Meteor Hantam Kota Chelyabinks, Siberia, Rusia
Dengan cahaya yang menyilaukan dan gelombang kejut yang luar biasa, sebuah meteor jatuh di Chelyabinks, Siberia, Rusia, Jumat (15/2/2013). Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan meteor itu "hanya seukuran bus" dan berbobot sekitar 7.000 ton. Namun, kekuatannya sangat dahsyat, 20 kali bom atom dan bola api yang ditimbulkannya terlihat sangat dramatis.
Meteor yang meluncur ke wilayah barat Siberia itu masuk atmosfer Bumi pada pukul 09.20 pagi waktu setempat dengan kecepatan sedikitnya 54.000 kilometer per jam dan meledak di ketinggian 30-50 kilometer, kata Akademi Sains Rusia.
"Meteorit yang melitasi Chelyabinks jatuh ke dalam danau sekitar satu kilometer dari kota Cherbakul," demikian pernyataan yang muncul di situs resmi Gubernur Chelyabinks, Mikhail Yurevich.
Akademi Sains Rusia dalam pernyataan resminya juga menyatakan, meteor tersebut melesat dengan kecepatan supersonik hingga 54.000 kilometer per jam. Kemudian, meteor tersebut meledak saat berada pada ketinggian 30-50 kilometer di atas permukaan tanah.
Jejak asap terlihat dari Kota Yekaterinburg, 200 kilometres (120 mi) dari titik ledakan meteorit
Sementara NASA memperkirakan kecepatannya 64 kilometer per jam dan meledak di ketinggian 19-24 kilometer. Meteor itu mengeluarkan 300-500 kiloton energi dan meninggalkan jejak sepanjang 480 kilometer. Para ilmuwan memperkirakan kekuatan yang dikeluarkan meteor itu 20 kali kekuatan bom atom Hiroshima, meskipun benda ruang angkasa itu meledak di altitud yang lebih tinggi.
Ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory NASA, Amy Mainzer, mengatakan, atmosfer Bumi menjadi semacam tameng. Mainzer menjelaskan, gelombang kejut yang ditimbulkan memang menghancurkan kaca, tetapi "atmosfer menyerap sebagian besar energi itu."
Ledakan begitu kuat hingga memporak-perandakan daerah di bawahnya. Laporan terakhir, tak kurang dari 500 orang luka-luka dan 3 orang kritis. Mereka umumnya terluka karena terkena pecahan kaca bangunan akibat getaran yang sangat kuat. Sampai hari Sabtu, 16 Pebruari 2013 menurut perwakilan Kementerian Dalam Negeri Rusia, jumlah korban yang mengalami luka-luka terus bertambah. Hingga saat ini diperkirakan sudah mencapai 1.200 orang. Dilansir dari Reuters, Sabtu (16/2/2013), dari 1.200 korban luka, 200 di antaranya adalah anak-anak. Mereka umumnya mengalami luka-luka karena terkena pecahan kaca bangunan yang hancur akibat daya ledakan meteor tersebut.
Setelah peristiwa tersebut Pemerintah Rusia langsung mengerahkan 20.000 petugas tanggap bencana dan 3 helikopter untuk menyisir korban peristiwa tersebut. Selain itu, sebuah pecahan meteor juga diperkirakan jatuh di pabrik seng yang porak-peranda di bagian atapnya karena gelombang kejut saat ledakan. Atap pabrik seluas 600 meter persegi pun ambruk.
Meteor meledak sekitar pukul 09.20 waktu setempat saat penduduk mulai beraktivitas. Beberapa orang sempat merekam detik-detik menjelang ledakan dan mengunggahnya di YouTube.
Saat meteor meledak, dilaporkan sempat terjadi perubahan suhu di sekitar lokasi dari -6 derajat menjadi -18 derajat Celsius dan gelap beberapa saat. Ledakan juga sempat memutus layanan telekomunikasi.
Pencarian pecahan meteor yang meledak di Rusia, Jumat (15/2/2013), mulai membuahkan hasil. Militer Rusia memastikan sudah tiga lokasi yang diidentifikasi sebagai tempat jatuhnya meteorit alias pecahan meteor yang meledak itu.
Laporan situs Russia Today (RT) menunjukkan, Angkatan Darat Rusia telah mengamankan tiga titik jatuhnya meteorit. Masing-masing dua titik di Danau Chebarkul di bagian barat Kota Chelyabinsk. Titik ketiga di dekat Zlatoust yang terpisah jarak 80 kilometer dari kedua titik lainnya.
Penemuan di Danau Cherbakul berdasarkan laporan penduduk setempat. Lokasi tersebut diduga sebagai tempat jatuhnya meteorit karena terdapat lubang seperti kawah di perairan yang membeku. Salah satu lubang yang diduga bekas tumbukan meteorit itu selebar 6 meter.
Anggota Brigade Tank telah menjaga wilayah tersebut dan memasang garis pengaman. Hasil pengukuran dilaporkan tak ada kenaikan radiasi berbahaya di sekitarnya. Sampel air juga tak tercemar bahan asing.
Para ahli yang dikerahkan ke lokasi untuk mengidentifikasinya memperkirakan, meteorit yang jatuh berbahan batuan dan besi. Penyelaman akan dilakukan untuk mencari benda tersebut.
Hasil analisis Akademi Sains Rusia sebelumnya menyatakan bahwa meteor yang meledak diperkirakan seberat 10 ton dan melesat di atmosfer Bumi dengan kecepatan supersonik hingga 54.000 kilometer per jam sebelum meledak di ketinggian 30-50 kilometer dari permukaan tanah.
Perlu anda ketahui peristiwa jatuhnya meteor/ asteroid seperti saat ini juga pernah terjadi pada tahun 1908, sebuah meteorit jatuh dan menghancurkan kawasan seluas 2.000 km persegi di kawasan Siberia.
Sumber :
- http://sains.kompas.com/, 15-16 Februari 2013.
- http://en.wikipedia.org/wiki/2013_Russian_meteor_event
Komentar
Posting Komentar