Anda Mau Sehat ? Lakukan Terapi Urin (Air Kencing ) Untuk Kesehatan...


Jika pada artikel sebelumnya anda membaca tentang para astronot NASA yang "dipaksa" minum air urinnya yang telah diolah menjadi air minum, pada artikel ini anda saya ajak untuk mengetahui manfaat air urin bagi kesehatan, sehingga bila anda membutuhkan (dan mau) anda dapat meminumnya karena tahu manfaatnya.     


Pernahkah anda mendengar terapi air seni sebagai salah satu teknik pengobatan? 
Jijik memang tapi untuk beberapa orang ternyata air seni mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit. Terapi pengobatan alternatif ini dinamakan terapi auto urin. 


Sejarah Terapi auto urin.

Terapi auto urin ternyata sudah dikenal sejak lama di dunia.
  1. Berawal di India sudah sejak 5.000 th yang lalu. 
  2. Di zaman dulu, dukun-dukun suku Aztec menggunakan urine untuk membasuh luka luar sebagai pencegah infeksi dan diminum untuk meredakan sakit lambung dan usus. 
  3. Di India kuno orang lazim merawat kesehatan dengan minum satu gelas air seni setiap hari. Kebiasaan ini masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, bahkan adapula orang penting yang pernah melakukannya demi kesehatan pribadinya. Sebagai contoh, pemimpin india , mantan perdana menteri Morarjibhai Desai, merupakan pelopor terapi urin dengan minum 1 gelas air seni setiap pagi. Morarjibhai melakukan hal ini demi menjaga kesehatan badannya. Ia minum mulai umur 65 tahun , selama 36 tahun sampai dia umur 100 tahun. 
  4. Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4.000 th yang lalu. 
  5. Di Cina baru diketahui sejak 1700 th yang lalu . 
  6. Sedangkan di Jepang baru 700 th yang lalu dan hingga kini masih dijalankan oleh sebagian masyarakat. 

Sebenarnya apa itu terapi auto urin? 

Terapi auto urin adalah suatu metode untuk menjaga kesehatan maupun pengobatan yang menggunakan air seni sendiri sebagai suatu obat.

Di zaman modern, urine juga menjadi perhatian penting bagi kalangan medis dan ilmuwan. mereka tidak menganggap urine sebagai hal yang menjijikkan ataupun penuh takhayul. Mereka justru meneliti manfaat urine untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan manusia. Penelitian ilmiah kemudian menunjukkan bahwa urine bukanlah produk sisa yang beracun. 

Penelitian ilmiah kemudian menunjukkan bahwa urine bukanlah produk sisa yang beracun. Urine yang mengandung air, urea, dan campuran dari mineral, garam, hormon, serta enzim merupakan unsur yang steril di dalam tubuh manusia. Sebanyak 70% bahan makanan (nutrisi) yg dikonsumsi manusia dikeluarkan dalam bentuk urine. dalam setahun, seseorang dapat mengeluarkan urine kira-kira sebesar 500 liter. Dengan kandungan yg penting itulah urine bisa dimanfaatkan untuk pengobatan segala jenis penyakit. Ada yang berpendapat bahwa di dalam urine tersebut banyak mengandung hormon hormon yang bisa membuat tubuh berfungsi lebih maksimal lagi. 


Urine yang mengandung air, urea, dan campuran dari mineral, garam, hormon, serta enzim merupakan unsur yang steril di dalam tubuh manusia. Terapi urin dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti kanker, maag, radang usus, asma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi/ rendah, rematik, mandul, sakit kepala, sakit pinggang, dsb, dan juga bisa membuat kulit menjadi halus, flek-flek kulit hilang, rambut uban menjadi hitam kembali, melancarkan peredaran darah, melancarkan kencing dan menghilangkan sembelit. 

Dalam World Conference on Auto-Urine Theraphy di India pada 23-25 Februari 1996 terungkap pentingnya pengaruh penggunaan urine terhadap penyembuhan sejumlah penyakit, antara lain penyakit kencing manis, influenza, hepatitis B, sinusitis (radang pada rongga hidung bagian dalam), jerawat, dan kanker. Dalam konferensi tersebut, Dr. Ming Chen Liau, wakil general manager Long Life Biomedical Co. Ltd. Hefel Barat, Cina, berpendapat bahwa urine memang memiliki kemampuan menyembuhkan beberapa penyakit, termasuk kanker.

Warna urine sebagai indikator kesehatan tubuh anda.

Urine Chart Flyer
Anda dapat mengetahui kesehatan anda dari warna air kencing anda, 
lingkaran terluar adalah "kemungkinan sakit" yang anda derita dari indikator warna air kencing anda.


Bagaimanakah Rasa Urine Anda ?
  1. Semakin banyak Anda makan daging, telur, dan susu atau makanan yg banyak mengandung protein hewani, maka rasa air seni cenderung asam dan getir, agak kepahitan dan lebih asin.
  2. Semakin banyak Anda minum air putih, maka rasa asin, getir serta aroma pesing semakin berkurang.
  3. Semakin banyak Anda bekerja keras, berkeringat, dan kelelahan, maka air seni Anda semakin sedikit dan rasa asin, asam, getir atau pahitnya semakin terasa.
  4. Semakin badan Anda cukup rilek, tidak terlalu lelah, minum banyak air putih, serta banyak makan buah dan sayuran, maka air seni Anda cenderung berwarna lebih muda, bening, tidak terlalu asin, asam dan getir.


Dosis yang dianjurkan: 


  • Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran Minimal 1 gelas ( 100 – 200 cc ) setiap pagi habis bangun tidur. 
  • Untuk pengobatan penyakit Minimal 3 gelas setiap hari, pagi setelah bangun tidur, 1 jam setelah jam 12.00 makan siang dan 1 jam setelah makan malam 
Urin yang diambil ialah urin tengah (caranya : buanglah tetesan-tetesan awal dan akhir. Ambil antaranya saja). Cara memakainya bisa dengan langsung diminum, dikumur, diteteskan (untuk mata, hidung dan telinga), direndam, dikompres atau dilulur. 


Menurut ahli urinoterapis, dosis terapi urin tidak terbatas , artinya makin banyak urin yang diminum makin cepat sembuhnya. Tidak bisa keracunan dan overdosis. Tidak ada efek samping , tetapi reaksi yang ditimbulkanya adalah disebut reaksi Koten ( Bhs Jepang ) atau Meigen ( bhs Cina ) yang artinya jika terjadi gejala-gejala seperti gatal, mencret, ngilu, batuk-batuk, kembung, sembelit, gigi dan gusi ngilu dan nyeri, kepala pening dsb, ini berarti bahwa penyakitnya akan sembuh. 

Jika terjadi reaksi Koten atau meigen, jangan takut atau panik, boleh berhenti dulu 2-3 hari, setelah hilang gejalanya , hari ke 4 mulai minum lagi urin. Kalau mau minum terus juga tidak apa-apa. Juga boleh minum obat dokter untuk menghilangkan gejalanya sambil tetap minum air seni. 



Bagaimana cara kerja urin sebagai obat? 

Menurut ahli urinoterapis (Dr. Iwan T. Budiarso , DVM, MSc, Phd, APU) urin mengandung mineral, vitamin, enzim, hormon, asam amino, antibodi, antigen, allergen, garam dan nutrien lainnya. 

Sejauh ini, lanjut Iwan, ada sepuluh hipotesa cara kerja terapi auto urin: 
  1. Pertama, penyerapan dan penggunaan kembali nutrien. 
  2. Kedua, penyerapan kembali hormon. Misalnya, kortikosteroid yang dapat mencegah infeksi, rematik dan asma. Atau, melationin sebagai obat penenang dan anti kanker. 
  3. Ketiga, penyerapan kembali enzim. 
  4. Keempat, penyerapan kembali urea. Urin mengandung 25-30 gram urea per hari. Urea yang diserap akan diubah menjadi asam amino. 
  5. Kelima, memberi efek kekebalan. 
  6. Keenam, memberi efek bakterisida dan virusida. 
  7. Ketujuh, sebagai terapi garam yang berguna untuk memperlancar metabolisme, menyingkirkan kelebihan gula darah, dan mengeluarkan zat-zat toksik dari cairan dan jaringan tubuh. 
  8. Kedelapan, memberi efek diuretika, yakni untuk menstimuler ginjal, meningkatkan produksi air seni, membersihkan ginjal serta ‘mencuci’ gula darah dan zat-zat toksik. 
  9. Kesembilan, sebagai gambar hologram. Biofeedback-nya memberikan gambaran keadaan tubuh. Meminum urin akan mengoreksi dan memulihkan keseimbangan fisiologi tubuh yang terganggu penyakit. 
  10. Dan, kesepuluh, memberi efek psikologis. 

Terapi ini dianggap sebagai penyembuhan dari dalam tubuh secara mekanistik dan holistik pada tingkat energi. Berdasarkan penelitian di dunia barat sendiri, di dalam urin terkandung zat anti-neoplasma (anti keganasan) sehingga berguna untuk pengobatan kanker selain itu terdapat pula zat dehydroepiandrosterone (DHEA) dalam jumlah cukup banyak yang mempunyai efek anti-penuaan, anti-kanker, dan anti-kegemukan. 

Terapi auto urin ini memang masih mengundang pro dan kontra, terutama pandangan air seni itu kotor dan harus dibuang tetapi terlepas dari itu, terapi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengobatan alternatif bila pengobatan secara medis tidak berhasil.


Dalam Urin ada kuman penyakit (bakteri) ?


Ada satu logika menurut Sinshe Hendra Chen bahwa :  fakta, urine itu bercampur dengan darah terlebih dahulu serta mengalami penyaringan / filterisasi di ginjal terlebih dahulu sebelum dibuang melalui kandung kemih…. jadi dapat dipastikan kemurnian dan kebersihan dari urine itu tidak mengandung bakteri… lain hal-nya dengan feses, dimana feses tidak melalui proses melewati darah, melainkan setlah organ tubuh menyerap, lalu dibuang dalam bentuk feses.

Penyusun : Yohanes Gitoyo, S Pd.
Sumber:
  1. http://www.tanyadok.com/, Arie Yulianto, dr.  Kesehatan Umum , 
  2. http://www.sinshenyeri.com/, Sinshe Hendra Chen,  “Akupunktur Spesialis Nyeri”, Study and Workshop in The First Affiliated Hospital of GuangZhao University of Chinese Medicine.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Alasan Mengapa "Wanita Cantik" Nikahi "Pria yang Kurang Menarik" ?

Inilah Kisah Lengkap Legenda Bharatayudha / Mahabharata.

Mengenal Rsi Byasa (IAS Vyāsa) Filsuf Kuno Terbesar di India, Penulis Kisah Mahabarata.

Mengenal Ludruk, Kesenian Khas Jawa Timur Yang Melegenda.

Kurukshetra : Inilah Lokasi Tempat Terjadinya Pertempuran Besar "Mahabharata" atau "Barata Yudha", Apa Kabarnya Sekarang ?

Orang Tua Wajib Tahu Perkembangan Anak.

20 Karakter Game Wanita Yang Cantik Dan Seksi Karya Computer-Generated Imagery (CGI).

Segala Hal Tentang Punokawan Wayang.

Menguak Rahasia Isi Ruangan Dalam Ka'bah, Bangunan Tersuci Umat Islam

Makin Banyak Bayi Berkepala Peyang !!??