Mengapa Si Jago Berkokok di Pagi Hari ?
Jika kita mendengar suara ayam jantan berkokok itu pertanda bahwa hari telah pagi. Namun, tahukah Anda apa yang menyebabkan ayam jantan selalu berkokok ketika pagi menjelang?
Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa ayam secara genetis diprogram untuk berkokok saat fajar menjelang. Penemuan ini sekaligus menjawab dan menjelaskan mengapa anjing menggongong dan kucing mengeong.
Sebelumnya belum pernah diketahui apa yang membuat ayam berkokok setiap pagi. Sebagian pihak menganggap bahwa itu adalah reaksi ayam jantan terhadap lingkungannya.
"Kukuruyuk, dikenal sebagai pertanda munculnya fajar di banyak negara. Namun belum jelas, apakah kokokan tersebut terjadi di bawah kendali jam biologis atau sebagai respon terhadap rangsangan eksternal," kata Takashi Yoshimura dari Universitas Nagoya, yang melakukan studi ini, Senin (18/3).
Demi mencari jawaban, Yoshimura bersama rekannya melakukan penelitian. Mereka mencoba meletakkan ayam jantan sepanjang waktu dengan pencahayaan lampu redup. Dari penelitian terungkap, tidak peduli apa yang terjadi, kenyataannya mereka tetap berkokok tepat saat fajar menjelang.
Dari penelitian tersebut para peneliti menyimpulkan bahwa ini sebagai bukti bahwa vokalisasi masuk ke dalam salah satu apa yang disebut dengan ritme sirkardian.
Ritme sirkardian adalah siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup, termasuk tumbuhan, hewan, jamur dan sianobakteria. Ritme ini penting untuk menentukan pola tidur dan pola makan hewan dan manusia.
Kebanyakan tumbuhan dan manusia juga memiliki mekanisme internalisasi waktu tersebut. Itulah mengapa kita cenderung untuk melakukan aktivitas seperti makan, tidur, atau kegiatan lain di waktu yang seragam.
Sebagai konsekuensinya, kita menjadi sadar jadwal, tubuh kita memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan hal tersebut. Sehingga seseorang yang memiliki fungsi ritme sirkardian yang baik sering dikaitkan bahwa ia memiliki kesehatan yang baik pula. Hasil temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.
"Kita masih belum mengetahui mengapa anjing mengeluarkan suara 'guk-guk' dan kucing 'meong'. Kami tertarik bahwa mekanisme ini dikontrol secara genetik dan percaya bahwa ayam telah menyuguhkan contoh yang sangat bagus," ujar Yohimura.
Penulis : Umi Rasmi
Sumber: Discovery News, dikutip dari : http://nationalgeographic.co.id/, Selasa, 19 Maret 2013, 17:08 WIB
Komentar
Posting Komentar