
Cara membangunkan virus M. sibericum pun cukup mudah, ilmuwan hanya perlu menaruhnya di sebuah hewan bersel satu, seperti amoeba. Setelah berhasil bangun dari tidur panjangnya, ilmuwan berharap bisa mempelajari pola kehidupannya termasuk dampaknya pada lingkungan.
Menurut ilmuwan hal ini penting dilakukan mengingat virus-virus tak dikenal yang sedang mati suri di daratan es kutub bisa saja dengan mudah hidup kembali akibat pemanasan global. Oleh karena ini, mereka perlu bersiap-siap.
"Asal dan bagaimana virus raksasa ini bisa berevolusi masih jadi pertanyaan. Kita juga perlu waspada mengingat virus jenis ini bisa dengan mudah hidup lagi akibat pemanasan global," ujar Jean-Michel Claverie, pimpinan tim peneliti FNC, Daily Mail (08/09).
Di sisi lain, membangunkan virus raksasa ini dari tidurnya juga bisa membahayakan umat manusia. Bagaimana tidak, selain lebih besar, susunan gen-nya juga lebih rumit. Alhasil, membunuhnya bukanlah perkara mudah, terlebih ilmuwan sama sekali asing terhadap apa yang bisa dilakukan oleh virus M. sibericum.
"Jika kami tidak berhati-hati, kami bisa saja membangunkan virus mematikan seperti virus cacar 'smallpox' jenis baru yang dikira sudah punah," lanjut Claverie.
Sekedar informasi, virus M. sibericum mempunyai total gen hingga 500 buah. Berkali-kali lipat dari virus flu yang hanya memiliki 8 gen maksimal.
Penulis : Reporter : Bramy Biantoro
Sumber : www.merdeka.com, , Rabu, 9 September 2015, 16:07.
Komentar
Posting Komentar