Anda Harus Tahu : Segala Hal Tentang Luka Bakar dan Penanganannya Yang Benar !
Luka bakar adalah sejenis cedera pada daging atau kulit yang disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar yang hanya mempengaruhi kulit bagian luar dikenal sebagai luka bakar superfisial atau derajat I.
Bila cedera menembus beberapa lapisan di bawahnya, hal ini disebut luka bakar sebagian lapisan kulit atau derajat II. Pada Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit atau derajat III, cedera meluas ke seluruh lapisan kulit. Sedangkan luka bakar derajat IV melibatkan cedera ke jaringan yang lebih dalam, seperti otot atau tulang.
Ringan | Sedang | Berat |
---|---|---|
Dewasa <10 lpb="" td=""> | Dewasa 10-20% LPB | Dewasa >20% LPB | 10>
Usia muda atau tua < 5% LPB | Usia muda atau tua 5-10% LPB | Usia muda atau tua >10% LPB |
<2 bakar="" br="" luka="" mengenai="" yang="">seluruh lapisan kulit2> | 2-5% luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit | >5% luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit |
Cedera tegangan tinggi | Luka bakar tegangan tinggi | |
Kemungkinan cedera inhalasi | Diketahui menderita cedera inhalasi | |
Luka bakar melingkar | Luka bakar signifikan pada muka, persendian, tangan dan kaki | |
Masalah kesehatan lainnya | Cedera yang berkaitan |
Karakteristik luka bakar bergantung pada kedalamannya. Luka bakar superfisial menyebabkan nyeri selama dua atau tiga hari, yang dilanjutkan dengan pengelupasan kulit selama beberapa hari berikutnya.
Individu yang menderita luka bakar berat mungkin menunjukkan perasaan tidak nyaman atau mengeluhkan adanya tekanan dibandingkan nyeri. Luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit mungkin sepenuhnya tidak sensitif terhadap sentuhan ringan atau tusukan. Luka bakar superfisial biasanya berwarna merah, sedangkan luka bakar berat bisa berwarna merah muda, putih atau hitam.
Luka bakar di sekitar mulut atau rambut yang terbakar di dalam hidung bisa mengindikasikan terjadinya luka bakar di saluran napas, tetapi temuan ini sifatnya tidak pasti. Tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan meliputi: sesak napas, serak, dan stridor atau mengi. Rasa gatal umum dialami selama proses penyembuhan, serta terjadi pada 90% orang dewasa dan hampir semua anak. Mati rasa atau kesemutan masih dapat dirasakan dalam waktu yang lama setelah cedera listrik. Luka bakar juga bisa menyebabkan gangguan emosional dan psikologis.
5 Jenisnya Luka Bakar .
Luka bakar tidak hanya disebabkan oleh percikan api ataupun benda panas saja. Ada beberapa jenis luka bakar yang digolongkan dari penyebab terjadinya luka bakar. Agar dapat lebih berhati-hati saat bekerja atau menggunakan alat yang berpotensi menyebabkan luka bakar, sebaiknya Anda lebih mengenal jenis-jenis luka bakar.
Jenis[10] | Lapisan yang dilibatkan | Tampilan | Tekstur | Sensasi | Waktu Penyembuhan | Prognosis | Contoh |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Superfisial (derajat I) | Epidermis[5] | Merah tanpa lepuh[10] | Kering | Nyeri [10] | 5-10 hari[10][11] | Sembuh dengan baik;[10]Sengatan matahari yang berulang meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari[12] | |
Agak superfisial, mengenai sebagian lapisan kulit (derajat II) | Meluas ke lapisandermis (papiler) superfisial [10] | Merah denganlepuh yang jelas. Pucat dengan tekanan.[10] | Lembab[10] | Sangat nyeri[10] | kurang dari 2–3 minggu[10][6] | Infeksi lokal/selulitis tapi biasanya tanpa parut[6] | |
Cukup dalam, mengenai sebagian lapisan kulit (derajat II) | Meluas ke lapisan dermis (retikular) dalam[10] | Kuning atau putih. Lebih tidak pucat. Mungkin melepuh.[10] | Agak kering[6] | Tekanan dan tidak nyaman[6] | 3–8 minggu[10] | Parut, kerut (mungkin memerlukan eksisi dancangkok kulit)[6] | |
Seluruh lapisan kulit (Derajat III) | Meluas ke seluruh lapisan dermis[10] | Kaku dan putih/coklat[10]Tidak pucat[6] | Kasar[10] | Tidak nyeri[10] | Lama (berbulan-bulan) dan tidak sempurna[10] | Parut, kerut, amputasi (eksisi dini dianjurkan)[6] | |
Derajat IV | Meluas ke seluruh lapisan kulit, dan ke dalam lapisan lemak, otot dan tulang di bawahnya[10] | Hitam; hangus dengan eskar | Kering | Tidak nyeri | Perlu eksisi[10] | Amputasi, gangguan fungsional yang signifikan dan, dalam beberapa kasus, kematian.[10] |
Spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prasetyanugraheni menjelaskan jenis-jenis luka bakar dalam acara Seminar Burn Congres Sabtu (9/2/2013), di Jakarta :
1. Luka bakar api
Luka bakar api disebabkan oleh terjadinya kontak bagian tubuh dengan api. Luka bakar api juga dapat diartikan kontak dengan benda-benda padat yang panas seperti penggorengan atau strika. Tingkat keparahannya tergantung seberapa lama kontak tubuh dengan penyebabnya.
2. Luka bakar air panas
Luka bakar air panas disebabkan oleh terjadinya kontak bagian tubuh dengan air panas, minyak panas, dan cairan panas lainnya. Tingkat keparahannya tergantung pada seberapa lama kontak tubuh dengan penyebabnya, serta suhu dari cairan panas, dan viskositas atau kekentalan dari cairan panasnya. Semakin kental maka akan semakin parah menyebabkan luka bakar.
3. Luka bakar kimia
Luka bakar kimia terjadi saat adanya kontak bagian tubuh dengan bahan-bahan kimia yang bersifat keras, seperti basa keras dan asam keras. Bahan-bahan kimia ini akan membuat sensasi panas pada bagian tubuh yang terkena dan lama kelaman akan muncul tanda-tanda kerusakan pada jaringan.
4. Luka bakar listrik
Luka bakar listrik diakibatkan oleh adanya kontak bagian tubuh dengan aliran listrik. Terkadang ketika orang terkena aliran listrik dengan tegangan tinggi seperti petir dapat langsung menyebabkan kematian. Namun jika masih dapat ditanggulangi, gelaja yang terlihat adalah kerusakan jaringan pada bagian tubuh yang melakukan kontak dengan aliran listrik.
5. Luka bakar radiasi
Luka bakar radiasi disebabkan oleh paparan sinar atau gelombang yang bersifat panas. Sunburn atau terbakar matahari adalah contoh dari luka bakar radiasi. Selain itu alat-alat yang memiliki radiasi tinggi juga berpotensi menyebabkan luka bakar radiasi, seperti alat terapi kanker.
Penyebab Luka Bakar di Rumah
Luka bakar terlepas ringan ataupun berat, merupakan luka yang berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan secara luas pada kulit. Artinya, sebisa mungkin Anda perlu berhati-hati jika berurusan dengan hal-hal yang dapat jadi penyebab luka bakar.
Luka bakar disebabkan oleh berbagai sumber eksternal yang dapat digolongkan menjadi panas, kimia, listrik, dan radiasi. Di Amerika Serikat, penyebab paling umum dari luka bakar adalah: kebakaran atau api (44%), melepuh (33%), benda panas (9%), listrik (4%), dan zat kimia (3%).[14] Sebagian besar (69%) cedera luka bakar terjadi di rumah atau tempat kerja (9%), dan kebanyakan adalah akibat kecelakaan, sementara 2% disebabkan oleh serangan orang lain, dan 1-2% disebabkan oleh percobaan bunuh diri. Sumber-sumber ini bisa menyebabkan cedera inhalasi di saluran napas dan/atau paru-paru, dengan tingkat kejadian sekitar 6%.
Mungkin Anda berpikir luka bakar berkaitan erat dengan api, sehingga Anda hanya perlu menghindari api untuk terhindar dari luka bakar. Padahal di samping api, ada beberapa hal yang berpotensi menjadi penyebabnya dan letaknya pun sangat dekat dengan kita, yaitu di rumah. Berikut beberapa hal di rumah yang perlu Anda waspadai:
1. Kompor
Kompor di rumah digunakan untuk kegiatan memasak dan jika tidak digunakan secara hati-hati berpotensi menyebabkan luka bakar api. Selain itu jika Anda menggunakan kompor gas dan terjadi kebocoran, percikan sedikit api saja dapat menyebabkan ledakan yang membahayakan. Oleh karenanya pastikan Anda selalu mengecek keadaan kompor Anda untuk mewaspadai adanya kebocoran gas.
2. Saklar listrik dan alat-alat elektronik
Saklar listrik yang tidak tertutup rapat berpotensi mengalirkan listrik pada bagian tubuh yang menyentuhnya, sehingga mengakibatkan luka bakar elektrik. Serta alat-alat elektronik yang bersifat panas seperti setrika, rice cooker, dan heater berpotensi mengakibatkan luka bakar api. Dokter spesialis bedah plastik Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prasetyanugraheni menyarankan untuk menutup saklar listrik dengan alat penutup serta memasang alat pengatur on/off aliran listrik untuk meminimalisir kemungkinan yang tidak diinginkan.
3. Air panas
Air panas kerapkali digunakan untuk mandi, sebagai campuran air bersuhu ruang agar suhu air mandi menjadi hangat. "Anda mungkin dapat merasakan apabila air terlalu panas untuk mandi, namun masalahnya adalah ketika memandikan bayi," ungkap dokter dengan sapaan akrab Heni ini. "Seringkali ditemui kasus kulit bayi terkena luka bakar akibat air mandi yang terlalu panas," tambahnya. Oleh karenanya, sebelum memandikan bayi, Anda perlu memeriksa suhu airnya dengan siku Anda, atau dengan menggunakan indikator suhu. "Saat ini banyak dijumpai mainan anak-anak yang dilengkapi indikator suhu," ungkap Heni.
4. Bahan-bahan kimia pembersih
Tak dapat dipungkiri, untuk membersihkan porselen ataupun benda-benda lainnya, Anda seringkali membutuhkan bahan-bahan kimia. Namun bahan-bahan ini dapat menjadi penyebab luka bakar kimiawi karena mengandung basa kuat ataupun asam kuat. Oleh karenanya Anda harus sangat berhati-hati saat menggunakan kemikalia ini. Selain itu, Anda pun harus memperhatikan tempat penyimpanan bahan-bahan ini karena dapat membahayakan anak-anak Anda. "Selalu simpan bahan-bahan kimia di tempat yang tidak dapat dijangkau anak-anak, seperti di tempat tinggi. Jika tidak memungkinkan, selalu kunci tempat penyimpanannya," tutur Heni.
Penanganan Luka Bakar Yang Salah.
Luka bakar bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja. Penanganan yang tepat sangat berpengaruh pada masa kesembuhan dan juga bekas luka yang muncul setelahnya. Sayangnya, banyak mitos keliru yang dipercaya masyarakat.
Kebanyakan orang masih percaya untuk langsung mengoleskan luka bakar dengan odol, mentega, kecap, minyak, dan es batu.
"Hal tersebut bukanlah cara yang tepat, justru bisa memperparah luka dan menimbulkan infeksi," ujar dokter spesialis bedah plastik-rekonstruksi estetik Aditya Wardhana dalam acara yang diadakan oleh Dermatix di di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Es batu misalnya, bisa membuat pembuluh darah berkerut karena terjadi perubahan suhu dari panas ke dingin. Sedangkan minyak dan mentega bisa membuat kulit terasa panas dan luka melebar.
Penanganan yang tepat yaitu langsung dinginkan luka bakar dengan air yang mengalir selama minimal 20 menit. Jangan diamkan luka lebih dari 1-3 jam. Hal ini membuat luka semakin parah.
Adit yang merupakan Ketua Unit Luka Bakar RSCM ini menjelaskan, kasus luka bakar pada umumnya diakibatkan panas dan listrik. Bagaimana jika tubuh terbakar oleh api? Pertolongan pertama yang dilakukan yaitu dengan berguling-guling di tanah untuk mematikan api.
Kasus yang menyebabkan orang terluka bakar banyak terjadi di rumah, tempat kerja, dan jalan umum. Luka bakar cukup banyak terjadi pada anak-anak misalnya tersiram cairan panas.
Luka bakar tak bisa dianggap sepele karena bisa membuat seseorang menjadi cacat. Penanganan luka bakar oleh dokter spesialis bedah plastik pun dilakukan untuk mencegah kecacatan.
Pencegahan Agar Luka Bakar Tidak Bertambah Parah.
Berdasarkan sejarah, sekitar setengah dari luka bakar dapat dicegah. Program pencegahan luka bakar secara signifikan telah menurunkan tingkat kejadian luka bakar yang bersifat serius. Tindakan pencegahan termasuk: membatasi suhu air panas, alarm asap, sistem penyemprot air, konstruksi bangunan yang sesuai, dan pakaian tahan api. Para ahli menganjurkan pengaturan pemanas air di bawah suhu 488 °C (910.4 °F).[15] Tindakan lain untuk menghindari lepuh adalah dengan mengukur suhu air mandi dengan termometer, dan meletakkan pelindung cipratan pada kompor. Walaupun pengaruh peraturan penggunaan kembang api masih belum jelas, terdapat bukti sementara bahwa peraturan ini bermanfaat dengan adanya rekomendasi pembatasan penjualan kembang api kepada anak-anak.
Penanganan Pertama Luka Bakar Yang Tepat
Menurut spesialis bedah plastik Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prasetyanugraheni, penanganan pertama yang paling tepat untuk luka bakar adalah dengan membasuhnya dengan air mengalir selama kurang lebih 20 hingga 30 menit. "Air yang digunakan harus air mengalir, bukan merendamnya," ujar dokter yang biasa disapa Heni ini dalam pemaparannya di Seminar Burn Congres yang diadakan oleh Divisi Bedah Plastik Departemen Ilmu Bedah RSCM di Jakarta, Sabtu (9/2/2013).
Heni menambahkan, air yang mengalir dibutuhkan untuk menghilangkan panas dari luka yang terbakar. Dan penggunaan bahan-bahan seperti pasta gigi ataupun mentega justru malah akan mempertahankan panas, sehingga mengakibatkan lebih banyak lagi jaringan yang rusak terkena panas.
Namun jangan berpikir dengan menggunakan air es akan lebih cepat menghilangkan panas. Pendinginan mendadak dari es akan mengakibatkan masalah lain seperti hipotermia. Sehingga suhu air yang digunakan sebaiknya adalah suhu ruang.
Parintosa Atmodiwirjo, yang juga dokter spesialis bedah plastik dari RSCM, menekankan pentingnya menanangani luka bakar sesegera mungkin. "Apapun penyebab luka bakarnya, baik terkena benda panas, api, ataupun bahan kimia, segeralah basuh dengan air yang mengalir. Semakin lama tidak diberi pertolongan pertama, maka akan semakin dalam dan luas luka menyebar," tambahnya.
Menurut dr.Aditya Wardhana, Sp.BP, pertolongan pertama luka bakar bertujuan untuk menghentikan proses panas, mendinginkan luka, serta menutupi luka. Untuk menghentikan proses bakar bisa dilakukan dengan cara menjauhkan atau mematikan sumber panas.
Sementara itu untuk mendinginkan luka bakar lakukan dengan mengalirkan air selama 20 menit untuk mendinginkan luka, mengurangi nyeri, serta mengurangi edema atau pembengkakan.
"Hindari mendinginkan luka dengan memberikan kecap, pasta gigi, atau mentega karena bisa membuat jaringan lebih rusak dan kemungkinan infeksi," kata Aditya dalam acara seminar Emergency Fair and Festival yang dilakukan Tim Bantuan Medis FKUI dan Departemen Bedah FKUI di Jakarta beberapa waktu lalu.
Penelitian menunjukkan, irigasi luka dengan air selama 20 menit bermakna pada peningkatan epitelisasi jaringan setelah dua minggu luka bakar serta mengurangi jaringan parut dalam 6 minggu pasta terjadinya luka.
Cara lain pendinginan luka adalah dengan mengompres luka dengan air dingin tanpa menggunakan es.
Pada saat menolong korban luka bakar, Aditya mengingatkan pentingnya mewaspadai cedera jalan napas atas, terutama pada anak-anak yang ditandai dengan bengkak pada wajah, bulu hidung terbakar, atau sesak. Sebaiknya korban segera dibawa ke rumah sakit.
"Pada korban ledakan tabung gas 3 kilogram, sering terjadi pembengkakan bagian belakang lidah sampai tenggorokan. Ini bisa memblokir keluar masuknya udara, apalagi pada anak berusia kurang dari 6 tahun," katanya.
Sementara itu untuk menutup luka bakar pada proses pemulihan bisa dipakai balutan yang juga berfungsi mencegah hipotermia. "Pemberian obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat berguna mengurangi nyeri," katanya.
Meskipun sebenarnya pertolongan pertama luka bakar cukup sederhana, namun menurut Aditya hampir 84 persen pasien yang dirujuk ke RSCM dalam kondisi kurang atau bahkan tidak mendapat pertolongan pertama sama sekali. Padahal penanganan pertama kali berdampak besar bagi pemulihan luka.
Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Artikel Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Luka_bakar
- http://health.kompas.com/read/2013/02/10/09092610/Luka.Bakar.Tak.Cuma.Dipicu.Api.Kenali.5.Jenisnya
- http://health.kompas.com/read/2013/02/10/12570797/Waspadai.Penyebab.Luka.Bakar.di.Rumah.
- http://health.kompas.com/read/2014/11/06/113500523/Jangan.Percaya.Mitos.Ini.untuk.Atasi.Luka.Bakar
- http://health.kompas.com/read/2012/10/24/13432792/Pertolongan.Pertama.Luka.Bakar.
- http://health.kompas.com/read/2013/02/10/08282642/Penanganan.Pertama.Luka.Bakar.Harus.Tepat
Komentar
Posting Komentar