Pandangan Agama Katolik Tentang Peran Allah dalam Teori Evolusi

Allah dalam Teori Evolusi

Apakah teori evolusi diakui Gereja? Apakah Gereja masih tetap mengajarkan kisah penciptaan yang terjadi selama enam hari? Apakah iman kita bisa dipertahankan jika berhadapan dengan ilmu pengetahuan?
Lina Mariantika, Malang

  • Pertama, kisah penciptaan dan teori evolusi tidaklah bertentangan atau saling menyangkal. Gereja tetap mengajarkan kisah penciptaan dan sekaligus tak menyangkal proses historis kejadian segala sesuatu. Teori evolusi menyadarkan kita, bahwa kisah penciptaan (Kej 1-2) tidak bermaksud menyajikan proses penciptaan alam semesta, tetapi menyajikan ajaran-ajaran iman tentang manusia dan Allah. Karena itu, ungkapan penciptaan dalam enam hari tidak boleh dimengerti secara harafiah, tapi harus dimengerti sebagai gaya simbolis penulis suci menyampaikan ajarannya.
  • Keduaada kesatuan antara kisah penciptaan dan teori evolusi, antara iman dan akal budi. Iman tetap bisa dan harus dipertahankan ketika berhadapan dengan akal budi. Dalam ensiklik Fides et Ratio, Paus Yohanes Paulus II menjelaskan, iman dan akal budi itu bagaikan dua sayap bagi manusia untuk terbang kepada kontemplasi tentang kebenaran, kebenaran hidup manusia, dan kebenaran iman akan Allah. Dalam terang iman Katolik, iman dan ilmu tak boleh dipandang sebagai dua dunia manusia yang saling bertentangan dan tidak dapat direkonsiliasikan, tetapi keduanya merupakan pendekatan yang berbeda yang menghasilkan kebenaran masing-masing dari kenyataan yang satu dan sama.
  • Ketiga, teori evolusi yang dilahirkan ilmu pengetahuan menjelaskan proses pembentukkan alam semesta (kosmogenesis), kehidupan (biogenesis), serta manusia (antropogenesis). Teori evolusi menegaskan, segala sesuatu yang ada di dunia ini bukanlah sesuatu yang sudah jadi dan selesai, tapi sesuatu yang hidup, tumbuh dan berkembang. Teori evolusi menjawab pertanyaan “bagaimana” (how). Di lain pihak, kisah penciptaan (Kej 1) tidak bermaksud menjelaskan tentang proses ini, tapi mengajarkan tentang Allah, manusia, dan alam semesta. Ajaran iman ini adalah jawaban atas pertanyaan tentang siapa, apa, dan mengapa (who, what, why) yang tidak bisa dijawab teori evolusi. “Proyek” apa yang terkandung dalam alam semesta dan diri manusia tidak bisa dijelaskan teori evolusi, tapi menjadi jelas dalam kisah penciptaan. Dalam arti ini kisah penciptaan dan teori evolusi justru tidak bertentangan, tapi bersifat saling melengkapi.
  • Keempat, teori evolusi yang ditolak Gereja ialah teori evolusi ideologis atau materialistis, yaitu yang mengajarkan bahwa segala sesuatu (termasuk kehidupan dan manusia) itu berasal dari materia yang kekal yang di dalamnya sudah ada sebab-sebab yang mencukupi sehingga teori evolusi materialistis ini menolak ajaran tentang penciptaan dan adanya Allah. Evolusi materialistis menolak sebab apa pun yang mengatasi materia. Keseluruhan diri manusia berasal dari materia. Jiwa adalah hasil reaksi kimiawi dari materi-materi, demikian juga roh manusia. Karena itu, sifat transenden manusia disangkal. Keberadaan Allah ditolak. Teori penciptaan ditolak.
  • Kelima, Kardinal Ratzinger (pada 1986) menunjukkan kemungkinan peran Allah dalam teori evolusi. Munculnya kehidupan dan juga manusia oleh teori evolusi dipandang sebagai proses kebetulan, dan kemungkinan matematis terjadinya hampir mendekati nol, yaitu bahwa hanya terjadi satu kali. Ratzinger mengatakan bahwa hal itu bukanlah kebetulan, melainkan di sinilah tampak campur tangan Allah. Kehidupan dan manusia muncul karena memang dikehendaki oleh kebebasan dan kasih Allah. Struktur organisme yang muncul menyiratkan adanya rencana, proyek besar dan konstruksi yang tidak bisa terjadi kebetulan saja, acak dan tidak beraturan, tapi haruslah sesuatu yang sudah dipikirkan dan direncanakan secara masak. Hal ini menunjuk kepada adanya akal budi atau intelligence yang mencipta di balik peristiwa ini. Itulah Allah Sang Pencipta.
Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM
Sumber : http://www.hidupkatolik.com/, Kamis, 17 Oktober 2013 15:34 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??