Mengenal Perkembangan Tahapan Pubertas Pada Pria


Menurut Tanner, pubertas pria terbagi menjadi 5 tahap. Indikator yang ditinjau adalah ukuran/ volume testis, panjang penis, warna kulit dan rambut pubes.




  • Tahap P1: Prepubertal, panjang testis kurang dari 2,5 cm. 
  • Tahap P2: Peningkatan ukuran testis, kulit skrotum sedikit lebih gelap dari sebelumnya, tumbuh rambut pubis tapi masih sedikit. 
  • Tahap P3: Ukuran panjang testis sekitar 3,3-3,5 cm, penis memanjang, rambut pubes semakin banyak. 
  • Tahap P4: Testis panjang rata-rata sekitar 4.1-4,5 cm, penis semakin besar dan panjang, rambut pubes sudah seperti pada dewasa. 
  • Tahap P5: Ukuran panjang testis lebih dari 4,5 cm dan proses spermatogenesis terjadi sempurna sehingga jumlah sperma yang matur mencukupi untuk fungsi reproduksi.

Perubahan Hormon


Sebelum puber dimulai, sekitar usia 8-9 tahun terjadi peningkatan signifikan hormon androgen dari korteks adrenal (adrenarche). Sementara itu, aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-testis menyebabkan peningkatan kadar hormon FSH, LH dan testosteron darah signifikan dimulai usia 11,5 tahun. Peningkatan ini dimulai bersamaan dengan peningkatan ukuran testis (P2). Rambut pubes, ukuran penis dan percepatan tinggi badan dipengaruhi oleh peningkatan hormon androgen.

Peningkatan ukuran penis dan testis


Karena pengaruh hormon androgen, terjadi peningkatan ukuran penis dan testis. Ukuran testis bertambah lebih dahulu, dimulai usia sekitar 11-12 tahun sedangkan pertambahan ukuran penis mulai sekitar usia 12-13 tahun. Peningkatan ukuran testis berkaitan dengan peningkatan sintesis hormon testosteron, makin aktifnya proses spermatogenesis dan perkembangan kelenjar-kelenjar seksual yang berkontribusi terhadap sekresi cairan semen. 

Pada usia puber, peningkatan sekresi cairan akan menyebabkan penuhnya saluran reproduksi yang memicu terjadinya kontraksi involunter (ejakulasi), dan biasanya dipicu oleh mimpi erotis. Hal ini yang disebut nocturnal emmision atau wet dream (mimpi basah) pada anak usia puber. Cairan yang keluar pada saat awal pubertas belum terdapat sperma sehingga belum dapat berfungsi dalam reproduksi seksual. Baru setelah 1-2 tahun berikutnya sperma dalam semen (cairan ejakuat) jumlahnya cukup dan matur.

Sumber : http://djjars.blogspot.com/, Kamis, April 05, 2012, 16:26 WIB 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Kredit Bank.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Inilah : Satyrichthys welchi, Ikan Asal Aceh Yang Bentuknya Seperti Pesawat Tempur Siluman !

10 Video Dokumenter (Asli) Pada Jaman Penjajahan Belanda, Jepang dan Perang Kemerdekaan Indonesia : 1945 - 1949.