Alhamdulilah : TKI Madiun Kediri Dinyatakan "Negatif Ebola" !
Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Minggu (2/11).
Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Madiun dan Kediri yang diduga terkena virus Ebola telah dinyatakan negatif Ebola oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan keduanya hanya terkena sakit ringan.
"Minggu malam ini petugas lab Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) selesai memeriksa sample darah keduanya. Dari pembacaan hasil PCR dengan elektroforensis dilaporkan semuanya 'no band' atau negatif Ebola," kata Tjandra Yoga Aditama selaku Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan ke CNN Indonesia, Senin (3/11).
Sebelumnya, 29 warga Indonesia yang baru kembali dari Liberia diperiksa secara intensif oleh pihak Kemenkes. Setelah mendapatkan pemeriksaan kesehatan di bandara Soekarno-Hatta, keduapuluhsembilan WNI tersebut dibekali kartu khusus sebagai tanda waspada penyakit menular dan diperiksa rutin selama 21 hari.
Merekapun akhirnya pulang ke kampung halaman masing-masing. Sebanyak 26 orang ke Madiun, Jawa Timur dan 3 orang lainnya ke Kediri, Jawa Timur. Berdasarkan kebijakan yang diberlakukan oleh Kemenkes, warga termasuk keluarga dan teman dekat mereka diawasi oleh Dinas Kesehatan setempat. Ternyata, beberapa hari setelah pulang ke Indonesia, ada dua orang TKI asal Kediri dan Madiun yang mengalami panas tinggi.
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pare, Kediri, mengetahui riwayat hidup salah satu pasien yang pernah tinggal di Liberia selama 7 bulan. Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Mohammad Subuh, pihak rumah sakit mengambil langkah untuk memasukan pasien ke ruang isolasi. Hingga hari Senin ini, keduanya sudah memasuki 16 hari inkubasi di rumah sakit.
Subuh lantas mengatakan kedua pasien saat ini sudah dipindahkan dari ruang isolasi ke ruang biasa rumah sakit karena terbukti tidak terjangkit virus Ebola. Keluarga pasien juga sudah tidak lagi diawasi dan diperiksa secara rutin oleh petugas kesehatan semenjak keluarnya hasil laboratorium.
"Kondisi kedua pasien saat ini telah menunjukkan kemajuan dan dipindahkan ke ruang perawatan biasa," kata dia. "Salah satunya ternyata menderita radang tenggorokan akut."
Dibalik fakta bahwa keduanya negatif Ebola, Subuh mengapresiasi tindakan sigap dari pihak petugas kesehatan di daerah. Berdasarkan keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah korban tewas akibat wabah Ebola telah mencapai 4.555 orang. Dalam pertemuan Emergency Committe (gawat darurat) WHO pada akhir Oktober, Ebola dinyatakan sebagai Gawat Darurat Kesehatan Publik yang menjadi Perhatian Internasional atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Negara-negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, telah memberlakukan penjagaan dan pengawasan ketat terhadap setiap warga yang baru kembali dari negara terjangkit Ebola di Afrika Barat seperti Sierra Lione, Nigeria dan Liberia.
Subuh mengatakan upaya pihak petugas kesehatan di daerah dengan melaporkan kondisi pasien yang baru kembali dari negara terjangkit Ebola dan melakukan tindakan isolasi kepada pasien hingga dinyatakan negatif menunjukkan kesiapan dan kesigapan Indonesia untuk menanggulangi Ebola.
Penulis : Utami Diah Kusumawati,
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/, Senin, 03 Nopember 2014 09:54 WIB.
Komentar
Posting Komentar