Fim "Dilema" Masuk Nominasi Festival Film Detektif di Moskow



Satu lagi film nasional yang mencuri perhatian di ajang festival film di luar negeri. Dilema masuk nominasi dalam Festival Film Detektif di Moskow yang dihelat di Moskow mulai 25 April 2012. Film Dilema dirilis pada 23 Februari 2012.

Dilema yang masuk genre (katagori) crime drama itu untuk sementara berhasil menggeser ratusan film dari mancanegara. Saat ini sedang bersaing dengan film unggulan dari Inggris, Lithuania, Portugal, Jerman, Itali, Republik Ceko, Iran, China, Selandia Baru, Bulgaria, Turki, Argentina Rusia dan lainnya.


"Tentu saya bangga dan senang, film perdana yang saya sutradarai ini bisa masuk nominasi kancah festival internasional. Ini mendorong saya untuk berkarya lebih baik lagi," ujar Wulan Guritno di sela-sela pembukaan festival. Wulan berada di Moskow bersama beberapa awak Dilema seperti Jajang C. Noer, Adila Dimitri, Robby Ertanto dan Rahman Fajar Ardiansyah.

Film yang tergolong omnibus ini cukup unik. Terdiri dari empat cerita dengan empat sutradara terpisah namun berujung pada satu ending bersama. Film bercerita tentang sisi gelap sebuah kota (Jakarta) di mana orang-orangnya menghadapi masalah rumit dan saling terkait satu dengan lainnya. Di dalamnya ada masalah perjudian, seks, mafia, ormas hingga korupsi. Selain Adila, sutradara lainnya adalah Robby Ertanto, Robert Rony dan Aldi Puspoyo.

"Mungkin inilah film omnibus pertama di dunia yg disutradari empat orang dan berujung satu ending," ujar Adila yang juga merangkap sutradara film. "Message film ini simpel, kebaikan dan kejahatan itu seperti penyakit yang bisa menular dari satu ke orang lainnya," imbuhnya.


Tim film Dilema memang tidak menargetkan sesuatu di Moskow, namun tetap berharap bisa menyabet piala pada pengumuman festival 28 April 2012 mendatang. Dilema menjadi nominasi best picture dan antihero pada festival yang dihelat di kota ujung dunia.

Mewakili Dubes RI, M. Aji Surya selaku Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow menyambut gembira nominasi Dilema dalam festival film internasional di Moskow. Film ini menunjukkan bahwa industri kreatif Indonesia semakin maju dan mendapatkan pengakuan serius secara internasional. "Karenanya kita juga akan memutarnya di Universitas Hubungan Internasional MGIMO agar lebih dikenal di kalangan muda Rusia," ujarnya.

Menurut rencana, setelah pulang dari Moskow awak Dilema akan mempromosikan film ini di Silk Screen Asian Film Festival di Pittsburg, Amerika Serikat.


Pemeran

  • Adrian - Reza Rahadian
  • Hetty - Jajang C. Noer
  • Sony Wibisono - Roy Marten
  • Dian - Pevita Pearce
  • Rima - Wulan Guritno
  • Sigit - Slamet Rahardjo
  • Said - Winky Wiryawan
  • Ibnu - Baim Wong


Alur Cerita.



Adrian (Reza Rahadian), seorang arsitek muda sukses yang mempunyai firmanya sendiri. Suatu hari ia dikejutkan oleh kedatangan seorang wanita paruh baya yang sangat berkuasa,memintanya untuk datang menemui 'Bapak'. Wanita yang bernama Hetty (Jajang C. Noor) tersebut hanya meninggalkan selembar kartu nama berinisial SW. Sedangkan di dalam sebuah istana mewah, seorang lelaki usia baya yang terlihat lemah tak berdaya terbaring di tempat tidur mewahnya yang bergaya Eropa. Sony Wibisono (Roy Marten) sedang menanti ajal. Ditemani mesin-mesin penyambung hidup, ia hanya harus mewujudkan satu rencana lagi sebelum pergi.

Bayu Sustoyo (Ario Bayu), perwira muda patroli yg ditugaskan bersama Seniornya bersiap menjalani hari pertamanya. Kabar mengenai kerusuhan antar ormas pun membawa mereka ke sebuah mesjid yang sedang didemo massa. Pentolan ormas tersebut tertangkap. Bayu yang berusaha menyelamatkan anak kecil justru terpukul keras hingga pingsan.

Di Bali, seorang gadis bernama Dian (Pevita Pearce) sedang berjemur sendirian di cottage mewah miliknya. Namun ia terganggu dengan kedatangan seorang wanita misterius bernama Rima (Wulan Guritno) dan lelaki muda yang sedang mengadakan pesta di cottage sebelah.


Di suatu tempat misterius, seorang bapak paruh baya, Sigit (Slamet Rahardjo) mengetuk pintu besi. Setelah mengucapkan kata sandi ia diijinkan masuk ke dalam rumah judi bawah tanah yang ramai. Seorang pegawai menyapanya dan bertanya kenapa Sigit masih juga datang ke sana.

Said (Winky Wiryawan) dan Ibnu (Baim Wong) para pemimpin Ormas sedang dihadapkan pada dilema mempertahankan persahabatan atau meneruskan perjuangan melawan kemaksiatan yang tanpa mereka sadari sudah melewati batas kewajaran kemanusiaan dengan melibatkan korban jiwa.

Sumber :
  1. Eko Hendrawan Sofyan,  http://entertainment.kompas.com/,  Jumat, 27 April 2012, 04:40 WIB
  2. http://id.wikipedia.org/, 12 Januari 2012, 07.32 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Jika Naga Hidup di Dunia Nyata, Bagaimana Cara Mereka Semburkan Api?