Awas : Beras Plastik Menyerbu Indonesia !!
Seperti diketahui, beras yang terbuat dari plastik bercampur resin (damar/sejenih getah) beracun dilaporkan telah mencapai pantai beberapa negara Asia. Berita terbaru, beras plastik itu sudah mendarat di Singapura.
Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa mengonsumsi beras plastik bisa mematikan, atau merusak sistem pencernaan secara serius.
Beras palsu itu dikabarkan berasal dari China, tepatnya dari Taiyuan, provinsi Shaanxi. Informasi itu beredar luas di media sosial, seperti WhatsApp dan Facebook.
Beras plastik kabarnya dibuat dari kentang, ubi jalar, dengan resin sintetik yang kemudian dibuat layaknya butir beras asli.
Beras plastik ini kemudian diedarkan di negara berkembang dengan jumlah penduduk besar, seperti India, Indonesia, dan Vietnam.
Kementerian Perdagangan
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel Sidak ke Gudang Bulog.
Kementerian Perdangangan bergerak cepat mengecek informasi dugaan adanya beras palsu yang beredar di pasar Indonesia. Informasi awal beras tersebut berasal dari China.
"Saya sedang minta Dirjen saya untuk ke pasar melihat informasi adanya beras dari China, apalagi beras plastik," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa 19 Mei 2015.
Dia mengatakan, koordinasi dengan pihak terkait khususnya Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, juga sudah dilakukan. Guna memastikan apakah beras palsu tersebut sudah masuk di pasaran.
"Karena Kemendag tidak pernah mengeluarkan izin untuk itu. Dari mana sumbernya apakah itu beras palsu, apa beras selundupan, itu juga saya minta ke Bea Cukai untuk kordinasi," kata Rahmat.
Beredar isu di lapangan bahwa beras tersebut sudah dipasarkan di beberapa daerah di Jabodetabek, salah satunya di Bekasi. Dia meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai hal ini, sehingga tidak ada yang dirugikan.
"Di Bekasi mananya? Kami mau tau?" katanya.
Dia pun meminta masyarakat ikut berperan aktif dengan melaporkan ke Kementerian Perdagangan, apabila menemukan bukti peredaran beras palsu itu. "Kalau ada temuan lapor ke kantor Kemendag, ada Direktorat Standarisasi dan Perlindungan Konsumen," ujar Rahmat.
Beras plastik di Malaysia.
Menteri Pertanian dan Industri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, mengaku belum mendapat laporan resmi adanya beras plastik yang beredar di Malaysia.
Dia menjelaskan, pemerintah Malaysia akan mengajarkan penduduknya cara untuk mengidentifikasi butir-butir beras palsu.
"Kami akan membantu masyarakat dari sisi teknis, bagaimana cara mengidentifikasi beras palsu dan asli," ujarnya, seperti dikutip pada laman Malaysia Chronicle, Selasa 19 Mei 2015.
Dia menuturkan, pihaknya tidak bisa menganggap enteng terkait rumors peredaran beras palsu dari plastik.
Menteri Dalam Negeri, Koperasi, dan Kepenggunaan, Datuk Seri Hasan Malek, mengatakan kementeriannya akan melakukan penyelidikan secara nasional terkait hal itu.
Hasan Malek, menuturkan tim investigasi akan fokus pada toko-toko kelontong untuk memeriksa apakah mereka menjual beras palsu, terutama di daerah pedesaan.
Hal itu, menurut Hasan, karena sumber dari industri beras mengatakan bahwa beras plastik itu tidak akan dijual secara terbuka di supermarket dan hypermarket.
Sumber : bisnis.news.viva.co.id, Selasa, 19 Mei 2015.
Komentar
Posting Komentar