"Deep Skull" Menuliskan Kembali Sejarah Evolusi Manusia

Taman Nasional Gua Niah di Miri, Sarawak, Malaysia.

Para arkeolog menemukan tulang-tulang yang dianggap milik manusia purba di Gua Niah, Borneo. Mereka memberi nama temuan itu dengan sebutan "Deep Skull".

Para arkeolog menyebutnya sebagai ‘Hell Trench’ atau parit neraka di barat Gua Niah, Borneo. Pada 1958, mereka menemukan fosil manusia modern di tempat itu, seorang lelaki berusia 33.000 tahun. Berdasarkan temuan itu mereka menduga bahwa Homo Sapiens berasal dari Homo Neanderthalensis di Eropa.


Temuan yang dinamai ‘Deep Skull’ ini mengejutkan dunia ilmu pengetahuan. Pasalnya, temuan itu diketahui milik manusia yang lebih tua dari yang sebelumnya ditemukan. Apakah benar bahwa manusia modern hidup bersamaan dengan Neanderthals? Saat ini, banyak yang berpikir bahwa manusia memiliki hubungan dengan manusia Australia asli. Namun, studi baru yang dipaparkan dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution tidak setuju.

Setelah membandingkan kerumitan Deep Skull dengan tulang-tulang dari populasi yang berbeda di sekitar daerah tersebut, dapat disimpulkan bahwa tulang-tulang itu berasal dari kelompok orang-orang yang datang dari populasi asli Borneo itu sendiri.

Informasi baru menunjukkan bahwa populasi pertama manusia yang datang ke Borneo telah menetap secara konsisten untuk ribuan tahun. “Analisis kami telah menjungkirbalikkan pandangan tentang sejarah awal dari daerah ini,” ujar Darren Curnoe, peneliti dari Universitas New South Wales, Australia.

“Pemikiran Brothwell telah berpengaruh namun sebagian besar belum teruji, jadi kami ingin melihat setelah enam dekade kebenaran tentang mereka,” kata Curnoe.

Kembali ke 1960, antropolog Inggris terkemuka Don Brothwell menyimpulkan bahwa Deep Skull berasal dari remaja lelaki yang menggambarkan kelompok leluhur manusia, atau yang memiliki hubungan terdekat dengan manusia Australia asli, seperti Tasmanians. Para peneliti tidak hanya menyatakan bahwa kesimpulan tersebut tidak sah, tetapi mereka juga menolak bahwa tulang itu berasal dari remaja laki-laki. Mereka meyakini mungkin tulang tersebut milik seorang wanita tua.

Deep Skull telah menjadi potongan kunci yang membuktikan hipotesis migrasi. Dalam skenarionya, Asia Tenggara diperkirakan didiami oleh manusia asli Australia dan New Guinea, sebelum akhirnya digantikan oleh petani dari Cina Selatan.

“Pemikiran Brothwell telah berpengaruh namun sebagian besar belum teruji, jadi kami ingin melihat setelah enam dekade kebenaran tentang mereka,” kata Curnoe.

Letak Taman Nasional Gua Niah di Miri, Sarawak, Malaysia

Analisis baru ini tidak hanya menunjukkan bahwa masuknya manusia Australia ke Borneo lebih fiksi ketimbang fakta, tetapi juga mengimplikasikan genetik manusia Borneo asli tidak tergantikan oleh migrasi petani yang menyebarkan teknik pertanian sekitar 3.000 tahun yang lalu. Mereka lebih terlihat mengadopsi teknik tersebut. 

Penulis : Annisa
Sumber: Robin Andrews/IFLScience, dikutip dari : http://nationalgeographic.co.id, 4 Oktober 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?