Pertalite Jadi Tahap Awal untuk Hapus Ron88 (Premium) ? Ini Penjelasan Pertamina ....
PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat akan meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) varian baru bernama Pertalite. Varian itu memiliki kandungan oktan 90 (RON90).
Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) Agung Wicaksono mengatakan, sebagai varian baru, Pertamina sah-sah saja mengeluarkan Pertalite. Namun, dia menegaskan jika disebut bahwa Pertalite merupakan langkah bertahap dari Pertamina untuk mengalihkan RON88 menjadi RON92. Agung menegaskan hal tersebut tidak sesuai dengan rekomendasi tim.
“Kalau ditanya apakah Pertalite ini sudah sesuai rekomendasi tim atau belum, saya tegaskan tidak sesuai. Karena yang menjadi rekomendasi tim adalah penghapusan impor RON88. Kalau Pertamina menganggap Pertalite ini langkah menuju (rekomendasi) itu, silakan. Tapi ini bukan merupakan apa yang kita rekomendasikan,” kata Agung dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (19/4/2015).
Diakui Agung, dengan realitas kemampuan kilang Pertamina saat ini sangat sulit untuk memproduksi seluruhnya RON92, sesuai rekomendasi tim. Di sisi lain, upgrading pun perlu waktu. Agung menyadari perlu ada tahapan dari RON88 menjadi RON92.
“Tahapan perlu, tapi apakah tahapannya lewat RON90 dulu itu soal lain. RON88 yang diproduksi Pertamina dioptimalkan di sekitar kilang itu, karena kawasan itu membutuhkan. Tapi kalau Jakarta dan jalan tol yang sepenuhnya bisa RON92, ya kita dorong. Jadi bertahapnya bukan RON-nya, tapi wilayah (distribusinya),” kata dia.
Berbeda pendapat, VP Fuel Ritel PT Pertamina Muhammad Iskandar tetap berpendapat bahwa Pertalite yang rencananya rilis Mei 2015 ini bertujuan untuk memenuhi rekomendasi Tim Anti Mafia Migas, di samping memenuhi tuntutan dan rekomendasi dari dunia otomotif. Iskandar menjelaskan, kenyataannya kilang-kilang Pertamina saat ini hanya bisa memproduksi RON88.
Sebagai langkah menuju rekomendasi tim untuk menghapuskan RON88, pihak Pertamina melakukan blending, dan sementara ini baru dihasilkan produk optimum RON90. “Kita harus melihat potret kemampuan kilang kita. Apa harus menutup semua kilang (untuk memenuhi rekomendasi tim)? Kenyataannya kilang yang kita punya hanya bisa memproduksi RON88,” kata Iskandar.
Kilang-kilang tua Pertamina didesain untuk produk kelas berat, sehingga tidak cukup efisien untuk menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) beroktan tinggi. Iskandar mengatakan, sebenarnya sejak tahun 1980-1990, Pertamina punya inisiatif untuk melakukan upgrading dan pembangunan kilang. “Tapi selalu digagalkan terus,” kata dia.
Jual Pertalite, Pertamina Pastikan Tak Hapus Premium !
PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak akan serta-merta menghilangkan produk Premium dari pasaran dengan dirilisnya bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Pertalite. “Varian baru ini tidak serta-merta menghapuskan Premium. Tinggal kondisi konsumsinya akan lebih berta ke mana, ke mobil pribadi atau mana,” kata VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Wianda menerangkan, produk baru mereka itu lebih bersih lantaran memiliki kadar oktana lebih tinggi dibanding Premium atau RON (Research Octane Number) 88. Namun, Pertalite nantinya akan dibanderol di bawah harga Pertamax. “Kita akan melakukan review dari sisi harga sesuai permintaan masyarakat,” imbuh Wianda.
Sementara itu, terkait dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi untuk penghapusan Premium, Wianda memastikan Pertamina akan menjadikan rekomendasi tersebut sebagai pertimbangan. “Tinggal bagaimana kami bisa melakukan penyediaan secara bertahap,” ujar Wianda sembari menambahkan konsumsi Premium selama ini masih besar dan umumnya digunakan oleh angkutan umum.
Sumber : bisniskeuangan.kompas.com.
Komentar
Posting Komentar