Inilah Jawaban Mengapa Meskipun Pusat Gempa Lombok Berlokasi di Lereng Gunung Rinjani, Tetapi Bisa Memicu Tsunami...


Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa bumi yang baru saja terjadi di wilayah Lombok dengan magnitudo 7 berlokasi di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Tepatnya berlokasi di darat pada lerang utara timur laut Gunung Rinjani pada jarak 18 kilometer arah barat laut Lombok Timur pada kedalaman 15 kilometer," ujar Dwikorita dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (5/8/2018) malam.

"Dengan memperhatikan kondisi episenter, hiposenter, mekanisme sumbernya maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas patahan naik atau sesar naik Flores," kata Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jl Angkasa I, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (5/8/2018).

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik," ungkapya.

Video : "Konferensi Pers BMKG Terkait Gempa Lombok & Peringatan Tsunami"

Bacaan terkait : Pusatnya Gempanya di Darat, Kenapa Gempa Lombok Berpotensi Tsunami?

Gempa 7 SR ini merupakan satu rangkaian dengan gempa 6,4 SR pekan lalu yang berpusat di Lombok Timur. Gempa hari ini adalah gempa bumi utama. Dwikorita menjelaskan, gempa bumi ini tergolong gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas patahan yang naik. BMKG menyatakan gempa ini merupakan gempa bumi utama dari rangkaian gempa pendahuluan.

"Mengingat episenter atau pusat gempanya relatif sama dengan gempa bumi pada 29 Juli 2018 lalu, maka BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini yang baru saja terjadi merupakan gempa bumi utama atau main shock," jelas Dwikorita.


"Mengingat pusat gempanya sama dengan gempa bumi yang terjadi tanggal 29 Juli 2018 lalu maka BMKG menyatakan gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama, atau main shock dari rangkaian gempa bumi yang terjadi sebelumnya," kata dia.

Dwikorita juga menyatakan masyarakat di Lombok yang sempat mengungsi ke dataran tinggi bisa kembali ke permukiman asalnya. Hal itu terkait telah dicabutnya peringatan dini tsunami sehubungan terjadinya gempa di wilayah Lombok yang bermagnitudo 7.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan peringatan tsunami telah berakhir pada Minggu (5/8/2018) malam, sehubungan terjadinya gempa di wilayah Lombok bermagnitudo 7. 

Dalam wawancara dengan Kompas TV Rahmat Triyono mengungkapkan peringatan tsunami telah berakhir. "Ini karena tsunami hanya setinggi 13 cm dan ini tiak signifikan, sehingga warning tsunami berakhir," jelasnya. 

Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Lombok memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada. BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta warga Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap tenang dan menjauhi bibir pantai pasca gempa 7 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok Utara pukul 18.46 WIB, Minggu (5/8).

Gempa yang berlokasi di 8.37 LS, 116.48BT dengan kedalaman 15 Kilometer tersebut berpotensi terjadinya tsunami.


“Meski prediksi gelombang paling tinggi hanya setengah meter, tapi kami minta masyarakat segera jauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh lebih tinggi. Upayakan untuk tetap tenang dan tidak panik,” ungkap Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (5/8).

Dwikorita mengatakan gelombang tsunami yang tiba bisa saja berbeda-beda. “Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar,” tuturnya.

Diungkapkan, hingga saat ini BMKG terus memantau kondisi terkini pasca gempa dan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Terus kami pantau dari Pusat Gempa Nasional di Jakarta, termasuk potensi terus terjadinya gempa susulan,” terangnya.

Dwikorita memaparkan hingga pukul 19.51 WIB, telah terjadi 16 kali gempa susulan namun dengan magnitudo yang jauh lebih kecil. Namun demikian, Ia meminta masyarakat untuk terus waspada dan tidak mendiami bangunan atau rumah yang rawan runtuh.

Berapa saat setelah himbaun di keluarkan BMKG Pusat, Warga yang ada di kecamatan maluk kabupaten sumbawa barat NTB berhamburan keluar rumah dan mencari dataran tinggi untuk menyelamatkan diri.

Di samping himbauan dari BMKG pusat, Sirine sunami yang berada di pantai maluk berbunyi hingga membuat warga semakin panik. Seketika dataran tinggi yang berada tidak jauh dari kantor telkom maluk di penuhi warga yang menggunakan sepeda motor,  mobil dan para warga yang berlari ketakutan. Sementara itu pantauan reporter media ini, kantor kepolisian sektor maluk juga di penuhi dengan warga yang kawatir akan terjadinya sunami,

hingga BMKG pusat Mengeluarkan himbaun yang menarik peringatan dini sunami memvuat kehawatiran warga beransur membaik hingga sebagian warga memutuskan untuk kembali kerumah masing masing. Namun tidak sedikit pula yang masih merasa panik  bertahan di tempat. hingga brita ini di muat situasi dan kondisi di kecamatan maluk masih terpantau aman dan terkendali.


Gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur. Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlalu lalang di jalan dengn kondisi gelap karena listrik padam.


"Yang rumahnya tidak rusak, tidak retak, sudah aman untuk kembali ke rumah meskipun tetap harus waspada. Dan juga aman apabila rumahnya di dekat pantai karena peringatan dini tsunami telah berakhir," kata Dwikorita.

Ia juga mengingatkan, bagi masyarakat yang rumahnya retak atau rusak parah, diminta tak mendatangi atau tinggal di rumah tersebut.

"Bangunan yang retak dan rusak sebaiknya tidak usah di datangi, kalau miring sebaiknya tidak ditinggali. Yang masih utuh tidak apa-apa," ujarnya.

Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa Lombok memunculkan potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada.

BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai. Gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur.

Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlalu lalang di jalan dengn kondisi gelap karena listrik padam.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), intensitas gempa di Kota Mataram VII MMI, Karangasem VI MMI, Ubud V MMI, Denpasar IV MMI, Kuta IV MMI, Tabanan V MMI, Singaraja III MMI, Negara IV MMI, Banyuwangi III MMI, Jember III MMI, dan Malang II MMI.

Penyusun : Yohanes Gitoyo, S P
Sumber :

  • https://lensantb.com/2018/08/gempa-lombok-berpotensi-tsunami-bmkg-jauhi-bibir-pantai/
  • https://regional.kompas.com/read/2018/08/05/20471201/gempa-lombok-bmkg-akhiri-peringatan-dini-tsunami
  • http://jabar.tribunnews.com/2018/08/01/analisis-pvmbg-sebut-gempa-bumi-lombok-akibat-patahan-aktif
  • https://law-justice.co/tercatat-115-gempa-susulan-di-lombok.html
  • https://news.detik.com/berita/4151203/ini-pemicu-gempa-7-sr-di-lombok-ntb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??