Cara Membedakan Ponsel Baru Dengan Ponsel Rekondisi
Hati-hati dalam membeli handphone, karena jika tidak teliti tidak menutup kemungkinan handphone yang anda beli adalah handphone rekondisi.
Handphone rekondisi adalah sebuah handphone yang dirakit ulang dari beberapa komponen handphone bekas yang masih bisa berfungsi. Jadi sama saja sebenarnya jika membeli handphone rekondisi kita membeli handphone dengan beberapa komponen didalamnya adalah bekas. Dan tentunya jika handphone tersebut bekas, maka kemungkinan tidak akan awet untuk digunakan.
Ciri-ciri handphone rekondisi :
- Spesifikasi rekondisi sangat berbeda dengan ponsel asli. Jadi yang mirip sebenarnya hanyalah tampilan casing, termasuk merek dan serinya.
- Kualitas suara terdengan jelek dan pecah; anda bisa menguji dengan memutar lagu.
- Casing ponsel sekilas terlihat mirip asli, tetapi jika diteliti ternyata dibuat dari bahan yang berbeda.
- Bobot ponsel palsu lebih ringan.
- Huruf-huruf pada ponsel tampak berbeda.
80% ponsel garansi tidak resmi yang diperjual belikan, battery dan chargernya palsu, termasuk yang dijual di outlet resmi Operator selular, karena itu semua bukan barang baru (barang bekas rusak/reject di luar negeri, diperbaiki dan dibungkus ulang seperti baru, namanya refurbish product atau bahasa Indonesia-nya barang rekondisi).
Langkah-langkah pencegahan :
- Belilah barang yang bergaransi resmi di toko yang penjualnya paling tidak bisa anda percaya, disarankan outlet resmi produsen.
- Jangan mudah tergiur oleh harga murah. Kadang, barang yang dijual murah biar pun bergaransi resmi ternyata tidak 100% baru atau perlengkapannya sudah ditukar.
- Segel plastik dan kemasan bagus tidak menjamin barang yang terdapat didalamnya.
- Amati bungkus kemasan apakah pernah dibuka, biasanya ada segel berhologram resmi.
- Perhatikan kotak ponselnya kadang cetakannya buram terkesan murahan dan bahan kartonnya tipis.
- Perhatikan jenis garansi yang diberikan garansi resmi produsen atau garansi toko, biasanya handphone rekondisi menggunakan garansi toko.
- Perhatikan kelengkapan yang menyertai, kelengkapan yang asli biasanya berhologram dan memiliki spesifikasi bentuk, berat, barcode dan ciri lain yang lebih spesifik.
- Battery asli (misalnya nokia) dilengkapi hologram asli. Kalau diperhatikan bentuknya sangat jelas. Dua buah tangan sedang bersalaman. Kalau battery digerakkan kiri-kanan-depan-belakang. Disamping hologram ada stiker hitam yang kalau dikerok akan muncul angka yang bisa dicek validitas (keasliannya) di website resmi nokia. Yang palsu hologram tidak jelas Cuma berkilau, warna kekuning-kuningan, tulisannya juga agak buram, kalau dipegang permukaan battery berbeda dengan yang asli.
- Charger asli bisa dipastikan kalau dipegang berasa agak berat dan ada barcodenya. Sedangkan yang palsu sangat ringan dan kasar buatannya, barcode juga tidak terlihat jelas.
Dan jika ternyata anda telah salah beli baterai handphone palsu atau sengaja beli yang palsu (lebih murah, 10-ribuan), sebaiknya jangan sering-sering charge baterai ponsel dalam waktu yang lama. Kalau pake baterai palsu agak riskan. Bisa meledak. Kalo battery asli paling tidak rusak atau soak dan gampang low-batt, tapi tidak mungkin akan meledak. Battery diraba dengan tangan kalau bentuknya gelembung/buncit dibagian tengah seperti orang hamil seperti itu tanda-tanda sudah mau keluar isinya alias meledak.
Disamping handphone rekondisi, produk lain yang harus diwaspadai adalah handphone dari pasar gelap (barang BM=black market). handphone jenis ini adalah handphone ASPAL (asli tapi palsu), bisa barang selundupan, rekondisi, produk reject, atau bahkan barang haram-handphone curian-.
Untuk sedikit mengetahui apakah handphone tersebut asli atau tidak bisa dilihat dari negara mana handphone tersebut dibuat beserta kualitasnya silahkan baca screenshot berikut.
Sumber :
- http://blog.fastncheap.com/, Heru Putra, 25 Pebruari 2011.
- http://radenbeletz.com/tips-cara-mengetes-hp-asli-atau-palsu.html
Komentar
Posting Komentar