Inilah Pidato Perdana Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI.

Presiden Joko Widodo.

Joko Widodo resmi dilantik sebagai presiden ke-7 Republik Indonesia, bersama wakilnya, Jusuf Kalla, Senin (20/10/2014). Jokowi-JK menjalani prosesi pelantikan di Ruang Sidang Paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks Parleme, Jakarta, Senin (20/10/2014). Seusai membacakan sumpah jabatan, Jokowi membacakan pidato perdana sebagai Presiden RI. 

Berbekal secarik kertas yang telah dipersiapkan sebelumnya, Jokowi menyampaikan pidatonya selama 10 menit. Berikut isi pidato pertama Jokowi sebagai Presiden RI ke-7:

Salam sejahtera untuk kita semuanya
Om swastiastu namo buddhaya

Yang saya hormati, pimpinan dan seluruh anggota MPR
Yang saya hormati, Wakil Presiden
Yang saya hormati, Bapak BJ Habibie, Presiden ketiga RI
Yang saya hormati, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima RI
Yang saya hormati, Bapak Try Sutrisno, Wakil Presiden keenam RI
Yang saya hormati, Bapak Hamzah Haz, Wakil Presiden Kesembilan RI
Yang saya hormati, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia keenam
Yang saya hormati, Boediono, Wakil Presiden kesebelas RI
Yang saya hormati, Ibu SInta Nuriyah Wahid
Yang saya hormati, rekan dan sahabat baik saya, Prabowo Subianto dan
Hatta Rajasa
Yang saya hormati, yang mulia kepala negara dan pemerintahan dan
utusan khusus negara sahabat
Para tamu undangan yang saya hormati, saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air

Hadirin yang saya muliakan,
Baru saja kami, Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengucapkan sumpah. Sumpah itu memiliki makna yang amat dalam, komitmen bekerja keras mencapai cita-cita bersama sebagai bangsa yang besar. Ini saatnya menyatukan hati dan tangan, ini saatnya bersama sama melanjutkan sejarah berikutnya, yakni mencapai kejayaan indonesia di bidang politik dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Saya yakin beban sejarah yang mahaberat ini akan dapat kita pikul bersama dengan persatuan, dengan gotong royong, dengan kerja keras. Persatuan dan gotong royong sangat menjadi bekal untuk menjadi bangsa besar. Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan
dan keterpecahan. Dan kita tidak akan betul-betul merdeka tanpa kerja keras.

Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air merasakan pelayanan pemerintahan. Saya mengajak seluruh lembaga negara untuk bekerja dengan semangat yang sama  dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.  Saya yakin, negara ini akan makin kuat dan berwibawa jika seluruh lembaga negara bekerja sesuai mandat yang diberikan konstitusi kita.

Kepada para nelayan, buruh, petani, para pedagang pasar, para pedagang asongan, sopir, akademisi, TNI, Polri, pengusaha, dan kalangan profesional, saya menyerukan untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong royong, karena ini lah momen bersejarah bagi kita semua
untuk bergerak bersama-sama untuk bekerja, untuk bekerja, dan bekerja.

Hadirin yang mulia,
Kita juga ingin hadir di antara bangsa-bangsa dengan kehormatan, dengan martabat, dengan harga diri. Kita ingin jadi bangsa yang menyusun peradaban sendiri, bangsa yang kreatif, yang bisa mengembangkan peradaban global. Kita harus bekerja sekeras-kerasnya,
bahu-membahu. Sebagai negara maritim, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa peradaban kita.

Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga 'Jalesveva Jayamahe', di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali.

Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,
Kerja besar dalam bangsa memang tidak mungkin dilakukan sendiri oleh presiden dan wakil presiden ataupun jajaran pemerintah yang saya pimpin. Tapi membutuhkan topangan kekuatan bersama, kekuatan yang merupakan kesatuan seluruh bangsa.

Lima tahun ke depan jadi momentum yang tepat bagi kita sebagai bangsa yang merdeka. Oleh sebab itu, bekerja, bekerja, dan bekerja adalah yang utama. Saya ingin bekerja keras dan gotong royong. Kita akan mampu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah
indonesia meningkatkan kesejahteraan umum mencerdakan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial .

Saudara sebangsa dan setanah air,
Atas nama rakyat dan pemerintahan Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada yang mulia kepala negara, kepala pemerintahan dan utusan khusus  dari negara sahabat.

Saya ingin menegaskan bahwa pemerintahan saya indonesia sebagai negara terbesar ketiga, dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara akan terus menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, yang diartikan untuk kepentingan nasional dan
untuk menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan saya atas nama pribadi, atas nama wakil presiden M. Jusuf Kalla, atas nama bangsa Indonesia, menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dan Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin penyelenggaraan pemerintahan selama 5 tahun terakhir.

Hadirin yang saya muliakan,
Mengakhiri pidato saya ini, saya mengajak saudara-saudara sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang diutarakan oleh Presiden pertama RI Soekarno bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara yang kuat, negara yang makmur, kita harus memiliki jiwa cakrapatih samudra , jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan
hempasan ombak yang menggulung.

Sebagai nahkoda yang dipercaya oleh rakyat, saya mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal RI dan berlayar bersama menuju Indonesia raya. Kita akan mengembangkan layar yang kuat. Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudra dengan kekuatan kita sendiri.
Dan saya akan  berdiri di bawah kehendak rakyat dan konstitusi.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui upaya luhur kita bersama.

Assalamaulaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga Tuhan memberkati, om shanti shanti om namo buddhaya

MERDEKA!


Prabowo Subianto, rival Jokowi dalam pemilihan Presiden memuji pidato Presiden Joko Widodo. 


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memuji pidato perdana yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sidang pelantikan presiden dan wakil presiden di Gedung MPR/DPD/DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2014). Bagian mana yang paling disukai oleh pesaing Jokowi pada Pemilu Presiden 2014 lalu itu?

"Saya suka di pidatonya Jokowi berdiri di atas kaki kita sendiri," kata Prabowo seusai menghadiri pelantikan, Senin siang.

Menurut Prabowo, pidato tersebut sesuai dengan keinginannya untuk membuat Indonesia mandiri. Dia tidak ingin Indonesia lemah dan bergantung kepada negara lain. "Kita harus menjaga kekayaan bangsa Indonesia, harus untuk seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya segelintir orang," ujar mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut.

Prabowo menilai, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah baik. Namun, hanya segelintir orang yang menikmatinya. Sementara itu, masih banyak rakyat menengah ke bawah yang belum merasakannya.


Sosok Gentlemen Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berdiri dari tempat duduknya dan memberikan hormat saat Presiden Joko Widodo membacakan pidato di acara pelantikan presiden dan wakil presiden, Senin (20/10/2014). Prabowo memberi hormat sambil berdiri walaupun semua undangan pelantikan itu tengah duduk di kursinya masing-masing.

Prabowo berdiri selama beberapa detik sebagai respons setelah mendengar Jokowi mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Untuk rekan dan sahabat saya, Pak Prabowo Subianto," kata Jokowi dalam pidato pertamanya sebagai presdien di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (20/10/2014).

Tak hanya Prabowo, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga langsung berdiri setelah Jokowi menyebut namanya dan mengucapkan terima kasih. Hadirin menyambutnya dengan tepuk tangan.

Prabowo dan Hatta adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi rival Jokowi-JK. Di awal pidatonya, Jokowi juga menyebut dan mengucapkan terima kasih pada presiden dan wakil presiden sebelumnya, serta pada anggita MPR dan tamu undangan yang menghadiri acara pelantikannya.

Sumber : http://indonesiasatu.kompas.com/, Senin, 20 Oktober 2014, 13:18 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??