Listrik di Rumah Sering “Jetrek”, Apa yang Salah?
Listrik rumah atau kantor kita sering mengalami mati karena kelebihan beban?
Hal ini mungkin tidak sedikit dari kita yang mengalaminya baik di rumah ataupun di kantor, tentunya padamnya listrik di rumah atau kantor kita akan mengganggu aktifitas pekerjaan kita yang hampir semua di dominasi dengan peralatan listrik, tidak hanya itu seringnya mati lampu akibat kelebihan beban akan mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik kita seperti komputer, lemari es, ac ataupun peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik.
Banyak anggapan saat arus listrik tiba-tiba terputus atau Mini Circuit Breaker (MCB)—alat pemutus arus listrik otomatis—di rumah "jetrek" turun berarti ada yang salah dengan instalasi listrik.
Hal ini mungkin tidak sedikit dari kita yang mengalaminya baik di rumah ataupun di kantor, tentunya padamnya listrik di rumah atau kantor kita akan mengganggu aktifitas pekerjaan kita yang hampir semua di dominasi dengan peralatan listrik, tidak hanya itu seringnya mati lampu akibat kelebihan beban akan mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik kita seperti komputer, lemari es, ac ataupun peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik.
Banyak anggapan saat arus listrik tiba-tiba terputus atau Mini Circuit Breaker (MCB)—alat pemutus arus listrik otomatis—di rumah "jetrek" turun berarti ada yang salah dengan instalasi listrik.
Anggapan itu menjadi lebih-lebih lagi muncul, ketika "jetrek" terjadi saat beberapa alat elektronik dinyalakan bersamaan. Benarkah seperti itu?
Frankco Nasarino Nainggolan, Product Marketing Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia ditemui Kompas.com, Sabtu (1/10/2016) mengungkapkan bahwa dugaan itu salah. Justru, kata dia, otomatis putusnya arus listrik itu menandakan bahwa MCB berfungsi baik.
“Guna MCB adalah memutuskan (arus listrik) saat jaringan listrik kelebihan beban. Nah, kalau terjadi hal itu berarti yang harus diperhatikan adalah pemakaian listrik di rumah,” ujar Rino, biasa Frankco disapa.
Rino menjelaskan, MCB memang alat proteksi listrik. Keadaan “jetrek”—atau arus listrik otomatis mati—adalah fungsi pengamanan agar risiko dan bahaya karena penggunaan listrik secara berlebihan tidak terjadi.
Sayangnya, kata Rino, banyak orang tak sadar dengan hal itu. Orang cenderung keras kepala mencoba mengakali agar semua alat bisa dipakai bersamaan menggunakan arus listrik. “Padahal itu bahaya,” sambungnya.
Adapun bahaya yang dimaksud bisa berupa rusaknya alat-alat yang terhubung langsung dengan listrik. Bahkan, dalam kasus yang lebih serius, pemakaian listrik berlebihan dapat menyebabkan kebakaran.
Miniature Circuit Breaker (MCB) dan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB).
Maka dari itu, bila sudah mengalami hal itu berkali-kali tandanya kapasitas beban daya di rumah-lah yang harus ditambah.
“Kita bisa hitung kok dari MCB yang terpasang saat ini berapa kapasitas dayanya. Nah apakah sudah sesuai dan cukup dengan alat-alat yang biasa kita gunakan?” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa besaran Ampere (A) yang tertera pada MCB menggambarkan batas maksimal dari pemakaian tegangan 220 Volt--tegangan yang sekarang dipakai untuk jaringan listrik Indonesia--untuk daya terpasang di rumah.
“Untuk menghitung berapa kapasitas daya di rumah kalikan saja berapa Ampere MCB dengan 220 itu,” papar Rino.
Contohnya, MCB 6A untuk tegangan 220 Volt berarti batasan pemakaian daya listrik dalam satu waktu di rumah adalah 1.320 Watt. Kalau sudah sering jetrek tapi masih sibuk menggerutu dan mengakali saja MCB di rumah, risiko atas pemakaian beban berlebihan itu pun bakal ada di pundak pengguna.
Berikut tips mengatasi listrik sering mati karena kelebihan beban.
Selain cara diatas ada baiknya kita konsultasikan dengan seorang yang mengatahui atau ahli dengan instalasi listrik rumah atau kantor
Berikut tips mengatasi listrik sering mati karena kelebihan beban.
- Kurangi beban AC dengan tidak memaksimalkan kerja AC kita, posisikan suhu tidak pada suhu minimal agar kerja AC tidak menyedot banyak daya listrik rumah atau kantor kita.
- Atur jam penggunaan peralatan listrik agar listrik tidak langsung padam, seperti penggunaan mesin cuci, setrika ataupun pemanas air atau mesin pembuat kopi.
- Mengalokasi dana untuk mengganti beberapa peralatan listrik yang memakan banyak daya dengan mengganti yang baru, karena peralatan listrik yang baru membutuhkan sedikit daya jika kita bandingkan peralatan listrik yang lama, seperti AC, mesin cuci, televisi, lemari es ataupun peralatan listrik lainnya, hampir separuh lebih daya yang dapat kita hemat dan tentunya hal ini akan menghemat biaya tagihan listrik kita.
- Melakukan pengecekan dan pengantian komponen pada instalasi listrik kita yang mengalami kerusakan seperti MCB, kabel listrik dan komponen lain yang diirasa menjadi penyebab terjadinya listrik yang mati.
Selain cara diatas ada baiknya kita konsultasikan dengan seorang yang mengatahui atau ahli dengan instalasi listrik rumah atau kantor
Komentar
Posting Komentar