Kisah Pengadilan Pilatus Menjelang Penyaliban Yesus, Menurul Injil Nikodemus (Kitab Apokrif)
Di luar Alkitab banyak dokumen yang sarat dengan pesan yang sangat dekat hubungannya dengan Alkitab maupun kisah-kisah di dalamnya. Injil Nikodemus adalah salah satu di antara "Injil-Injil yang lain" ini. Injil ini merupakan injil "belas kasihan" yang isi pokoknya adalah laporan resmi pengasulnya Pilatus yang sebenarnya merupakan satu dari dua bagian Injil. Bagian yang kedua adalah Turunnya Kristus ke Neraka yang di dalamnya Yusuf dari Arimatea menggambarkan masuknya Kristus yang dahsyat ke Hades, membebaskan orang mati, dan penangkapan Iblis.
Di antara dokumen-dokumen dan surat-surat yang dilampirkan dalam injil adalah Paradosis yaitu laporan penyerahan Yesus kepada orang Yahudi yang dilakukan oleh Pilatus. Injil Nikodemus merupakan salah satu dokumen yang paling dramatis dan menyentuh di awal kekristenan.
Sepenggal Injil Nikodemus
I 1. Di ruang pengadilan saat Yesus diadili. Hadir di sana para imam kepala, ahli taurat dan orang Yahudi lainnya: Hannas dan Kayafas, Senes, Dathaes, Gamaliel, Yudas, Levi, Aleksander,, Yairus. Sekelompok orang Yahudi datang dan berkata: "Kami tahu Orang ini. Ia adalah putera Yusuf si tukang kayu, yang diperanakkan oleh Maria. Ia berkata bahwa Ia adalah Anak Allah dan seorang raja. Ia juga mencemari hari sabat dan menghancurkan hukum nenek moyang kami." Pilatus: "Apa yang Ia perbuat yang melanggar hukum?" Orang Yahudi: "Kami memiliki hukum bahwa kami tidak boleh menyembuhkan orang pada hari sabat: tetapi Orang ini berbuat jahat dengan menyembuhkan orang pincang, bungkuk, lemah, buta, lumpuh, tuli dan mereka yang kerasukan, pada hari sabat!" Pilatus:: "Apakah itu perbuatan yang jahat?" Orang Yahudi: "Dia seorang tukang sihir, dan dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan, dan mereka semua tunduk kepada-Nya." Pilatus: "Dia bukan mengusir setan dengan roh jahat, tetapi dengan dewa Asclepius."
2. Orang Yahudi: "Kami memohon kepada yang mulia agar Ia muncul di depan kursi pengadilan yang mulia dan didengar kesaksian-Nya." Pilatus memanggil mereka dan berkata: "Katakan kepada saya, bagaimana saya seorang gubernur memeriksa seorang raja?" Mereka berkata kepadanya: "Kami tidak berkata bahwa Ia raja, tetapi Ia sendiri yang mengatakannya." Pilatus memanggil utusan dan berkata kepadanya: "Bawa Yesus kemari, tetapi dengan lemah lembut." Dan utusan itu maju ke depan, dan ketika dia melihat Yesus, dia menyembah-Nya dan mengambil sapu tangannya dan menebarkannya di atas tanah dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, berjalanlah di atasnya, dan masuklah, karena gubernur memanggil-Mu." Ketika orang Yahudi melihat apa yang telah diperbuat utusan itu, mereka berteriak di depan Pilatus: "Mengapa engkau tidak memanggil-Nya begitu saja? Mengapa harus pakai utusan segala? Karena utusan itu ketika melihat-Nya menyembah-Nya dan menebarkan sapu tangannya ke lantai dan membuat-Nya berjalan di atasnya seperti seorang raja!"
3. Pilatus: "Mengapa engkau melakukan hal ini, dan menyebarkan sapu tanganmu di tanah dan menyuruh Yesus berjalan di atasnya?" Utusan: "Tuan Gubernur, ketika Tuan mengutus saya ke Yerusalem menemui Aleksander, saya melihat Yesus duduk di atas keledai, dan anak-anak orang Ibrani membawa ranting di tangannya dan berteriak, dan yang lain menyebarkan jubah mereka di bawahnya sambil berkata: ‘Hosana, diberkatilah Dia di tempat yang mahatinggi: diberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan.’"
4. Orang Yahudi : "Anak-anak Ibrani berteriak dalam bahasa Ibrani; bagaimana engkau mengerti?" Utusan: "Saya meminta seorang yahudi dan berkata: ‘Apa arti teriakan dalam bahasa Ibrani itu?’ dan dia menerjemahkannya kepada saya." Pilatus: "Dan apa yang mereka teriakkan dalam bahasa Ibrani?" Orang Yahudi: "Hosanna membrome barouchama adonai." Pilatus: "Hosana dan sisanya itu, bagaimana terjemahannya?" Orang Yahudi: "Selamatkan sekarang, Engkau di tempat yang tinggi; diberkatilah Ia yang datang dalam nama Tuhan." Pilatus berkata kepada mereka: "Jika kalian sendiri tahu kata-kata yang diucapkan anak-anak itu, apa dosa utusan ini?" Mereka terdiam. Gubernur: "Pergilah dan bawalah Ia seperti yang engkau kehendaki." Utusan itu pergi dan melakukan seperti yang dia lakukan sebelumnya dan berkata kepada Yesus: ‘Tuan, masuklah: gubernur memanggil-Mu."
5. Sekarang ketika Yesus masuk, dan prajurit memegang panji-panji, gambar di panji-panji itu membungkuk dan memberi hormat kepada Yesus. Ketika orang Yahudi melihat pembawa panji-panji itu, bagaimana mereka membungkuk dan memberi hormat kepada Yesus, mereka berteriak kepada mereka. Namun Pilatus berkata kepada orang Yahudi: "Tidakkah engkau kagum bahwa gambar itu membungkuk sendiri dan memberi hormat kepada Yesus." Orang Yahudi: "Kami melihat pembawa panji itu membungkukkan diri mereka dan memberi hormat kepada-Nya." Gubernur memanggil pemegang panji dan berkata: "Mengapa kalian melakukan hal itu?" Mereka berkata: "Kami orang Yunani dan pelayan bait suci, bagaimana kami bisa memberi hormat kepada-Nya? Tapi memang ketika kami memegang panji ini mereka membungkuk sendiri dan memberi hormat kepada-Nya."
6. Kemudian kata Pilatus kepada pemimpin sinagog dan tua-tua orang-orang itu: "Pilih di antara kalian orang-orang yang mampu dan kuat dan biarkan mereka yang memegang panji-panji, dan mari kita lihat apakah mereka membungkuk sendiri atau tidak." Tua-tua orang Yahudi itu mengambil dua belas orang yang kuat dan menyuruh mereka memegang panji-panji itu masing-masing enam orang. Mereka diatur di depan kursi pengadilan di depan gubernur; dan Pilatus berkata kepada utusan itu: Bawa dia keluar dari ruang pengadilan (praetorium) dan bawa Ia kembali sesuai cara yang kalian inginkan. Yesus keluar dari ruang pengadilan, Ia dan utusan itu. Pilatus memanggil mereka kembali di depan para pembawa panji sebelumnya: "Saya bersumpah demi keselamatan Kaisar bahwa jika panji itu tidak membungkuk ketika Yesus masuk, saya akan memenggal kepala kalian." Dan gubernur memerintah Yesus untuk masuk kedua kalinya. Utusan melakukan dengan cara yang sudah mereka lakukan sebelumnya dan memohon kepada Yesus untuk berjalan di atas sapu tangan; Ia berjalan di atasnya dan masuk ruangan. Saat Ia masuk ruangan, panji-panji itu membungkuk kembali dan memberi hormat kepada Yesus.
II 1. Sekarang ketika Pilatus melihatnya ia takut, dan berusaha bangkit dari kursi pengadilan. Sementara ia hendak berdiri, isterinya mendatanginya dan berkata: "Jangan mencari masalah dengan orang ini, karena tidur saya terganggu." Pilatus memanggil semua orang Yahudi, dan berkata: "Kalian tahu bahwa isteri saya lebih takut kepada Allah daripada adat istiadat Yahudi." Mereka berkata: "Kami, kami tahu itu." Pilatus: "Isteri saya datang kepada saya dan berkata: ‘Jangan mencari masalah dengan orang ini, karena tidur saya terganggu.’" Namun orang Yahudi menjawab: "Bukankah kami sudah berkata kepada Tuan bahwa Ia seorang tukang sihir? Hati-hatilah, Ia telah mengirimkan penglihatan melalui mimpi isteri Tuan."
2. Dan Pilatus memanggil Yesus dan berkata: "Bagaimana komentar-Mu terhadap tuduhan ini? Apakah Engkau masih tidak mau bicara?" Tetapi Yesus berkata: "Jika mereka tidak punya kuasa, mereka omong kosong belaka; setiap orang harus berkuasa atas mulutnya sendiri, untuk bicara baik atau jahat: mereka akan mengerti."
3. Tua-tua Yahudi menjawab dan berkata kepada Yesus: "Apa yang kami pahami? Pertama, bahwa Ia dilahirkan sebagai anak haram; kedua, bahwa kelahiran-Nya di Betlehem menyebabkan pembantaian bayi-bayi; ketiga, bahwa ayah-Nya Yusuf dan ibu-Nya Maria melarikan diri ke Mesir karena mereka tidak memiliki rasa percaya diri di hadapan banyak orang."
4. Kemudian seorang Yahudi yang saleh berkata: "Kami tidak mengatakan bahwa Ia anak haram; tetapi kami tahu bahwa Yusuf ditunangkan kepada Maria, dan Ia tidak dilahirkan sebagai anak haram." Pilatus berkata kepada orang Yahudi yang mengatakan bahwa Ia anak haram: "Ucapan kalian tidak benar karena ada pertunangan." Hanas dan Kayafas berkata kepada Pilatus: "Orang banyak berteriak kepada kita bahwa Ia dilahirkan sebagai anak haram, dan kita tidak percaya; tetapi orang ini adalah proselit dan murid-Nya dan Tuan percaya kepadanya." Dan Pilatus memanggil Hanas dan Kayafas kepadanya dan berkata kepada mereka: "Apa itu proselit?" Mereka berkata kepadanya: "Mereka dilahirkan sebagai orang Yunani, dan sekarang mereka menjadi Yahudi. Kemudian mereka yang berkata bahwa Ia tidak dilahirkan sebagai anak haram, bahkan Lazarus, Asterius, Antonius, Yakub, Amnes, Zenas, Samuel, Ishak, Phinees, Crispus, Agrippa dan Yudas berkata: "Kami bukan proselit, tetapi kami anak-anak Yahudi dan kami bicara kebenaran; karena kami hadir pada pertunangan Yusuf dan Maria."
5. Pilatus memanggil kedua belas orang yang berkata bahwa Ia tidak dilahirkan sebagai anak haram, dan berkata: "Saya mendesak kalian demi keselamatan Kaisar, apakah yang kalian katakan itu benar, bahwa Ia bukan anak haram?" Mereka berkata: "Kami memiliki hukum yang melarang kami bersumpah, karena hal itu dosa; Tetapi biarkan mereka bersumpah demi keselamatan Kaisar bahwa jika yang kami katakan itu salah, biarlah kami mati." Pilatus berkata kepada Hanas dan Kayafas: "Apakah kalian tidak mau menjawab hal ini?" Hanas dan Kayafas berkata kepada Pilatus: "Dua belas orang ini dipercaya bahwa merekalah yang mengatakan bahwa Ia tidak dilahirkan sebagai anak haram, tetapi orang banyak berteriak bahwa Ia anak haram, dan seorang tukang sihir, dan berkata bahwa Ia Anak Allah dan seorang Raja, dan kami tidak percaya."
6. Pilatus memerintahkan orang banyak itu untuk keluar, menyisakan kedua belas orang yang berkata bahwa Ia tidak dilahirkan sebagai anak haram.Dan memerintahkan Yesus untuk dibawa pergi; dan Pilatus berkata kepada mereka: "Apa yang menyebabkan mereka ingin membunuh-Nya?" Mereka berkata kepada Pilatus: "Mereka iri karena Ia menyembuhkan pada hari sabat." Pilatus berkata: "Untuk perbuatan yang baik itu mereka ingin membunuh-Nya?" Mereka berkata kepadanya: "Ya."
III 1. Pilatus dipenuhi kejengkelan dan pergi meninggalkan ruang pengadilan dan berkata: "Aku menanggil Matahari untuk bersaksi bahwa aku tidak menemukan kesalahan apa pun pada Orang ini." Orang Yahudi menjawab dan berkata kepada gubernur: "Jika orang ini bukan penjahat, kami tidak akan menyerahkan-Nya kepadamu." Pilatus: "Ambillah Ia dan hakimi Ia menurut hukummu." Orang Yahudi: "Tidak sah secara hukum bagi kami untuk menghukum mati seseorang." Pilatus berkata: "Apakah Allah melarangmu untuk membantai orang, dan mengizinkanku?"
2. Pilatus masuk kembali ke ruang pengadilan dan memanggil Yesus sendirian dan berkata kepada-Nya: "Apakah Engkau Raja orang Yahudi?" Yesus: "Engkau sendiri yang mengatakan demikian, atau ada orang lain yang berkata demikian kepadamu?" Pilatus menjawab Yesus: "Apakah saya juga seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam besar telah menyerahkan-Mu kepadaku. Apa yang Engkau telah perbuat?" Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Pilatus: "Kalau begitu Engkau Raja?" Yesus: "Engkau yang mengatakan bahwa Aku raja; karena untuk itulah dilahirkan dan datang, bahwa setiap orang harus mendengar suara-Ku." Pilatus: "Apa itu kebenaran?" Yesus: "Kebenaran adalah surga." Pilatus: "Tidak adakah kebenaran di bumi?" Yesus: "Engkau lihat bahwa mereka yang bicara kebenaran diadili oleh mereka yang memiliki otoritas di bumi."
IV 1. Dan Pilatus meninggalkan Yesus di ruang pengadilan dan pergi ke orang Yahudi dan berkata: "Aku tidak mendapati kesalahan apa pun di dalam diri-Nya." Orang Yahudi: "Orang ini berkata: ‘Aku akan menghancurkan bait Allah ini, dalam dalam waktu tiga hari Aku akan membangunnya kembali." Pilatus: "Bait Allah apa?" Orang Yahudi: "Bait yang Salomo bangun selama empat puluh enam tahun, tetapi seperti yang orang ini katakan, Ia akan membangunnya dalam tiga hari." Pilatus: "Aku tidak bersalah terhadap darah Orang ini: pikirkan hal itu." Orang Yahudi: "Tanggungkanlah darah-Nya kepada kami dan anak cucu kami."
2. Pilatus memanggil tua-tua dan imam besar serta kaum Lewi dan berkata kepada mereka secara rahasia: "Jangan begitu; karena tidak ada yang pantas dituduhkan kepada-Nya, karena tuduhan kalian berkenaan dengan penyembuhan dan pencemaran hari sabat." Tua-tua dan imam serta kaum Lewi berkata: "Jika orang menghujat melawan Kaisar, apakah ia layak dihukum mati atau tidak?" Dan Pilatus berkata: "Ia layak dihukum mati." Orang-orang Yahudi: "Jika seorang layak mati karena menghujat Kaisar, orang ini menghujat Allah."
3. Kemudian gubernur memerintahkan semua orang Yahudi untuk keluar dari ruang pengadilan, dan dia memanggil Yesus: "Apa yang harus aku perbuat?" Yesus: "Lakukan seperti yang diperintahkan kepadamu." Pilatus: "Apa yang telah diberikan?" Yesus: "Musa dan para nabi menubuatkan kematian-Ku dan kebangkitan-Ku." Sekarang orang Yahudi menyelidiki dengan diam-diam dan mendengar apa yang mereka bicarakan, dan berkata kepada Pilatus: "Apa perlunya engkau mendengar lebih jauh penghujatan ini?" Pilatus: "Jika ucapan-Nya merupakan hujatan, tangkap Dia karena hujatan-Nya itu, dan bawa Dia ke rumah ibadat kalian dan hakimi Dia menurut hukummu." Orang Yahudi: "Ada di hukum kami, bahwa jika seorang berdoa melawan manusia, dia layak menerima cambukan empat puluh kali kurang satu; tetapi jika dia menghujat Allah, maka dia harus dilempari batu sampai mati."
4. Pilatus: "Ambil Dia dan lakukan menurut keinginanmu." Orang-orang Yahudi: "Kami mau Dia disalibkan." Pilatus: "Dia tidak patut untuk disalibkan."
5. Sekarang gubernur itu memandang ke orang banyak. Dia melihat banyak orang Yahudi yang menangis, dan berkata: "Tidak semua orang ingin menghukum mati Dia." Tua-tua orang Yahudi: "Sampai saat ini orang Yahudi ke sana kemari agar Dia dihukum mati.": "Mengapa Dia harus mati?" Orang Yahudi: "Karena Dia memanggil diri-Nya Anak Allah, dan seorang raja."
V 1. Namun, Nikodemus, seorang Yahudi maju dan berdiri di depan gubernur serta berkata: "Aku mohon kepadamu, Tuan, izinkan aku berbicara sepatah dua patah kata." Pilatus: "Katakan saja." Nikodemus: "Aku berkata kepada tua-tua dan imam-imam serta kaum Lewi serta kepada semua orang banyak di bait Allah: ‘Mengapa kalian menentang orang ini? Orang ini melakukan banyak tanda-tanda ajaib, yang tidak bisa dilakukan seorang pun, termasuk kita; biarkan Dia dan jangan merencanakan yang jahat terhadap-Nya. Jika tanda-tanda ajaib yang Dia lakukan berasal dari Allah, maka akan bertahan, tetapi jika berasal dari manusia, maka akan sia-sia. Demikian juga Musa, ketika dia diutus Allah ke Mesir, dia melakukan banyak mukjizat, yang Allah perintahkan kepadanya untuk dia lakukan di hadapan Firaun, raja Mesir; dan ada hamba Firaun, yaitu Yanes dan Yambres, dan mereka juga melakukan mukjizat seperti yang Musa lakukan. Orang Mesir menganggap mereka dewa. Namun mukjziat yang tidak berasal dari Allah musnah. Dan sekarang biarkan Orang ini pergi, karena Dia tidak seharusnya dihukum mati."
2. Orang Yahudi: "Engkau menjadi murid-Nya dan engkau berbicara demi Dia." Nikodemus: "Apakah gubernur juga murid-Nya, dan dia berbicara demi Dia? Tidakkah Kaisar memilihnya?" Dan orang-orang Yahudi marah dan mengertakkan gigi mereka terhadap Nikodemus. Pilatus: "Mengapa kalian mengertakkan gigi kepadanya, ketika kalian mendengar kebenaran?" Orang Yahudi berkata kepada Nikodemus: "Mungkin kamu menerima kebenaran-Nya dan bagian-Nya." Nikodemus: "Amin, Amin; biarlah aku menerimanya seperti yang kalian katakan."
VI 1. Sekarang seorang Yahudi maju dan memohon kepada gubernur agar diizinkan bicara. Gubernur berkata: "Jika engkau ingin bicara, bicaralah." Dan orang Yahudi itu berkata: "Tiga puluh delapan tahun aku terbaring di ranjang karena sakit, dan pada kedatangan Yesus banyak orang yang kerasukan dan menderita bermacam-macam penyakit disembuhkan oleh-Nya, dan seorang anak muda yang setia dan mengasihaniku membawaku kepadanya; dan ketika Yesus melihatku dia menaruh belas kasihan kepadaku, dan mengucapkan sepatah kata kepadaku: ‘Angkatlah tilammu dan berjalanlah.’ Dan aku mengambil tilamku dan berjalan." Orang-orang Yahudi berkata kepada Pilatus: "Tanyakan kepadanya pada hari apa dia disembuhkan." Orang yang disembuhkan itu berkata: "Pada hari sabat." Orang Yahudi berkata: "Tidakkah kami memberitahumu sebelumnya bahwa di hari sabat Dia menyembuhkan dan mengusir setan?"
2. Dan seorang Yahudi lainnya maju dan berkata: "Aku dilahirkan buta; aku bisa mendengar tetapi tidak bisa melihat wajah orang; dan saat Yesus lewat aku berteriak dengan suara nyaring: ‘Kasihanilah aku, oh anak Daud.’ Dan dia mengasihaniku dan meletakkan tangannya di atas mataku dan aku dapat melihat." Dan seorang Yahudi lainnya maju dan berkata: "Aku bungkuk dan Dia menyembuhkan punggungku." Dan seorang lainnya berkata: "Aku penderita kusta, dan Dia menyembuhkanku dengan ucapan-Nya."
VII Dan seorang perempuan bernama Bernice (Latin: Veronica) berteriak dari jauh: "Aku sakit pendarahan dan menyentuh ujung jubah-Nya, dan pendarahan yang kuderita selama dua belas tahun berhenti." Orang Yahudi berkata: "Kami mempunyai hukum yang melarang seorang wanita bersaksi."
VIII Dan beberapa orang lainnya, bahkan orang banyak, baik pria maupun wanita, berteriak: "Orang ini seorang nabi dan setan pun tunduk kepada-Nya." Pilatus berkata kepada mereka yang berkata: ‘Setan pun tunduk kepada-Nya’: "Mengapa gurumu tidak tunduk kepada-Nya?" Mereka berkata kepada Pilatus: "Kami tidak tahu." Yang lain juga berkata: "Dia membangkitkan Lazarus yang mati dari kuburnya setelah empat hari." Dan gubernur itu takut serta berkata kepada orang banyak: "Mengapa kalian menginginkan darah orang tak bersalah?"
IX 1. Dan dia memanggil Nikodemus dan dua belas orang yang berkata bahwa dia tidak dilahirkan sebagai anak haram, dan berkata kepada mereka: "Apa yang harus kulakukan, karena timbul hasutan di antara orang banyak?" Mereka berkata kepadanya: "Kami tidak tahu, biarkan mereka tahu." Kembali Pilatus memanggil orang banyak itu dan berkata: "Kalian tahu bahwa adat pada perayaan roti tidak beragi aku harus melepaskan kepadamu seorang tahanan. Sekarang aku punya tahanan, seorang pembunuh, bernama Barabas, dan ini Yesus yang berdiri di depan kalian yang tidak aku temukan kesalahan-Nya: Siapa yang harus kulepaskan bagimu?" Tetapi mereka berteriak: Barabas." Pilatus berkata: "Apa yang harus kulakukan terhadap Yesus yang disebut Kristus?" Orang Yahudi berkata: "Salibkan Dia." Tetapi ada orang Yahudi yang berkata: "Engkau bukanlah sahabat Kaisar jika membiarkan Orang ini pergi; karena Dia menyebut diri-Nya Anak Allah dan raja; dengan demikian engkau menjadikannya raja dan bukan kaisar."
2. Dan Pilatus marah dan berkata kepada orang Yahudi: "Bangsamu selalu menghasut dan kalian memberontak melawan dermawan." Orang Yahudi berkata: "Melawan orang yang dermawan?" Pilatus berkata: "Menurut yang aku dengar, Allahmu membawamu keluar dari belenggu Mesir, dan membiarkanmu selamat melalui laut dan jalan darat, dan di padang gurun Dia memeliharamu dengan manna dan burung puyuh, dan memberimu air untuk diminum dari batu karang, dan memberiku hukum. Dan dalam semua hal itu engkau memprovokasi Allahmu untuk marah, dan membuat patung lembu emas, dan memarahi Allahmu dan Dia ingin membantaimu: dan Musa memohon untukmu dan engkau tidak jadi dihukum mati. Dan sekarang engkau menuduhku bahwa aku membenci raja (kaisar)."
3. Dan dia bangkit dari kursi penghakiman dan pergi. Dan orang Yahudi berteriak, sambil berkata: "Kami tahu raja kami, bahkan Kaisar dan bukan Yesus. Memang benar orang-orang majus membawa hadiah dari timur kepadanya sebagai raja, dan Herodes mendengar dari orang majus tentang seorang raja yang dilahirkan, dia mencari-Nya untuk membunuh-Nya, dan ketika ayah-Nya Yusuf tahu hal itu, dia membawa-Nya dan ibu-Nya dan mereka melarikan diri ke Mesir. Dan ketika Herodes mendengar hal itu, dia menghancurkan anak-anak Ibrani yang dilahirkan di Betlehem."
4. Dan ketika Pilatus mendengar kata-kata ini dia takut. Dan Pilatus membungkam orang banyak, karena mereka terus berteriak, dan berkata kepada mereka: "Jadi, Diakah yang Herodes cari?" Orang-orang Yahudi menjawab: "Ya. Inilah Dia." Dan Pilatus mengambil air dan mencuci tangannya di bawah matahari, sambil berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; engkau tahu itu." Sekali lagi orang Yahudi berteriak: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan anak-anak kami."
Sumber : Bahana -(Dikutip dan diedit kembali oleh Xavier Quentin Pranata dari "The Apocrypal New Testament, Oxford, Clarendon Press, 1924)
Komentar
Posting Komentar