Mengenal Jupiter Aerobatic Team TNI AU, Elang-Elang Indikator Profesionalisme TNI AU.


Saat membuka Kompas.com, saya disambut dengan tajuk berita utama “Dua Pesawat Aerobatik TNI AU Serempetan di Udara Sebelum Jatuh” yang di-posting pada Minggu, 15 Maret 2015 oukul 14:37 WIB.

“Dua pesawat tim aerobatik Jupiter TNI AU Indonesia jatuh dalam sebuah sesi latihan pada pameran Langkawi International Maritime dan Aerospace (LIMA) 2015, di Malaysia, Minggu (15/3/2015) sore,” demikian paragraf pertama berita tersebut.


Dituliskan bahwa dalam insiden tersebut dua pesawat KAI KT-1B Woongbi itu berserempetan di udara sebelum akhirnya jatuh dan terbakar. Gumpalan asap terlihat di lokasi kecelakaan di dekat Bandara Internasional Langkawi.

Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basyah yang diwawancarai, membenarkan kejadian tersebut. “Info benar dan lain-lain masih didalami,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (15/3/2015), merujuk ke informasi yang beredar di media sosial. Namun Fuad Basyah tak bersedia memaparkan lebih lanjut mengenai insiden tersebut, selain memastikan bahwa para pilot kedua pesawat itu selamat.

Masih dalam tajuk yang sama diungkap bahwa The Star, salah satu media di Malaysia, mengutip cerita seorang saksi mata bernama Markus Chong yang menulis dalam posting-an di Facebook, “Dua pesawat yang bertabrakan berasal dari Jupiter Aerobatic Team. Kedua pilot terlontar. Mudah-mudahan tidak ada yang cedera.”


PHOTO: Flames and smoke can be seen following a plane crash during a practice run for the Langkawi International Maritime and Aerospace exhibition, March 16, 2016.

PHOTO: A plane from Indonesias Jupiter aerobatics team can be seen after crashing during a practice run for the Langkawi International Maritime and Aerospace exhibition, March 16, 2016.




Gambar jatuhnya pesawat dan 4 awak yang selamat.

New Sunday Times melengkapi bahwa salah satu pesawat jatuh di dalam perimeter Bandara Internasional Langkawi. Sementara yang satunya lagi jatuh di dekat atau di sebuah desa di pinggiran bandara.

Video JAT at Langkawi

Acara ini sekaligus ajang pemanasan The Jupiters dalam misi mengikuti Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (Lima) 2015. Pameran LIMA 2015 sendiri merupakan ajang mempromosikan kemampuan produk-produk maritim dan kedirgantaraan dengan pangsa pasar Asia Pasifik.

Dalam jumpa pers, Komandan Lanud Adisutjipto yang juga berperan sebagai Mission Comander Marsma TNI Yandi I Sutanandika menuturkan bahwa Tim Jupiters adalah kebanggaan masyarakat Indonesia dan mengangkat derajat bangsa Indonesia di mata internasional. “The Jupiters adalah kekuatan kita … kita harus bangga mempunyai The Jupiters,” tegasnya.


Dalam kesempatan tersebut diluncurkan Buku “The Jupiters” yang diterbitkan oleh Periplus. Buku ini berisikan sejarah dan perkembangan Jupiter Aerobatik Tim. Melalui buku ini diharapkan masyarakat kian mengenal The Jupiters yang merupakan salah satu indikator profesionalisme TNI AU.

Mungkin saja tim Jupiter belum dikenal luas oleh masyarakat umum. Namun diam-diam, tim yang base-nya di TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta ini, dan dikenal dengan nama kesayangan The Jupiters, telah mengukir nama harum Indonesia. Maka pada artikel berikut mari kita mengenal lebih dekat : Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara atau Jupiter Aerobatic Team TNI AU disingkat JAT .


Jupiter Aerobatic Team TNI AU.


Nama Jupiter berasal dari sebutan bagi para instruktur penerbang yang mengajar di Lanud Adisutjipto.  Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara atau Jupiter Aerobatic Team TNI AU disingkat JAT merupakan salah satu tim aerobatik milik TNI Angkatan Udara dalam bentuk Skadron Khusus yang terbentuk sejak tahun 1996. Tampil pertama kali pada HUT TNI tanggal 5 Oktober 1997 dengan menggunakan 4 pesawat MK 53 HS Hawk. namun karena sesuatu dan lain hal kegiatan tersebut dihentikan pada tahun 2002.



Setelah vacum selama beberapa tahun, pada awal tahun 2008 TNI AU mulai merintis kembali team aerobaticnya dengan menggunakan pesawat KT 1 Woongbee buatan korea yang memperkuat Skadron Pendidikan 102.





Pertunjukkan pertama di depan masyarakat umum dilakukan pada tanggal 4 Juli 2008 di Yogyakarta pada upacara wingday Sekolah Penerbang TNI AU dan yang kedua di Jakarta pada bulan November 2008. Sebanyak 8 pesawat latih KT-1B Woong Bee buatan Korea Selatan yang dicat dengan warna Merah-Putih, menjadi bagian tim ini.



7 Atraksi Mendebarkan Tim Aerobatik Jupiter.

7 Atraksi Mendebarkan Tim Aerobatik Jupiter

Sudah menjadi kelaziman tim aerobatik Jupiter akan memaerkan kemampuannya. Tim Jupiter memiliki kemampuan menyuguhkan banyak formasi. Antara lain Jupiter Roll, Kite Barrel Roll, Clover Leaf, Arrow Head Loop-Break Off, Half Cuban-Jupiter Wheel, Tanggo To Diamond Loop, Leader Benefit, Mirror, Screw Roll, Heart, Roll Slide, dan Arrow Head Loop.

Pesawat aerobatik yang digunakan Tim Jupiter ada berbagai macam. Tahun 1997 di awal pembentukan Tim Jupiter menggunakan pesawat HS Hawk Mk-53 buatan Inggris. Tambahan pesawat Hawk 109 dan F-16 Fighting Falcon menjadi andalan sejak 2001. Pesawat terbaru KT-1B Wong Be buatan Korea Selatan dipakai tim Jupiter pada 2011. Berikut Beberapa formasi sulit dan mendebarkan yang biasa dilakukan Tim Jupiter:


1. JUPITER ROLL


Biasanya muncul di awal penampilan. Formasi Jupiter Roll berlangsung cepat. Selama beberapa kali pesawat akan berputar 360 derajat. Titik formasi Jupiter Roll sering dilakukan di dekat panggung utama, yang biasanya ditempati presiden. 


2. MANUVER CERMIN


Dua pesawat aerobatik Jupiter terbang bersama. Yang menegangkan keduanya terbang bersusun namun satu pesawat terbang terbalik. Formasi Cermin membutuhkan konsentrasi pilot karena sayap pelakang pesawat saling berdekatan. 

Tim Jupiter akan melakukan satu kali manuver berputar lalu terbang vertikal kemudian menungkik ke bawah. Ketika sejajar dengan daratan pesawat akan berguling kemudian menungkik vertikal kembali. Dan diakhiri beberapa kali manuver terbang berguling.


3. KNIFE EDGE SPIN


Formasi ini andalan tim Jupiter. Penonton disuguhkan pesawat Jupiter seolah-olah mengalami kecelakaan karena mesin mati. Ketika pesawat bermanuver vertikal, tiba-tiba mesinnya mati. Pesawat seolah-olah benar mati dengan berguling ke arah bawah sambil mengeluarkan asap. Ketika mendekati daratan, seolah mesin pesawat kembali hidup pesawat langsung bermanuver searah daratan.


4. FORMASI ANAK PANAH


Sekitar enam atau empat pesawat Tim Jupiter akan membentuk anak panah yang saling berdekatan. Pemimpin berada paling depan dengan diikuti pesawat lainnya.
Dalam formasi Anak Panah, tim Jupiter akan terbang menanjak dengan cepat kemudian membuat lintasan vertikal. Supaya lebih indah, formasi Anak Panah sering diikuti keluarnya asap putih dari sayap pesawat. 


5. DAUN SEMANGGI

Formasi ini cukup sulit. Tim aerobatik Jupiter akan terbang membentuk daun Semanggi seperti dua buah angka delapan. Pesawat akan bermanuver vertikal membentuk lingkaran kemudian terbang menukik membentuk lingkaran. Manuver itu dilakukan dua kali sebelum diakhiri manuver vertikal. 


6. FORMASI BERTABRAKA (CROSS OVER BREAK)


Formasi bertabrakan menjadi formasi sulit lainnya yang biasa dilakukan tim aerobatik Jupiter. Dua buah pesawat dengan kecepatan tinggi akan saling berhadapan dari dua arah berbeda. Bagian yang menegangkan ketika pesawat seolah bertemu dan berguling untuk menghindari tabrakan. Pada formasi lainnya bisa dilakukan dengan empat pesawat saling terbang berguling menghindari tabrakan dan diakhiri manuver vertikal. 


7. FORMASI PARASOL BREAK


Formasi ini biasanya tampil di akhir acara. Sebagai salam penutup lebih dari empat pesawat akan menukik ke arah daratan seolah menghujam bumi. Sebelum mencapai daratan pesawat bermanuver vertikal atau ke samping. Formasi penutup juga ditambahi kepulan asap dengan warna berbeda dari masing-masing pesawat.




Album Foto Aksi Jupiter Aerobatic Team TNI AU.







Semua anggota dari Jupiter Aerobatic Team (JAT) adalah instruktur terbang. Sebagai instruktur, pertama adalah Kolonel Pnb Anang "Morgan" Nurhadi yang merupakan lulusan Akademi TNI AU angkatan tahun 1987. Mantan komandan Wing Pendidikan Terbang yang pernah menjabat sebagai komandan Lanud Banjarmasin ini memiliki pengalaman ribuan jam terbang dan pernah menerbangkan beberapa tipe pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53, F-5 Tiger dan F-16. Instruktur kedua adalah Mayor Pnb James "Octopus" Singal saat ini menjabat sebagai komandan Skadron Udara 21 yang tidak lama lagi akan menggunakan pesawat Super Tucano buatan Brazil. Octopus, pria kelahiran Airmadidi Sulawesi Utara adalah alumnus AAU 1996 saat ini aktif mengajar formasi aerobatik JAT di tengah kesibukannya sebagai Komandan Skadron Udara 21. beberapa pesawat yang pernah diterbangkannya antara lain : AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan F-5 Tiger. Instruktur ketiga adalah Mayor Pnb Feri " Mirage" Yunaldi yang merupakan penerbang asal Pariaman Sumatera Barat, merupakan ex Jupiter 2. Alumnus AAU 1997 dan penggemar masakan pedas ini pernah menerbangkan beberapa jenis pesawat antara lain AS-202 Bravo, T-34 C, Kt-1 B, Hawk MK 53 dan Hawk 109/2.

Video : d'jupiters-jupiter aerobatic team

Pimpinan dan Anggota Jupiter Aerobatic Team.


  1. Jupiter One : Jupiter One adalah pimpinan atau leader dalam jupiter aerobatic team. Tugasnya dalam tim aerobatic sangatlah berat, dia harus mampu memimpin tim dalam melaksanakan berbagai macam manuver yang sangat berbahaya dan ekstrem untuk ditampilkan. Leader juga dituntut harus mampu membuat manuver yang tepat dan dapat dinikmati oleh para penonton pada saat pelaksanaan show sehingga trik - trik dan efek visual yang diinginkan tercapai. Saat ini jupiter one dijabat oleh Letkol Pnb Dedy "Leopard" Susanto, Komandan Skadik 102 (Yogya) yang diperkuat pesawat KT-1 B Woong Bee dan T-34 Charlie. Dedy Susanto (juga Jupiter 534) sebelumnya merupakan penerbang pesawat F-5 Tiger menjadi leader JAT sejak bulan Mei 2011 menggantikan Letkol Pnb Ramot "Congo" Sinaga.
  2. Jupiter Two : Jupiter Two. Jupiter Two posisinya berada pada posisi wingman kanan dalam. yang dipercaya adalah Mayor Pnb Frando "Fennec" Marpaung (AAU tahun 2000). Frando kini menjabat sebagai Komandan Flight Dik C Skadik 102 Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto. Fennec yang merupakan pria kelahiran Sumatera Utara ini sebelumnya penerbang MK-53 H.S Hawk, dia menggantikan posisi Mayor Penerbang Marcellinus AKD yang berpindah posisi menjadi jupiter 6. Fennec tergabung sebagai member Jupiter sejak Januari 2012.
  3. Jupiter Three : Jupiter Three. Posisi ini dipercayakan kepada Kapten PNB Gusti Ngurah Adi yang berada diposisi wingman kiri (left wingman). Dalam Formasi JAT, jupiter 3 dan 2 memegang peranan sangat penting, manuver yang dilaksanakannya harus dikerjakan dengan halus karena pergerakan tiba - tiba (rough) akan menyulitkan bagi posisi wingman sebelah luar. Beberapa manuver yang dilaksanakannya antara lain Loop, clover leaf, Barrell Roll, Jupiter roll, Jupiter roll back, Roll slide, leader benefit serta salah satu manuver yang paling diandalkan bersama jupiter two adalah tanggo to diamond loop yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
  4. Jupiter Four : Jupiter Four. Jupiter Four posisinya berada pada bagian belakang tengah, dikenal juga sebagai posisi slot. Posisi ini diisi oleh Mayor Pnb H.S "Condor" Romas alumnus AAU tahun 1999, Kepala Kelompok Instruktur Skadik 102. "Condor" yang kelahiran Mataram Lombok (call sign J-674) dan sebelumnya menerbangkan pesawat tempur Hawk MK 109/209, menempati posisi ini sejak Januari 2012 Sebelumnya Condor adalah member no 3 atau left wingman. Tingkat kesulitan manuver yang dilaksanakan cukup tinggi karena posisinya yang di belakang membutuhkan extra power untuk dapat tetap mengikuti pesawat di depannya.
  5. Jupiter Five : Jupiter Five. Posisinya berada pada paling kiri luar (Syncro), saat ini ditempati oleh Mayor Penerbang H.M "Razor" Kisha, Komandan Flight Ops C Skadik 102. Kisha (Jupiter 690) adalah juga penerbang pesawat Hawk 100/200, bergabung dalam tim aerobatik ini sejak bulan April 2011. Dalam Jupiter Aerobatic team, Jupiter 5 merupakan lead synchro yang memimpin jupiter 6 saat melaksanakan manuver synchro yang sangat ekstrem.
  6. Jupiter Six : Jupiter Six. Posisi ini diawaki oleh Mayor Pnb Marcell "Liger" Dirgantara (juga Jupiter 677), Dan Flight Dik B Skadik 102. Marcell adalah penerbang F-5 Tiger, bergabung dalam Jupiter aerobatic team sejak bulan Mei 2011, pada awalnya sebagai Jupiter 2. Ada beberapa manuver berbahaya dan ekstrem yang dilaksanakan oleh jupiter six bersama - sama dengan jupiter 5.
  7. The Backseaters : Ini adalah sebutan bagi para penerbang JAT yang duduk di kursi belakang (back seater). Tugas dari backseaters adalah sebagai buddy safety, membantu front seater dan juga sekaligus menjalankan proses regenerasi untuk menggantikan front seater pada berikutnya.


Semoga dengan bencana ini, apapun penyebabnya tidak menyurutkan keinginan untuk mengenalkan keindahan dunia penerbangan melalui pembentukan tim aerobatik udara, yang pastinya memberi nilai tambah pada kemampuan profesionalitas TNI kita yang tinggi.

Bagi anda yang ingin mengenal Jupiter Aerobatic Team TNI AU lebih jauh kunjungi blog resmi mereka di :

Facebook :

Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber : 
  1. http://abcnews.go.com/International/planes-collide-fiery-crash-practice-malaysia-airshow/story?id=29647769
  2. http://tni-au.mil.id/pustaka/mengenal-jupiter-aerobatic-team-jat-tni-au
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Tim_Aerobatik_Jupiter_TNI_Angkatan_Udara
  4. http://lifestyle.kompasiana.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Kredit Bank.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Inilah : Satyrichthys welchi, Ikan Asal Aceh Yang Bentuknya Seperti Pesawat Tempur Siluman !

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?