Saat Hujan, Komponen Sepeda Motor Ini Rentan Air !
Meskipun dirancang sedemikian rupa hingga diklaim anti air, namun kemungkinan beberapa komponen pada sepeda motor masih bisa ”masuk angin” akibat tersiram air. Ada baiknya kita mengecek dan mengantisipasi agar performa sepeda motor tetap terjaga meski curah hujan mulai meninggi belakangan ini.
Menurut Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor, ada beberapa komponen yang rawan kemasukan air dan berpotensi menghambat laju sepeda motor. ”Di musim hujan ini kita harus siap dengan kondisi terburuk. Cek tekanan dan kembangan ban, lampu, dan rem itu wajib. Tapi ada beberapa komponen lain yang rentan air,” ujarnya.
Inilah komponen yang bisa bikin sepeda motor "rewel" bila terkena hujan:
Menurut Sarwono Edi, Technical Service Training Manager PT Astra Honda Motor, ada beberapa komponen yang rawan kemasukan air dan berpotensi menghambat laju sepeda motor. ”Di musim hujan ini kita harus siap dengan kondisi terburuk. Cek tekanan dan kembangan ban, lampu, dan rem itu wajib. Tapi ada beberapa komponen lain yang rentan air,” ujarnya.
Inilah komponen yang bisa bikin sepeda motor "rewel" bila terkena hujan:
1. Kampas rem. Jika masih model tromol, trus kondisi kampas sudah tipis. Ketika kemasukan air, rumah teromol (bagian dalam) dari besi bertemu dengan lempengan kampas yang sudah habis. Ciri-cirinya, jika direm berdecit, atau jika kena air kendaraan akan nyelonong.
2. Kabel gas. Terdapat penghubung antara tuas (handle) dengan kabel yang biasanya ditutup oleh karet khusus (booth). Pastikan karetnya bagus dan belum getas. Karena jika karet ini sudah tidak berfungsi dengan baik, air akan dengan mudah memasuki kabel gas. Efeknya, tuas akan seret karena karat di kabel gas. Kemungkinan lain adalah masuknya air ke karburator melalui kabel gas.
3. Cop busi. Banyak kasus, cop busi sudah pecah dan getas mengakibatkan listrik ”nge-ground” karena kena air. Komponen ini tercatat paling banyak membuat pengendara harus berhenti di pinggir karena sepeda motornya mati kebanjiran. Triknya, bagian keramik busi atau pinggiran cop busi disemprot WD-40, atau diolesi griss yang mampu menahan panas. ”Banyak yang menutupnya dengan solasi, tapi sebenarnya tidak disarankan. Bila perlu ganti saja cop busi yang sudah usang,” terang Edi.
4. Saringan udara. Sama sekali tidak pernah disarankan mencopot saringan udara. Karena selain membuat karburator cepat kotor karena endapan debu, air juga bisa masuk ke ruang bakar dan menyebabkan mesin mati.
Penulis: Donny Apriliananda
Editor : Bastian
Sumber : http://otomotif.kompas.com/, Jumat, 09 November 2012, 13:41 WIB
Penulis: Donny Apriliananda
Editor : Bastian
Sumber : http://otomotif.kompas.com/, Jumat, 09 November 2012, 13:41 WIB
Komentar
Posting Komentar