Benarkah? Bumi Kiamat Dalam 2,8 Miliar Tahun kedepan ?


Kapan kehidupan di Bumi berakhir? Pertanyaan tersebut selalu menarik dan tak henti-hentinya dibahas. Namun, jawabannya masih misteri hingga saat ini.

Jack O'Malley-James dari University of St Andrews di Inggris berusaha mengetahuinya dengan melakukan pemodelan. Tentu, pemodelan dilakukan dengan dukungan dasar-dasar ilmiah.



Hasil pemodelan, seperti diberitakan New Scientist, Kamis (1/11/2012), menyatakan, kehidupan di Bumi akan berakhir dalam 2,8 miliar tahun, ketika Matahari berubah menjadi bintang raksasa merah. Selama satu miliar tahun sebelum kehidupan benar-benar berakhir, makhluk hidup yang eksis hanyalah mikroorganisme.

Lewat pemodelan, sebenarnya ilmuwan ingin melihat kehidupan di planet yang mengorbit bintang yang usia dan kondisinya terus berubah.

O'Malley-James mengatakan, "Kemampuan mendukung kehidupan bukanlah atribut dari planet itu, tetapi sesuatu yang memiliki umur (batasan) sendiri."

Peneliti memulai dengan membuat pemodelan peningkatan suhu Bumi di berbagai ketinggian bersamaan dengan perubahan jangka panjang karakteristik orbitnya.



Pemodelan menunjukkan, organisme makro akan punah saat Matahari semakin memanas. Laut menguap dan lempeng tektonik berhenti beraktivitas karena tak ada air. Saat itu, kolam air garam panas eksis di wilayah Bumi yang cukup tinggi, misalnya di gua-gua yang dalam. Mikroba bisa hidup di wilayah itu selama satu miliar tahun sebelum akhirnya juga akan punah.

Dari pemodelan, peneliti mengungkapkan bahwa mungkin kehidupan di suatu planet adalah sebuah siklus. Awalnya, mikroba tercipta lebih dahulu selama 3 miliar tahun pertama. Evolusi kemudian mengizinkan terciptanya makroorganisme. Namun, pada akhirnya, organisme kompleks akan punah lebih dulu. Di masa akhir "kehidupan" planet, hanya mikroba yang bisa eksis.







Dengan pandangan itu, jika memang kehidupan ada di luar Bumi, maka mungkin hanya soal waktu saja mikroba dan makroorganisme bisa eksis.

"Bukanlah sebuah planet yang mati, melainkan mungkin sebuah planet baru ada pada fase akhir kemampuan mendukung kehidupannya," ungkap O'Malley-James.

Euan Monaghan dari Open University di Milton Keynes, Inggris, setuju dengan pemikiran bahwa kehidupan adalah siklus dari sederhana, kompleks, kemudian kembali ke sederhana lagi.

"Jika kehidupan eksis di banyak tempat, maka kita cuma perlu untuk menemukan periode yang tepat yang mendukung kehidupan multiseluler (kompleks)," urainya.

Sumber : http://ainuttijar.blogspot.com/, Senin, November 26, 2012.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??