Mengenal lebih jauh : Jakarta Mass Rapid Transit (Jakarta MRT)
Bersama Transjakarta diharapkan proyek ini dapat menanggulangi kemacetan lalu-lintas. Selain mampu menampung sekitar 1.500 orang per lima menit, kereta MRT ini diperkirakan mampu menempuh rute Lebak Bulus hingga kawasan Bundaran Hotel Indonesia hanya dalam waktu 30 menit.
Latar belakang proyek Jakarta MRT.
Sebelum krisis, sebuah Build-Operate-transfer (BOT) dianggap sebagai bagian dari MRT baru menyerukan keterlibatan sektor swasta. Setelah krisis, rencana mengandalkan BOT untuk menyediakan pembiayaan terbukti layak dan proyek MRT lagi diusulkan sebagai skema yang didanai pemerintah.
Transportasi publik saat ini di Jakarta terutama terdiri dari berbagai jenis bus, mulai dari yang sangat kecil bemo dan pickup mikrolet ukuran, untuk sedikit lebih besar minibus dan berukuran penuh bus kota , roda dua dan taksi. Sistem transportasi saat ini termasuk banyak digunakan MetroMini dan Kopaja minibus, yang TransJakarta bus sistem angkutan cepat, dan Jabodetabek Commuter Railway system.
Megaproyek mass rapid transit atau MRT Jakarta resmi dibangun, Kamis (10/10/2013). Pembangunan pertama, lanjut Dono, akan dilakukan di Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Posisi tepatnya di pinggir Jalan Tanjung Karang depan Gedung UOB. Selanjutnya pengerjaan proyek MRT ruas Lebak Bulus-Senayan itu pun merupakan tahap kedua pembangunan MRT, yang akan mulai dikerjakan pada 2014 mendatang.
Gubernur Jokowi dan Direktur Utama PT MRT Dono Boestami, dalam peresmian dimulainya pembangunan Jakarta MRT.
“Konstruksi dimulai hari ini akan berlangsung hingga awal 2018. Total panjang jalur MRT Jakarta tahap satu nantinya sekitar 16 kilometer dengan jalur layang sekitar 10 kilometer, dan jalur bawah tanah sekitar 6 kilometer. Pekerjaan yang sangat besar, pengalaman pertama untuk kita semua,” ujarnya.
Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat bor untuk memasang slope protection. Slope protection adalah sabuk pengaman agar ketika bor untuk kereta masuk, hal itu tidak merusak konstruksi bangunan atau jalan di sekitarnya.
Dono pun menjamin pengerjaan proyek di titik pertama tersebut tak menyebabkan kemacetan. Pasalnya, pengerjaan tidak memakan badan jalan dan fokus pada pengeboran sehingga arus lalu lintas tetap berjalan biasa.
Kepadatan, lanjut Dono, malah diprediksi akan terjadi di jalur Lebak Bulus-Senayan. Desain di tempat tersebut adalah jalur layang sehingga mau tak mau harus memakan badan jalan. Pengerjaan proyek MRT ruas Lebak Bulus-Senayan itu pun merupakan tahap kedua pembangunan MRT, yang akan mulai dikerjakan pada 2014 mendatang.
Kereta MRT Singapura buatan Kawasaki Heavy Industries.
Kereta Jakarta Mass Rapid Transit (MRT)
Monorel Vs MRT
- Persamaan :
Keduanya merupakan moda transportasi massal yang berbasis rel.
- Perbedaan :
- Kecepatan : para ahli berpendapat bila monorel berkecepatan rendah. Hal tersebut memang benar adanya mengingat kereta milik PT.MRT berkecepatan maksimal hingga 120 km/jam, beda dengan monorel yang sebatas 80 km/jam.
- Daya angkut : Kereta milik PT.MRT dikatakan berkapasitas 6 gerbong @ 200-250 penumpang/ gerbong (total= 1500 penumpang). Sedangkan untuk monorel, usulan sejauh ini direncanakan berkapasitas 4-5 gerbong @ 200 penumpang/ gerbong (total asumsi= 800 penumpang).
Jenis lintasan Kereta Api.
Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di Jepang. Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL selalu penuh.
- Kereta api permukaan (surface).
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia II.
- Kereta api layang (elevated).
Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana $ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota lewat stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini, Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas timur (Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang), juga akan dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya lintas tengah saja yang diselesaikan sementara ini.
Rencananya dari Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang monorel buatan Malaysia.
- Kereta api bawah tanah (subway).
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota kota besar (metropolitan) seperti New York, Bangkok, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali - bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat dari pada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905.Jakarta rencananya akan dibangun subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek MRT DKI Jakarta.
Jalur Lintasan Jakarta MRT.
Rencana jalur lintasan Jakarta MRT
Resolusi penuh (1.200 × 1.200 piksel), klik untuk memperbesar
Konstruksi sipil MRT bawah tanah dikerjakan terlebih dahulu pada Oktober ini karena waktu pembangunan lebih lama dibandingkan konstruksi layang. Megaproyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 125 miliar yen atau sekitar Rp 12,5 triliun.
Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan :
- Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)
- Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)
- Depo di Lebak Bulus.
Rencananya Jakarta MRT akan memiliki stasiun pemberhentian di :
- Stasiun layang
- Lebak Bulus
- Fatmawati
- Cipete
- Haji Nawi
- Blok A
- Blok M
- Sisingamangaraja
- Stasiun Bawah Tanah
- Al-Azhar
- Senayan
- Bendungan Hilir
- Setiabudi
- Dukuh Atas (Interchange Station dengan Jakarta Commuter Baris )
- Bundaran HI
Penyusun : Yohanes Gitoyo.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar