Hantaman Asteroid Mungkin Jadi Sebab Adanya "Alien" Nenek Moyang Makluk Hidup Bumi.
Inilah yang terungkap dalam publikasi riset Rachel Worth dan timnya dari Pennsylvania State University dalam jurnal Astrobiology.
Panspermia telah banyak menarik perhatian astronom. Namun, kali ini, Worth berhasil menunjukkan dengan simulasi bahwa sangat mungkin bila asteroid yang menghantam Bumi kemudian menyebarkan material yang membawa kehidupan dan mendarat ke benda langit lain.
Dalam studi, Worth mengestimasi jumlah batu yang berukuran lebih dari 3 meter. Batuan yang dimaksud merupakan komponen asteroid yang menghantam Bumi dan terlempar lagi ke angkasa.
Ukuran 3 meter dipilih karena, menurut Worth, itu merupakan ukuran minimum batuan bisa melindungi mikroorganisme dari radiasi sinar Matahari dalam perjalanannya di ruang angkasa yang bisa mencapai 10 juta tahun.
Studi menunjukkan adanya tiga skenario dari batuan yang disebarkan ke antariksa sebagai hasil tumbukan.
- Pertama, batuan itu berada di orbit dekat Bumi dan akhirnya jatuh lagi.
- Kedua, batuan ditarik oleh Matahari atau bergerak cepat hingga akhirnya melayang bebas, bahkan keluar dari Tata Surya.
- Ketiga, batuan melayang dan mendarat di benda langit lain.
Meski sangat kecil kemungkinannya, simulasi menunjukkan bahwa sangat mungkin batuan hasil tumbukan sampai ke benda langit lain.
Sekitar 6 batuan pernah mencapai bulan Jupiter, Europa. Meski air di Europa ditutupi es, sangat mungkin materi kehidupan yang terbawa menyelam ke dalamnya. Sementara itu, sebagian besar batuan, sejumlah 360.000, diprediksi telah sampai ke Mars.
Hantaman asteroid yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, yang meninggalkan jejak berupa kawah Chicxulub di Meksiko, adalah salah satu yang diduga menyebarkan kehidupan.
Menurut perkiraan, sebanyak 70 miliar kilogram batu tersebar ke antariksa, dengan 20.000 kg di antaranya kemungkinan mencapai Europa. Peluang batuan yang sampai ke Europa untuk memantik kehidupan adalah 50 banding 50.
Alien serupa bakteri yang ditemukan dari batu meteor ALH84001.
Studi ini memberi pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana manusia saat ini harus mencari kehidupan ke tempat selain Bumi.
"Setiap misi untuk mencari kehidupan di Titan (bulan Saturnus) atau bulan Jupiter harus mempertimbangkan apakah material biologis itu memang punya asal usul berbeda atau masih cabang dari pohon kehidupan di Bumi," kata Worth.
Penulis dan editor : Yunanto Wiji Utomo
Sumber : http://sains.kompas.com/, Kamis, 12 Desember 2013, 20:27 WIB.
Komentar
Posting Komentar