Mengenal Kapal Perang KRI Sutedi Senoputra (878)

Berkas:378 Sutedi Senoputra edit.jpg
KRI Sutedi Senoputra saat latihan TNI-AL

KRI Sutedi Senoputra merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal Korvet kelas Parchim dengan kode Pakta Warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai.

Sebelumnya kapal ini bernomor lambung 378, sejalan dengan perpindahannya dari Koarmabar ke Koarmatim, maka nomor lambungnya pun berubah menjadi 878. Saat ini Sutedi Senoputra bertugas di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya berpatroli untuk melindungi kekayaan laut Indonesia, yang selama ini cukup banyak dijarah oleh pihak luar.

Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal ini ke TNI AL Indonesia pada 1993. Kapal korvet ini pernah digunakan sebelumnya oleh tentara Angkatan Laut Jerman Barat. Kapasitas kapal ini bisa menampung sebesar 20 hingga 59 orang anak buah kapal.


Kepemilikan Kapal Perang Korvet kelas Parchim oleh TNI AL.


Korvet kelas Parchim dibuat untuk Volksmarine (Angkatan Laut Jerman Timur) pada akhir dasawarsa 1970-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Di kemudian hari kapal ini disebut Project 133.1 untuk membedakannya dengan Project 133.2 Parchim II (pengembangan dari kelas Parchim). Semua kapal kelas ini, merupakan pengembangan dari Korvet kelas Grisha miliki Uni Soviet, tetapi dengan persenjataan yang berbeda.

Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam di perairan dangkal/pantai. Enam belas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast.

Seluruh kapal kelas ini sudah dibebastugaskan pada tahun 1991. Setelah Penyatuan kembali Jerman, mantan Jerman Timur menjual kapal-kapal ini ke TNI-AL Indonesia pada 1993. Sebelum dipindahtangankan, mereka sudah memperbaiki sistem udara di kapal dan jarak tempuhnya sudah bertambah.


Oleh TNI-AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM dan melakukan penambahan tenaga pada mesinnya dengan mengganti mesin-mesin lama untuk patroli lebih lama di laut. 16 Korvet kelas Parchim yang aktif di TNI AL,yaitu :
  1. KRI Kapitan Patimura
  2. KRI Untung Suropati (872)
  3. KRI Nuku
  4. KRI Lambung Mangkurat (874)
  5. KRI Cut Nyak Dien (375)
  6. KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376)
  7. KRI Sutanto
  8. KRI Sutedi Senoputra
  9. KRI Wiratno
  10. KRI Memet Sastrawiria
  11. KRI Tjiptadi
  12. KRI Hasan Basri
  13. KRI Imam Bonjol (383)
  14. KRI Pati Unus (384)
  15. KRI Teuku Umar (385)
  16. KRI Silas Papare (386)

Tenaga penggerak.
Kapal ini mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan maksimum 24 knot.


Senjata.

  • Torpedo
KRI Sutedi Senoputra dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 406 mm.
  • Peluru kendali



Sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap , pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.
  • Anti kapal selam.
Selain itu ia juga dilengkapi dengan 2 ranjau RBU-6000 ASW untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 rel para (Deep Charge).
  • Meriam


Meriam utama dipasang pada dek depan, adalah meriam kembar 57mm/70 caliber DP tipe AK-257. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30mm/65 AK-230 kembar serbaguna.
  • Peralatan eletronik dan umpan.
Radar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal anti-kapal selam (ASW) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.
  • Umpan
PK-16 decol RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.


Spesifikasi :

  • Berat benaman 793 ton standar, 908 ton beban penuh
  • Panjang 75,2 m (246,7 ft)
  • Lebar 9,78 m (32,1 ft)
  • Draft 2,65 m (8,7 ft)
  • Tenaga penggerak 3 x Type M-504A-3 diesels, 14.250 hp
  • Kecepatan 24,7 knot
  • Jarak tempuh 1.200 nm pada 20 knot, 2.200 nm pada 14 knot
  • Awak kapal 60 orang[1]
  • Sonar & Radar Radar MR-302/Strut Curve
  • Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
  • Persenjataan elektronik: 
  1. Sonar MG-322T
  2. Decoy PK-16 decol RL
  • Persenjataan 2 x SA-N-5 SAM
  1. 2 x 57 mm gun (1x2)
  2. 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630
  3. 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam
  4. 4 x 400 mm tabung torpedo
  5. 60 x ranjau

Penyusun : Yohanes Gitoyo
Referensi : 
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/KRI_Sutedi_Senoputra_(878)
  2. https://www.facebook.com/media/set/?set=a.465707140154723.107544.160155024043271&type=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?