10 Ciri-Ciri Koruptor Sejati !
Pada dasarnya Koruptor, tidak dapat di lihat dan ditandai langsung dengan mata telanjang, Namun dapat sedikit dimaknai dari perubahan pola hidup, perilaku dan perubahan penampilan.
Mungkin ciri-ciri dibawah ini dapat mengungkap betul tidak nya perilaku para Koruptor.
Mungkin ciri-ciri dibawah ini dapat mengungkap betul tidak nya perilaku para Koruptor.
- Awalnya, kalau si Koruptor ini berasal dari keluarga biasa. Tiba-tiba kehidupannya berubah dengan gaya hidup yang sangat berbeda. Karena pada saat menempati posisi empuk, dimana dia berkarya, terlihat sekali perubahan frontal pada harta yang dimiliki menjadi berlipat ganda dalam waktu yang sekejab. Ditandai dengan munculnya kepemilikkan rumah-rumah baru, kendaraan berkelas yang tiba-tiba berkembang biak, belum lagi muncul usaha baru yang dikelola secara mendadak pula.
- Kehidupan sosialitanya berubah drastis, yang tadinya enggan/segan bergaul, tiba-tiba masuk kedalam pergaulan yang berkelas. Bergaul dengan kalangan atas agar mendapat pengakuan, pontang panting mengejar menyesuaikan diri. Tidak segan-segan menghambur-hamburkan Dana, dana siapa? Rakyat tentunya.
- Arogansi nya menonjol sekali, ketika berbicara dengan siapa saja, dia akan bercerita tentang mudahnya mendapatkan rezeki, entah apa yang disemburkan pada lawan bicara, apakah termasuk cara berkorupsinya? tentu tidak, pasti yang tidak perlu sudah di edit olehnya. Lebih lucu lagi lawan bicaranya hanya bisa mengelus dada, “Enak sekali ya, betapa beruntungnya diberi kemudahan dalam mendapatkan rezeki, kami sudah banting tulang sampai mau patah masih juga belum terpenuhi periuk nasi ini”.
- Dengan Ria nya si koruptor pidato pada temannya yang masih terseok dibawah. sambil berkali -kali punggung tangannya melap bibirnya karena ada buih ludah yang mengintip keluar dari sudut bibir, sangat pongah dan bangga di sebarkan cerita bahwa dia suka membagi rezeki kepada si A, si B, si C dengan embel-embel “Coba kalau bukan saya apa dia bisa menyekolahkan anaknya”, “Apa dia bisa makan” masih banyak lagi embel-embel apa dia bisa, apa di bisa ….
- Karena merasa memiliki harta melimpah, sering menganggap kecil orang lain, terutama orang yang levelnya jauh dibawah dia, karena kemiskinan pernah dikecapnya, jadi dia hafal benar ciri-ciri orang miskin yang sedang haus uang, utamanya dia tahu bagaimana sulitnya mencari uang dan dari mana mendapatkan uang untuk makan hari ini.
- Suka sekali berjanji manis, bicaranya sering berubah arah, seiring dengan arah angin berhembus indah, lawan bicaranya akan dijanjikan yang indah-indah, maniiis, sehingga lawan bicaranya pulang dengan harapan menggunung. Celakanya pada saat janjinya tiba lawan bicaranya mengingatkan janji tersebut, si Koruptor sudah tidak ingat lagi, ” Eh, pernah janji apa aku kemaren sama dia ?” Kampret.
- Sering kali Si Koruptor ini salah tingkah, kalau sudah sangat kekenyangan, terlalu banyak Dana yang diselewengkan dalam kehidupannya. Biar bagaimana kesalahan awalnya hanya si Koruptor itu itu sendiri yang tahu, dengan demikian bayangan kesalahan sering berkelebat dari hati nuraninya sendiri. Tidak disadari dari alam bawah sadarnya dia akan sering terkejut apabila bertemu petugas kepolisian, dengan sekuat tenaga semua itu ditepisnya untuk menguatkan keteguhan batinnya, bahwa tidak ada orang yang tahu akan perbuatannya, tetapi dia sangat tahu jika urusan dunia dapat di kelabuhi tetapi urusan akherat tidak dapat diselesaikan nanti, karena pada dasarnya si koruptor ini cerdas, kalau tidak cerdas bagaimana dia bisa berhitung untuk selewengkan dana.
- Berlindung pada Kepercayaan, spritual, dengan cara sering mengadakan pertemuan ke agamaan, dalam pertemuan itu akan menampilkan jamuan yang terbaik, seperti layaknya sedang mengadakan hajatan besar. Bagaimana tidak, dana tinggal membelokkan ke rekening pribadi, berapa pun biayanya tidak masalah, agar dipandang wah. Sering memberi santunan kepada para Fakir atau siapa saja yang sedang kekurangan. Karena si Koruptor berfikir, dengan demikian kesalahan yang sudah dilakukan akan berimbang bahkan impas, sah.
- Apabila si koruptor adalah seorang laki-laki, isterinyalah yang akan membocorkan kekayaan yang diperoleh suaminya dengan cara yang tidak legal. Terlihat nyata dari perubahan besar penampilan isterinya. Sebelumnya si isteri biasa bepergian dengan kendaraan umum, sekarang dengan mobil pribadi. Awalnya si isteri adalah wanita yang sederhana, lugu, ibu rumah tangga yang serba pas-pasan kehidupannya, begitu suaminya berharta, seketika itu juga perubahan dari refleksi cara berpakaian, bajunya yang berkilauan, tas, sepatu bermerek, mukanya jadi licin mengkilap badannya menjadi lebar tambun, fatal lagi si isteri berkicau tentang kekayaan suaminya. Sebagai isteri sebaiknya bertanya dari mana suami mendapatkan dana yang berlimpahan tadi?
- Mata, kegelisahan si Koruptor dapat di urai dari tatapan matanya, pandang dalam-dalam, ajak bicara tentang pekerjaan yang sedang diselesaikan, pasti matanya selalu gelisah, blingsatan, tidak fokus, karena otaknya dipenuhi dengan berbagai masalah, kadang terlihat grogi dalam menjawab, kata-katanya mengambang, tidak tegas, sering membelokkan pembicaraan. Bagi yang paham tentang dalamnya mata, disitu pasti dapat terlihat. Dia sedang menyimpan sesuatu. Semua orang tahu, mata tidak dapat menipu. Keadaan ini khusus untuk Koruptor sejati, lain dengan orang yang dituduh koruptor, tidak segelisah demikian.
Makanya jangan coba-coba menjadi si Koruptor, ajari anak cucu kita menjadi orang yang apa adanya saja.
Ngesti Setyo Moerni
Sumber : http://fiksi.kompasiana.com/, 03 February 2013, 20:57 WIB.
Komentar
Posting Komentar